Habitatnya Terusik, Gerombolan Monyet Ekor Panjang Satroni Rumah Warga

Habitat sekelompok monyet tersebut tergerus objek wisata

Bandung Barat, IDN Times - Sejumlah warga di Kampung Andir RT 03/06, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) digegerkan dengan sekawanan monyet ekor panjang yang menyerang pemukiman warga.

Kawanan monyet itu menyatroni pemukiman warga setiap pagi hari sejak dua minggu terakhir. Monyet-monyet tersebut kerap kali datang dan mengambil makanan milik warga.

Seorang warga setempat, Yusuf Purwanto (43) mengatakan, kawanan monyet yang kerap mendatangi permukiman warga diperkirakan berjumlah 40 ekor. Namun, jumlah itu diduga semakin bertambah karena sekelompok monyet tersebut berkembangbiak di wilayah itu.

"Kalau ke rumah warga tidak dibisa diketahui kapan pastinya. Fenomena ini baru-baru saja terjadi sekitar dua mingguan lalu. Seringnya setiap pagi atau sore hari," ujar Yusuf saat ditemui, Kamis (18/6).

1. Habitat monyet itu diduga terusik pasca The Great Asia Africa berdiri

Habitatnya Terusik, Gerombolan Monyet Ekor Panjang Satroni Rumah WargaIDN Times/Bagus F

Yusuf menduga, fenomena kawanan monyet yang masuk ke permukiman warga disebabkan karena berkurangnya habitat monyet akibat penggunaan lahan untuk pertanian dan wisata. Menurut Yusuf, habitat kelompok primata ini sering tinggal di pekarangan di lembah cadas gantung yang berbatasan langsung dengan objek wisata The Great Asia Africa.

"Dulunya kan hutan di lembah ini kan masih luas. Tapi semakin kesini lahan hutan di sini menyempit. Apalagi di bawah kan sudah dibuka The Great Asia Africa itu juga berapa hektare ynag digunakan. Otomatis kan tempat mencari makannya terganggu," sebutnya.

2. Fenomena masuk permukiman warga anyar terjadi

Habitatnya Terusik, Gerombolan Monyet Ekor Panjang Satroni Rumah WargaSeekor monyet ekor panjang menyatroni permukiman warga di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Menurut Yusuf, habitat sekelompok monyet tersebut sudah tinggal di lembah Cadas Gantung sejak dua tahun kebelakang. Namun, fenomena monyet yang masuk ke rumah warga itu diakuinya belum lama terjadi.

Sebelum ada fenomena ini, sekawanan monyet itu sering kali mengusik lahan pertanian warga yang berada di lokasi. "Kadang pisang, kadang hasil tani warga. Tapi sekarang udah berani masuk ke permukiman warga," paparnya.

3. Warga harap pemerintah jaga ekosistem agar tak mengganggu

Yusuf berharap, pemerintah daerah ataupun lembaga terkait yang masih peduli pada hewan endemik di sini khususnya habitat monyet ekor panjang, ikut andil menangani teror monyet liar yang datang ke permukiman warga sewaktu-waktu.

"Kita berharap agar ekosistemnya tetap terjaga. Mungkin dengan membuatkan ekosistemnya atau dengan cara lain yang penting mereka tetap ada tapi warga juga tidak terganggu," tandasnya.

4. Kerap mencuri jajanan hingga masuk rumah

Habitatnya Terusik, Gerombolan Monyet Ekor Panjang Satroni Rumah WargaSeekor monyet ekor panjang mencari sisa makanan di tong sampah. (IDN Times/Bagus F)

Warga lainnya, Tuti Mekarsari (42) mengaku warung miliknya kerap kali disatroni kawanan monyet liar itu. Bukan hanya mengambil makanan, kawanan monyet itu juga sering mengambil barang lain milik warga yang berada di dalam rumah.

"Kebetulan saya buka warung jadi memang monyetnya datang langsung ngambil makanan. Biasanya pagi sama sore. Terakhir kemarin itu ngambil roti. Kalau dari rumah warga lainnya ya tanaman bahkan ambil baju di jemuran, jadi monyetnya memang kelaparan karena segala diambil," kata Tuti.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya