Dengan Sepeda Seratus Ribuan, Subiyatno Gowes Keliling Pulau Jawa

Gowes mengitari pulau Jawa di usia yang sudah setengah abad

Bandung Barat, IDN Times - Kota demi kota, pulau demi pulau, sudah dilalui oleh Subiyatno (56 tahun) dengan sepeda bututnya--begitu dia menilai sepedanya sendiri. Meski usianya lebih dari setengah abad, semangat muda yang membara pada jiwa pria asal Temanggung, Jawa Tengah, itu boleh dibilang masih berapi-api.

Subiyatno berpamitan dengan keluarganya sejak Februari 2020 lalu. Seorang diri, dia mengayuh sepeda yang ia beli dengan harga Rp100 ribu itu selama tiga bulan lamanya dengan jarak sampai ribuan kilometer sepanjang pulau Jawa dan Madura.

Berbeda dengan tren bersepeda yang marak baru-baru ini, Subiyatno mengaku hobi bersepeda sejak usianya masih remaja. Sepeda yang menemaninya keliling pulau itu ia beli dengan harga Rp110 ribu. Meski tak semahal sepeda yang kini banyak diminati masyarakat, sepeda milik Subiyatno ini lebih kuat menemaninya touring keliling Indonesia.

Keringat, asap kendaraan, dan debu jalanan seakan sudah menyatu dalam kerutan wajahnya. Sesekali ia meminum air mineral yang didapat dari masyarakat untuk meringankan lelahnya. Kepada IDN Times Jabar, Subiyatno menceritakan awal perjalanannya mengelilingi Pulau Jawa sejak awal Februari 2020.

1. Keliling pulau Jawa tanpa perencanaan

Dengan Sepeda Seratus Ribuan, Subiyatno Gowes Keliling Pulau JawaSubiyatno, pesepeda asal Temanggung Jawa Tengah yang berkeliling pulau Jawa di usianya yang menginjak setengah abad. (IDN Times/Bagus F)

Subiyatno mengawali perjalanannya dari Temanggung, kampung halamannya. Ia mengayuh pedal sepedanya menuju Blora, kemudian menuju Purwodadi, Ngawi, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Yogyakarta, Brebes, Cirebon, Indramayu, Subang, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan kini berhenti di Cimahi. Saat ini, ia berencana melanjutkan perjalanan menuju Cileunyi, tempat rekan sesama penyuka olahraga gowes.

"Awalnya saya enggak niat mau gowes sampai ke Jawa Barat. Jadi saya hanya mau keliling Jateng. Terus karena ada (wabah) corona, akhirnya saya lanjutkan gowes ke Jatim, kemudian ke Jabar ini," ujar Subiyatno ketika ditemui saat istirahat di Jalan Raya Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/6).

2. Hanya berbekal Rp140 ribu

Dengan Sepeda Seratus Ribuan, Subiyatno Gowes Keliling Pulau JawaSubiyatno, pesepeda asal Temanggung Jawa Tengah yang berkeliling pulau Jawa di usianya yang menginjak setengah abad. (IDN Times/Bagus F)

Tidak adanya rencana matang dalam perjalanan panjangnya dapat dilihat dari perbekalan yang minim untuk ukuran seorang petualang. Bayangkan saja, Subiyatno hanya membawa bekal beberapa lembar uang kertas dan satu pasang pakaian yang ia ikat di jok belakang sepedanya.

"Saya hanya bawa uang Rp140 ribu. Tapi kalau untuk makan biasanya banyak yang ngasih, termasuk ngasih uang tapi saya enggak pernah meminta. Pakaian saya hanya bawa sedikit. Jadi kalau istirahat biasanya saya cuci, setelah kering baru saya lanjutkan perjalanan lagi," paparnya.

3. Bermalam di mana pun

Dengan Sepeda Seratus Ribuan, Subiyatno Gowes Keliling Pulau JawaSubiyatno, pesepeda asal Temanggung Jawa Tengah yang berkeliling pulau Jawa di usianya yang menginjak setengah abad. (IDN Times/Bagus F)

Untuk urusan tidur, Subiyatno memilih beristirahat di pom bensin, kantor desa, kantor polisi, atau Koramil. Menurutnya, selama meminta izin, ia belum pernah mendapatkan penolakan untuk sekadar bermalam. Peralatan tidurnya pun sangat sederhana, hanya matras tipis tanpa bantal apalagi selimut.

"Pasti diizinkan, karena bisa sambil cerita perjalanan saya juga. Kalau tidur ya hanya pakai matras tipis saja, kadang kedinginan tapi ya kan ada jaket. Yang penting bisa istirahat," ucapnya.

4. Belum ada rencana pulang ke rumah

Dengan Sepeda Seratus Ribuan, Subiyatno Gowes Keliling Pulau JawaSubiyatno, pesepeda asal Temanggung Jawa Tengah yang berkeliling pulau Jawa di usianya yang menginjak setengah abad. (IDN Times/Bagus F)

Tiga bulan hidup di jalan, Subiyatno mengaku mendapat ribuan pengalaman. Tidak sedikit jalan-jalan yang hendak ia lalui menerapkan pembatasan karena kebijakan PSBB. Di sisi lain, banyak pengendara yang menawarinya tumpangan lantaran iba melihat pria seusia itu mengayuh sepeda di bawah panasnya matahari.

"Tujuan saya kan mau olahraga dan jalan-jalan. Kalau naik mobil ya bukan gowes namanya. Saya menolak kalau ditawari naik mobil, pokoknya sampai pulang lagi ke rumah saya harus gowes terus. Belum tahu kapan mau pulang, ya selama masih ada (wabah) corona saya gowes saja terus," paparnya.

5. Sebelumnya pernah gowes ke Madura dan Bali

Dengan Sepeda Seratus Ribuan, Subiyatno Gowes Keliling Pulau JawaSubiyatno, pesepeda asal Temanggung Jawa Tengah yang berkeliling pulau Jawa di usianya yang menginjak setengah abad. (IDN Times/Bagus F)

Sebelum mengelilingi Jawa Barat, Subiyatno mengaku pernah melakukan perjalanan dengan rute menuju Surabaya, Madura, hingga Bali selama 35 hari. Selama itu pula, keluarganya tak pernah melarang hobinya gowes jarak jauh.

"Tahun 2017 lalu saya sudah pernah ke Madura sampai Bali selama 35 hari. Jadi mungkin karena sudah terbiasa gowes jauh, jadi ketagihan sampai sekarang. Keluarga juga enggak pernah melarang," tutupnya.

Baca Juga: Tren saat Pandemik, Kemenhub Bakal Atur Penggunaan Sepeda

Baca Juga: DKI Jakarta Sediakan 32 Lokasi CFD Khusus Sepeda, Ini Daftarnya

Baca Juga: 10 Tempat Asyik Pengayuh Sepeda, dari Gunung hingga Sawah   

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya