Di Tengah Wabah Corona, 151 Pasien DBD Dirawat di RSUD Cibabat Cimahi

Masyarakat diimbau tidak lupa wabah DBD

Cimahi, IDN Times - Di tengah ramainya wabah virus corona (COVID-19), masyarakat Cimahi diimbau untuk tidak lupa terhadap ancaman virus Demam Berdarah Dangue (DBD).

Tercatat ada 151 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi sejak Januari hingga Februari 2020.

151 pasien itu meliputi 79 pasien asal Kota Cimahi, sebanyak 64 pasien dari Kabupaten Bandung Barat (KBB), ada 5 pasien Kota Bandung dan ada 4 pasien Kabupaten Bandung.

"Untuk yang sampai hari ini ada 20 lebih pasien DBD yang masih dirawat di RSUD Cibabat," jelas Kepala Bidang Pelayanan RSUD Cibabat, Ars Agustiningsih saat ditemui di RSUD Cibabat, Rabu (11/3).

1. Tahun 2020 lebih sedikit

Di Tengah Wabah Corona, 151 Pasien DBD Dirawat di RSUD Cibabat CimahiIlustrasi pasien DBD. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Agustin mengatakan, jumlah pasien yang dirawat akibat DBD memang tak sebanyak tahun 2019 pada bulan yang sama. Namun, cuaca saat ini yang terkadang hujan bisa membuat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti lewat kubangan air berpotensi meningkat.

"Allhamdulilah tahun ini masih bisa tertangani dengan tempat tidur yang tersedia di rumah sakit. Jadi tidak seperti tahun sebelumnya," ujar Agustin.

2. Masyarakat diimbau menerapkan pola 3M plus

Di Tengah Wabah Corona, 151 Pasien DBD Dirawat di RSUD Cibabat Cimahiimages.app.goo.gl

Untuk mencegah peningkatan virus DBD, ia mengimbau masyarakat tetap menerapkan pola Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M plus, yakni menguras bak penampungan air, mengubur barang-barang bekas, kemudian mendaur ulang bahan-bahan yang bisa dipakai lagi.

"Plusnya itu menggunakan obat nyamuk, seperti semportan, kelambu dan sebagainya," kata Agustin.

3. Kasus DBD di Cimahi diklaim turun

Di Tengah Wabah Corona, 151 Pasien DBD Dirawat di RSUD Cibabat CimahiANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Cimahi mencatat ada 80 masyarakat Kota Cimahi yang dilaporkan mengalami DBD sejak Januari hingga Februari 2020. Rinciannya, Februari 48 orang dan Maret 32 orang.

Jumlah tersebut menurutnya tajam dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama. Saat itu kasus DBD positif mencapai 567 kasus.

"Memang turun dibandingkan tahun kemarin. Kita dapat laporannya satu pintu dari Puskesmas se-Kota Cimahi," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman.

4. Jika warga butuh fogging, lapor

Di Tengah Wabah Corona, 151 Pasien DBD Dirawat di RSUD Cibabat Cimahiilustrasi fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Menurut Romi, turunnya kasus DBD di Kota Cimahi disebabkan beberapa faktor. Seperti faktor cuaca dan imunitas tubuh. Tahun lalu, bisa jadi imunitas tubuh tidak berhasil melawan dan membasi virus dangue yang masuk, sehingga virus akan merangsang sistem imunitas sampai tubuh pasien menjadi imunopatogenesis.

Imunopatogenesis mrupakan kacaunya sistem imunitas yang terjadi pada irang yang digigit nyamuk perantara virus dangue. "Bisa faktor cuaca. Kemudian faktor imunitas. Cuaca enggak terlalu ngaruh banyak, pengaruh tingginya dari imunitas," tuturnya.

Senada dengan Agustin, menurut Romi hal yang paling ampuh adalah dengan menggalakan PSN 3 M plus secara terus menerus, yang dilakukan oleh Puskesmas dan kelurahan.

"Kalau ada laporan kita tindaklanjuti tergantung kasus. Kalau butuh fogging, kita lakukan tergantung hasil identifikasi di lapangan," pungkasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya