9 Bulan Tutup, Dusun Bambu Kembali Buka dengan Beragam Wahana Baru

Hadir dengan protokol kesehatan yang lebih sempurna

Bandung Barat, IDN Times - Pandemi COVID-19 memukul mundur hampir seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali sektor pariwisata. Akibat pandemi, obyek wisata Dusun Bambu harus tutup sejak 19 Maret 2020 lalu. Terpaksa sebagian karyawan harus dirumahkan dan kunjungan wisata harus berhenti.

Sembilan bulan berlalu. Seperti lahir kembali, Dusun Bambu siap tampil dengan wajah baru. Kini Dusun Bambu kembali dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan sejumlah spot baru yang bikin betah.

1. Protokol kesehatan dengan teknologi tanpa menyentuh

9 Bulan Tutup, Dusun Bambu Kembali Buka dengan Beragam Wahana BaruObyek wisata Dusun Bambu. (IDN Times/Bagus F)

General Manager Dusun Bambu, Endy Tjahyadi mengatakan, tepat sembilan bulan Dusun Bambu tutup. Selama itu Dusun Bambu berbenah, baik menambah spot wisata maupun menyiapkan protokol kesehatan lebih sempurna.

"Dari depan kita ada tempat cuci tangan sensor semua tanpa menyentuh, kemudian masuk ada kamera thermal yang bisa otomatis mengecek suhu. Jika ditemukan pengunjung dengan suhu 37 derajat, alat itu akan bunyi otomatis lalu kami anjurkan untuk pulang," jelasnya.

Setelah diperiksa suhu, pengunjung akan masuk ke zone chamber untuk membunuh kuman, bakteri maupun virus yang berada pada tubuh. Protokol yang begitu ketat itu dilakukan demi menghindari adanya klaster wisata terlebih menghadapi libur panjang akhir tahun nanti.

2. Tiket jadi Rp150 ribu

9 Bulan Tutup, Dusun Bambu Kembali Buka dengan Beragam Wahana BaruKedai teh Walini By Me di Dusun Bambu. (IDN Times/Bagus F)

Wajah baru Dusun Bambu ini dibuka dengan tiket yang lebih mahal dari sebelumnya. Untuk bisa berlibur di area Dusun Bambu, pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp150 ribu per orang.

"Kita menaikan harga tiket. Sekarang Rp150 ribu kalau early book kita ada cashback sebesar Rp50 ribu. Itu bisa ditukar dengan produk yang ada di dalam Dusun Bambu atau diuangkan," paparnya.

Bukan tanpa pertimbangan, naiknya harga tiket itu dibarengi dengan naiknya kualitas wisata. Untuk itu Dusun Bambu juga hadir dengan slogan baru “Private Sanctuary Lifestyle” di mana pengunjung yang nantinya datang ke “Kawasan Wisata Sehat” Dusun Bambu diharapkan bisa mendapatkan pengalaman berlibur yang terjaga, berkesan dan menyenangkan.

"Segmen market juga diubah bergerak ke arah resort. Tagline juga kita ubah. Enggak mess tourism lagi tapi quality tourism," paparnya.

3. Banyak spot baru setelah sembilan bulan mati suri

9 Bulan Tutup, Dusun Bambu Kembali Buka dengan Beragam Wahana BaruMuseum Galeri Flora Indonesia di Dusun Bambu. (IDN Times/Bagus F)

Sedikitnya ada sejumlah wahana baru di obyek wisata Dusun Bambu. Total, saat ini Dusun Bambu memiliki 8 wahana yang bisa dinikmati pengunjung. Cukup dengan Rp150 ribu atau satu kali harga tiket, pengunjung bisa menikmati semua wahana yang ada.

Pertama, replika pedesaan atau kampung Sunda dengan nama Lembur Urang. Di wahana itu, pengunjung disuguhkan dengan tampilan bangunan rumah adat Sunda dan berbagai aktivitas pedesaan khas sunda.

Kedua, Museum Galeri Flora Indonesia. Di sana pengunjung bisa menikmati kesejukan sekaligus keindahan dari berbagai jenis tanaman dari yang paling kece sampai tanaman yang paling mahal. Pengunjung juga bisa membeli tanaman sebagai oleh-oleh.

Selanjutnya ada bike track. Di sini pengunjung bisa menikmati hamparan taman bunga dengan menggunakan sepeda yang terbuat dari bambu.

Selain itu, di dalam area juga terdapat kedai teh yakni Walini By Me dan kedai kopi Nusantara Coffee. Pengunjung juga bisa mendapat edukasi tentang berbagai jenis kopi dan juga berbagai jenis teh. Selain itu pengunjung juga bakal diajari bagaimana cara meracik kopi dan teh dengan cita rasa ke-Indonesia-an.

4. Hanya menerima 10 persen dari kapasitas pengunjung

9 Bulan Tutup, Dusun Bambu Kembali Buka dengan Beragam Wahana BaruTrack Bike di Dusun Bambu. (IDN Times/Bagus F)

Demi menjaga kenyamanan dan kualitas liburan, pengelola membatasi kunjungan hanya 10 persen dari kapasitas. Pembatasan itu juga sengaja dilakukan untuk menghindari kerumunan massa.

"Per hari kita maksimum 1.000 orang, di mana kapasitas kita 10.000 pengunjung. Bahkan pas lebaran 17 ribu pengunjung pun bisa masuk. Nah kita saat ini membatasi hanya 1.000 orang. Artinya 200 meter persegi untuk satu orang," jelas Endy.

"Untuk tamu yang menginap, kami wajibkan membawa hasil rapid test antigen. Kita punya dokter dan perawat yang in house di sini," tandasnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya