Bupati Sumedang: Butuh 200 Miliar untuk Relokasi 267 KK Korban Longsor

Pemukiman di area longsor harus dikosongkan permanen

Sumedang, IDN Times - Pemukiman di area longsor Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang harus dikosongkan permanen. Pengosongan itu berdasar hasil kajian ahli geologi sekaligus instruksi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Rencananya, warga terdampak akan dibangunkan rumah tinggal permanen sebagai pengganti rumah mereka sebelumnya. Untuk membangun rumah permanen warga terdampak longsor, diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp200 miliar.

1. Rp6 miliar untuk relokasi sementara

Bupati Sumedang: Butuh 200 Miliar untuk Relokasi 267 KK Korban LongsorIDN Times/SAR Bandung

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan, pada relokasi jangka panjang, warga terdampak harus dibuatkan hunian permanen. Menurutnya, untuk membangun hunian tetap itu membutuhkan anggaran dan penyiapan lahan yang tidak sebentar.

Namun, Dony menjamin agar warga terdampak tetap bisa direlokasi sementara. Sedikitnya, Pemkab Sumedang menyiapkan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk relokasi warga sementara.

"Diperlukan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk membangun hunian tetap bagi warga yang direlokasi, dan anggaran untuk jangka pendek sebesar Rp6 mliar," ujar Dony saat ditemui di Pos SAR Cimanggung, Sabtu (16/1/202).

2. Data sementara ada 267 kk harus pindah

Bupati Sumedang: Butuh 200 Miliar untuk Relokasi 267 KK Korban LongsorData korban longsor Sumedang. (IDN Times/Bagus F)

Namun demikian, untuk menentukan berapa banyak rumah yang dibangun, Pemkab Sumedang harus memutakhirkan data korban longsor. Sampai saat ini, jumlah korban yang terdampak longsor masih terus bergerak.

Sementara ini, Pemkab Sumedang mencatat ada 267 kepala keluarga dengan 1003 jiwa. Jumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah lantaran pendataan masih berlangsung.

3. Lahan di sekitar area longsor sudah tidak layak dihuni

Bupati Sumedang: Butuh 200 Miliar untuk Relokasi 267 KK Korban LongsorPetugas tim SAR gabungan melakukan evakuasi di longsor Sumedang. (IDN Times/Bagus F)

Menurut Dony, lahan di sekitar lokasi longsor sudah tidak layak untuk dijadikan pemukiman. Perhitungan itu berdasar pada kajian geologi yang menyebutkan lahan di Kampung Bojongkondang merupakan kawasan tapal kuda dan tanah gembur. Terlebih, kawasan tersebut tercatat sebagai area tangkapan air dan saluran air.

"Daerah tersebut rawan terjadi pergerakan tanah. Jika terjadi curah hujan di atas normal, akan berdampak pergerakan tanah dan akan terjadi longsor baru, dan lokasi tersebut sudah tidak layak lagi menjadi hunian," sebut Dony.

4. Bekas longsor bakal ditanami pepohonan

Bupati Sumedang: Butuh 200 Miliar untuk Relokasi 267 KK Korban LongsorPetugas evakuasi korban longsor Sumedang. (IDN Times/Bagus F)

Mengikuti arahan pemerintah pusat, bekas longsor nantinya akan ditanami pepohonan. Penanaman pohon dengan akar keras itu dimaksudkan untuk pemulihan kembali lahan yang sudah rusak.

"Di sana akan kita hijaukan lerengnya dengan tanaman keras. Di lokasi tersebut akan kita buat vegetasinya dan reboisasinya dan kita antisipasi kemungkinan kedepannya," tutupnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya