Geledah Pabrik Narkoba di Arcamanik, BNN Temukan 2 Juta Pil Siap Edar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sebanyak enam orang dan 25 kotak besar berisi 2 juta pil narkoba siap edar diamankan Badan Narkotika Nasional (BNN) usai penggerebekan di Jalan Cingised Komplek Pemda 03/04, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (23/2) sore. Alamat itu tak jauh dari kanto BNN Jabar.
BNN melakukan penggeledahan di empat rumah yang dicurigai digunakan sebagai lokasi produksi atau pabrik pembuatan narkotika. Penggerebekan itu dimulai sejak pukul 17.00 WIB.
1. Enam orang diamankan
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari mengatakan petugas berhasil mengamankan enam pelaku yang terlibat pada aktivitas produksi. Namun menurutnya, enam tersangka itu baru jumlah sementara. Dia memungkinkan ada tersangka lain selain keenam orang yang ditangkap.
"Yang sekarang ini kita amankan ada enam orang," ungkap Arman di lokasi, Minggu (23/2).
2. Alat produksi, bahan baku dan pil siap edar ditemukan
Arman menyampaikan, dari hasil penggeledahan, petugas mendapatkan sejumlah barang bukti. Barang bukti yang berhasil dikantongi berupa 25 kotak besar berisi sekitar 2 juta pil narkoba siap edar. Selain itu, sejumlah alat-alat produksi dan bahan baku pembuatan pil narkoba.
"Setelah pemeriksaan ditemukan ada mesin pencetak pil ada dua yang besar dan alat-alat lainnya baik oven, pengering, pengaduk dan lainnya. Ditemukan bahan baku padat berupa tepung dan cairan," kata Arman.
3. Empat rumah didesain khusus untuk produksi narkotika
Arman menjelaskan, sejumlah barang bukti tersebut dimakan dari empat rumah yang sebelumnya dicurigai sebagai pabrik pembuat pil narkotika.
Empat rumah yang saling berdampingan di Jalan Cingised Komplek Pemda 03/04, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik itu diduga didesain khusus agar keempatnya saling terhubung.
"Ada empat rumah dicurigai satu dan lain terhubung ini bukan kebetulan untuk mengaburkan jika ada petugas dan juga untuk mudahkan berpindah-pindah jika ada sesuatu kejadian darurat," paparnya.
4. Pabrik sudah beroperasi sejak lima bulan lalu
Dari pengakuan tersangka, rumah itu baru lima bulan dijadikan sebagai pabrik pembuatan pil narkoba. Tak hanya itu, dia pun menduga hasil produksi pil tidak hanya disimpan di rumah tersebut.
"Produksi sebelum ini sudah banyak, ini baru lima bulan. Masih ada barang bukti di luae TKP ini, saat ini diupayakan mambawanya untuk digabungkan," pungkasnya.