Awasi Hewan Kurban Berpenyakit, Disnakan KBB Cek Kesehatan Ribuan Sapi

8.000 domba dan 5.000 sapi diperiksa jelang Idul Adha

Bandung Barat, IDN Times - Menjelang hari raya Idul Adha masyarakat muslim mulai disibukkan dengan persiapan hewan kurban. Begitu pula sejumlah peternak mulai memilah hewan yang pantas dijadikan hewan kurban. Selain itu, hewan kurban yang hendak dijual harus dipastikan sehat dan layak untuk dikurbankan.

Mendekati hari raya kurban, petugas kesehatan dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan pemeriksaan terhadap 8.000 ekor domba dan 5.000 ekor sapi di wilayah Bandung Barat.

"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban jadi prioritas utama menjelang hari raya Idul Adha. Target hewan yang kita periksa sekitar 8.000 ekor domba dan 5.000 ekor sapi," ungkap Kepala Disnakan Bandung Barat, Undang Husni Tamrin, Senin (13/7).

1. Hewan kurban harus sehat sesuai syariat

Awasi Hewan Kurban Berpenyakit, Disnakan KBB Cek Kesehatan Ribuan SapiPetugas kesehatan hewan memeriksa hewan kurban di peternakan di Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan kesehatan bagi konsumen. Undang menyebutkan, dengan terjaminnya kesehatan hewan kurban, masyarakat bisa terhindar dari para penjual nakal yang memaksa menjual hewan baik sapi maupun domba dalam keadaan sakit.

"Pemeriksaan ini wajib dilakukan, karena hewan kurban yang dijual harus dalam kondisi sehat dan sesuai syariat agama. Bisa saja ada yang dijual itu yang cacat, tidak sehat atau masih muda," ujarnya.

2. Begini ciri hewan kurban tak berpenyakit

Awasi Hewan Kurban Berpenyakit, Disnakan KBB Cek Kesehatan Ribuan SapiIlustrasi hewan kurban Sapi Limousin. (IDN Times/Bagus F)

Menurut Undang, hewan kurban yang dinyatakan sehat bisa dilihat secara kasat mata misalnya bisa terlihat dari buah zakar hewan yang seimbang, mata yang jernih, cuping hidung basah, bulu terlihat bersih, dan tubuh hewan terlihat segar.

"Kalau yang cacingan bisa dilihat dari bulu rontok saat diusap. Kalau yang sakit itu tidak layak dijual karena membahayakan saat dikonsumsi dan merugikan pembelinya juga," kata Undang.

3. Hewan yang berpenyakit tidak boleh dijual

Awasi Hewan Kurban Berpenyakit, Disnakan KBB Cek Kesehatan Ribuan SapiPetugas kesehatan hewan memeriksa hewan kurban di peternakan di Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Undang menyampaikan, sampai saat ini Disnakan KBB belum menemukan adanya hewan kurban yang dijual dalam kondisi sakit. Jika ditemukan hewan kurban dalam kondisi sakit, maka Disnakan tidak akan memberikan label sehat. Pemilik hewan harus melakukan pengobatan terhadap hewan yang sakit sampai sembuh baru dibolehkan untuk dijual.

"Sampai saat ini belum ada. Kalau pun nanti ditemukan, maka akan kita obati dulu dan tidak diberikan label sehat. Kalau sudah sehat dan layak dijual baru kita beri label sehat," sebutnya.

4. Peternak disarankan jual hewan kurban via daring

Awasi Hewan Kurban Berpenyakit, Disnakan KBB Cek Kesehatan Ribuan SapiIlustrasi hewan kurban, Sapi Limousin. (IDN Times/Bagus F)

Ditengah kondisi pandemi seperti ini, Undang menyarankan agar para peternak melakukan penjualan secara daring untuk menghindari kontak langsung dengan konsumen. Sementara saat hari raya, panitia bisa meminimalisir sedikit mungkin kerumunan saat pemotongan hewan.

"Memang budaya kita khususnya hari raya seperti Idul Adha adalah budaya berkerumun. Namun yang terpenting, konsumen tetap menjaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan," tandasnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha Harga Daging Ayam Capai Rp40 Ribu per Kilogram

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya