Alasan Wisatawan Tetap Serbu Lembang meski Zona Merah

Wisatawan kecewa gagal masuk obyek wisata

Bandung Barat, IDN Times - Semua obyek wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tutup serentak. Hal itu menjadi buntut dari surat edaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB yang diterbitkan kemarin.

Penutupan obyek wisata ini berdasarkan pada naiknya status risiko tinggi penularan COVID-19 atau zona merah di Bandung Barat. Namun, tidak sedikit wisatawan yang memaksa ingin berlibur ke wilayah Lembang, Kabupaten Barat, meski berstatus zona merah.

Beberapa kali kendaraan luar daerah terpantau gagal masuk obyek wisata The Great Asia Afrika (TGAA) dan Farmhouse. Pengelola obyek wisata itu menutup operasinya sampai 21 Juni mendatang. Wisatawan yang sudah terlanjur mengarahkan kendaraannya ke Lemang pun terpaksa harus gigit jari.

1. Wisatawan asal Jakarta gigit jari obyek wisata tutup

Alasan Wisatawan Tetap Serbu Lembang meski Zona MerahObyek wisata Farmhouse, Lembang. (IDN Times/Bagus F)

Kekecewaan atas tutupnya obyek wisata di Lembang itu tergambar dari raut wajah wisatawan asal Jakarta, Putra Amin Jaya (50 tahun). Ia sudah merencanakan untuk berlibur bersama keluarga sejak beberapa hari lalu.

Bersama keluarganya, Putra sengaja menghabiskan waktu di Bandung sejak beberapa hari lalu dengan menginap di sebuah hotel. Liburan itu rencananya akan dihabiskan sampai akhir pekan nanti.

"Baru tahu Bandung sedang siaga 1 (COVID-19) tadi pagi lihat berita. Karena saya penasaran juga, akhirnya kita cek ke sini. Kalau ke Bandung sudah dari dua hari yang lalu," kata Putra saat ditemui di gerbang masuk obyek wisata TGAA, Kamis (17/6/2021).

2. Wisatawan bingung mau kemana

Alasan Wisatawan Tetap Serbu Lembang meski Zona Merah(Anggota kepolisian mengalihkan jalur menuju kawasan wisata Lembang di Jalan Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). Pada cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW hari kedua, jalur wisata menuju Lembang dipadati kendaraan wisatawan, dan kepolisian memberlakukan pengalihan arus untuk mengurai kemacetan) ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisingnya Kota Jakarta dan penatnya dari pekerjaan mendorong alasan Putra dan keluarga berlibur di Lembang. Ia sengaja memilih Lembang sebagai destinasi wisata untuk menghabiskan waktu berlibur lantaran lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta.

"Mau cari obyek wisata yang buka juga gak tahu nih mau ke mana. Paling kita ke hotel dulu, karena nginapnya sampai beberapa hari hingga akhir pekan nanti," ujar Putra.

3. Terpaksa balik kanan dengan tangan hampa

Alasan Wisatawan Tetap Serbu Lembang meski Zona MerahIDN Times/Bagus F

Kebingungan yang sama pun dirasakan oleh wisatawan asal Cirebon, Rika (37). Ia mengaku baru mengetahui obyek wisata di kawasan Kabupaten Bandung Barat ditutup setelah sampai di pintu masuk TGAA. Mau tak mau, niatnya untuk berlibur harus kandas.

"Saya bersama keluarga berangkat dari Cirebon sekitar pukul 05.00 WIB. Baru sampai pagi ini, tahunya ditutup. Kecewa tapi mau bagaimana lagi. Ini mau langsung pulang lagi," papar Rika.

4. Pemkab tutup semua obyek wisata sampai 22 Juni

Alasan Wisatawan Tetap Serbu Lembang meski Zona MerahPlt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan. (Dok. Humas Bandung Barat)

Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat menerbitkan Surat Edaran Nomor 556/1559-Disparbud tentang Penutupan Destinasi/Objek Wisata di Kabupaten Bandung Barat yang ditandatangani langsung Pelaksana Bupati Bandung Barat (KBB), Hengky Kurniawan. Penutupan objek wisata berlaku sejak 16 Juni hingga 22 Juni mendatang.

"Aktivitas destinasi atau objek wisata agar ditutup sementara kegiatan usahanya mulai tanggal 16 Juni sampai dengan 22 Juni dan akan dievaluasi dalam pelaksanannya," tulis surat edaran tersebut.

Namun, penutupan tersebut hanya berlaku untuk tempat rekreasi. Untuk sektor pariwisata lainnya seperti hotel, resort, penginapan, restoran, rumah makan hingga cafe tetap boleh beroperasi namun dengan pembatasan kapasitas maksimal 50 persen.

Khusus jam operasional restoran, cafe, rumah kana dibatasi hingga pukul 21.00 WIB. Dalam surat edaran itu, Hengky juga mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan 3M secara ketat dan menciptakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya