4 Nasihat Ibu Ridwan Kamil Sebelum Anaknya Menjabat Gubernur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Hari ibu bagi setiap anak memiliki makna yang berbeda-beda. Ibu dalam tatanan rumah tangga pun menduduki peran penting yang tidak bisa lepas dari pembagian tugas keluarga.
Makna Ibu bagi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memiliki makna lain yang mungkin baginya tidak bisa dilupakan. Detik-detik sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, dirinya mendapat pesan yang bisa dipraktikan Emil dalam mengambil peran sebagai orang nomor satu di Jawa Barat.
"Sebelum saya menjabat, ada empat nasihat penting dari ibu saya," ungkap Emil di tengah gelaran peringatan hari ibu di Gedung Pascasarjana Unpas, Sabtu (21/12).
1. Menjadi Gubernur harus niat ibadah
Nasihat pertama dari Ibunya, Emil harus meluruskan niat dalam menjabat sebagai gubernur. Dalam memimpin Jawa Barat, Emil harus menempatkan jabatan yang diembannya sebagai niat ibadah, tanpa ada campur tangan niat lain.
"Pertama, niat ibadah. Tidak boleh ada niat cari nafkah apalagi memburu kekuasaan dan lain lain," tuturnya.
2. Pemimpin jangan hanya duduk menghabiskan waktu
Nasihat kedua, dalam perannya menjadi pemimpin Pemerintah Provinsi Jawa Barat, harus memiliki pengaruh baik terhadap masyarakat Jawa Barat. Dirinya diingatkan untuk selalu memanfaatkan waktu sedikit apapun untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Bermanfaat. Jangan duduk hanya menghabiskan waktu yang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat," ucap Emil.
3. Kekuasaan itu sementara
Nasihat ketiga, jangan tergila-gila terhadap kekuasaan. Sebab menurut Ibunya, lanjut Emil, kekuasaan tidak akan ada yang abadi. Jabatan sebagai Gubernur pun akan berakhir sesuai ketentuan.
"Kekuasaan itu sementara. Jadi tong lalawora (lalai). Ada pelantikan ada pemberhentian," lanjutnya.
4. Jadikan kekuasaan sebagai sarana berbuat baik
Nasihat keempat, ibunda Emil berwasiat agar menempatkan jabatan yang diembannya saat ini sebagai sarana untuk berbuat baik terhadap orang banyak.
Menirukan ibunya, Emil menggambarkan pesan itu seperti jika memiliki sebuah mobil, gunakan lah sebagai alat transportasi. Bukan sebagai ajang pamer kemewahan
"Kekuasaan jangan jadi tujuan tapi jadikan sarana. Kekuasaan jangan jadi kemewahan tapi sebagai alat," kata Emil.