Cucu Tak Tidur Selama 7 Tahun, Apa Kata Psikiater?

Cucu terakhir tertidur pada tahun 2014

Bandung Barat, IDN Times - Cucu (45 tahun), seorang ibu rumah tangga asal Kampung Warung Jati, RT 02 RW 10, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami penyakit langka. Bayangkan, ia belum pernah tidur selama 7 tahun atau terakhir tidak pada 2014 lalu.

Hingga saat ini, tenaga kesehatan belum mengetahui secara pasti kelainan apa yang dialami Cucu. Berbagai pengobatan yang sudah ditempuh pun belum menunjukkan kejelasan.

Cucu sempat berobat rutin ke RSUD Cikalong, Kabupaten Bandung Barat. Dari diagnosa sementara, Cucu mengalami kegelisahan cukup tinggi. Dari hasil diagnosa tersebut, Cucu diberi obat penenang sesuai dosis hingga sempat bisa memejamkan mata meski tak lama.

Namun, semakin hari obat itu tak lagi ampuh. Dokter menyarankan untuk menambah dosis melihat kasus yang Cucu alami. Sampai kemudian, obat tersebut benar-benar tak mempan sama sekali sehingga Cucu memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya.

Dari catatan RSUD Cikalong, Cucu mulai ditangani secara rutin sejak bulan Juli tahun 2019 lalu. "Pasien berhenti berobat di bulan Mei 2021 dan dari riwayat pasien tidak berobat secara teratur," ungkap dokter spesialis jiwa RSUD Cikalongwetan dr Zulfitriani SpKJ, Kamis (2/9/2021).

1. Cucu bisa sembuh jika kontrol rutin dilakukan

Cucu Tak Tidur Selama 7 Tahun, Apa Kata Psikiater?Spanduk protes TKK di RSUD Cikalongwetan. (Istimewa)

Fitriani mengatakan, pemberian obat terhadap Cucu dilakukan dengan dosis yang sesuai. Pemberian obat tersebut dilakukan agar Cucu bisa tenang dan tertidur. Dosis yang diberikan, menurut Fitri sudah sesuai dengan hasil diagnosa.

"Klien saat mengatakan ketergantungan itu adalah stigma karena pasien diberikan obat sesuai. Untuk mencapai kategori sembuh harus melewati fase stabilisasi obat dulu sehingga keluhan berkurang dan bahkan tidak dirasakan lagi. Ini tercapai dengan kontrol pengobatan yang teratur," tuturnya.

2. Dosis psikotropika diberikan sesuai diagnosa

Cucu Tak Tidur Selama 7 Tahun, Apa Kata Psikiater?Unsplash/Michael Longmire

Fitriani menyebutkan, obat yang diberikan kepada Cucu merupakan obat psikotropika. Obat tersebut tidak bisa sembarang dikonsumsi, melainkan harus dengan resep dokter. Dalam kasus ini, obat yang diberikan kepada Cucu memang fungsi dan kerja obatnya pada susunan syaraf.

"Satu lagi obat golongan psikotropika yang diberikan oleh ahlinya (psikiater) adalah dosis yang terukur dan terpantau sehingga terhindar dari ketergantungan. Adapun jika memang harus diberikan, itu karena kebutuhan pasien," kata Fitriani.

3. Dokter belum bisa pastikan kelainan apa yang dialami Cucu

Cucu Tak Tidur Selama 7 Tahun, Apa Kata Psikiater?Warga Bandung Barat tidak tidur selama 7 tahun. (IDN Times/Bagus F)

Belum diketahui secara pasti apa yang dialami oleh Cucu sejak 2014. Besar kemungkinan, Cucu bukan hanya mengalami gangguan psikis, namun ada gangguan fisik lain hingga menyebabkan Cucu tidak tertidur selama 7 tahun.

"Untuk penjelasan tentang mengeluh tidak bisa tidur selama 7 tahun itu mungkin perlu dianalisa lagi karena hal tersebut kemungkinan adanya gangguan fisik lainnya sehingga sebaiknya pasien dibawa kembali berobat ke rumah sakit."

"Itu tahun 2014 ya, jadi kasusnya sudah lama banget. Bisa jadi sudah terjadi perburukan gejala pada pasien. Untuk diagnosanya apa, tidak untuk disebarluaskan karena kode etik," katanya.

4. Umumnya, gangguan gejala tidur dipicu oleh stres dan depresi

Cucu Tak Tidur Selama 7 Tahun, Apa Kata Psikiater?Sumber Gambar: www.ishn.com

Pada umumnya, gangguan tidur selalu dipicu oleh masalah pikiran. Tingkat stres dan depresi bisa berdampak pada sulit tidur. Maka pengobatan yang dilakukan yakni bisa melalui terapi dan konsumsi obat dengan periode waktu tertentu.

"Selama sumber cemas dan stresnya tidak terkoreksi maka akan timbul gejala gangguan tidurnya. Gangguan tidur adalah sebagian gejala yang tampil dalam masalah cemas dan depresi, biasanya banyak gejala lain yang terabaikan seperti tidak nafsu makan, tidak bisa konsentrasi, suka menyendiri, mudah tersinggung, mudah marah, dan lain sebagainya," tuturnya.

Baca Juga: Tidur Semalam Terganggu? Ini 6 Tips Supaya Bisa Kembali Tidur Nyenyak 

Baca Juga: Warga Bandung Barat Ini Tak Bisa Tidur Selama 7 Tahun

Baca Juga: Susah Tidur? Coba 7 Makanan dan Minuman Ini Untuk Atasi Insomnia

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya