Wapres Minta Pondok Pesantren Tingkatkan Digitalisasi Pertanian

Banyak pesantren Indonesia sudah terapkan sistem digital

Bandung, IDN Times - Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin mendorong sektor pertanian tingkat pondok pesantren (Ponpes) menuju digitalisasi. Upaya untuk ketahanan pangan itu terus dilakukan salah satunya dengan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).

Menurutnya, dari Kopontren yang ada di Indonesia, berberapanya sudah mentransformasikan sistem pertanian menuju digitalisasi dan berstandar Internasional. Salah satunya yaitu Kopontren Al Ittifaq.

"Kami lebih untuk kementerian koperasi ingin menjadi model dikembangkan di seluruh Indonesia sudah ada beberapa pesantren, jumlahnya ada 39 (koperasi)," ujar Ma'ruf saat konfrensi pers di Ponoes Al Ittifaq, Selasa (22/3/2022).

1. Kopontren berhasil akan membantu pesantren lainnya untuk belajar

Wapres Minta Pondok Pesantren Tingkatkan Digitalisasi PertanianWakil Presiden RI Ma’ruf Amin (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Kemudian, Ma'ruf bilang, beberapa ponpes yang berhasil dengan kopontren dapat menginspirasi ponpes lainnya di Indonesia. Menurutnya, dengan adanya kopontren, perekonomian tingkat pesantren dapat bangkit dan banyak memberi manfaat.

"Nantinya ada yang jadi pusat pelatihan, permodelan, tempat training, dan pesantren didorong digitalisasi pertanian," ucapnya.

2. Banyak lembaga akan membantu pembentukan kopontren

Wapres Minta Pondok Pesantren Tingkatkan Digitalisasi PertanianBot beberapa hasil kopontren saat dipamerkan di Ponpes Al Ittifaq (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Persoalan biaya biasanya menjadi kendala terbentuknya kopontren. Namun, Ma'ruf menjelaskan bahwa pemerintah pusat sudah memberi jalan keluar dari masalah itu.

Saat ini, kata dia, ada beberapa instansi yang terlibat termasuk Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).

"Ada empat lembaga yang terlibat Kemenkop UMKM, Bank Indonesia, Bank Syariah dan BAZNAS juga ikut ambil peran permodalan kita kembangkan supaya ini diperkuat, dan BI jadi fasilitator, lebih jauh mengambil dari dinas di masing masing provinsi," ungkapnya.

3. Hasil pertanian nantinya akan masuk ke toko ritel moderen

Wapres Minta Pondok Pesantren Tingkatkan Digitalisasi PertanianMenteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (dok. Tangkapan Layar Youtube Perekonomian RI)

Selain itu, Menteri Kemenkop UKM, Teten Masduki mengatakan, kopontren merupakan ekosistem korporat framing berbasis kooperasi. Hal ini sudah termasuk dalam satu ekosistem mulai akaes pasar hingga produksi dengan sistem modern.

"Nanti hasil pertaniannya akan masuk ritel atau toko modern. Jadi ini berbasis pesantren, di Lampung ada ponpes ekspor pisang, Jabar akan dikembangkan di Garut. Modelnya sudah bagus," katanya.

Dengan model seperti ini, Teten bilang, sistem produksi pangan Indonesia bisa stabil dan lebih efisien. Kemudian, kata dia, kesejahteraan petani akan meningkat dan tidak mengkhawatirkan.

4. Ridwan Kamil sebut Jabar punya banyak ponpes yang memiliki bisnis

Wapres Minta Pondok Pesantren Tingkatkan Digitalisasi Pertanian ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Di tempat sama, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil mengatakan, selama tiga tahun terakhir Pemprov Jabar sudah mendapatkan arahan dari Wapres mengenai digitalisasi pertanian di ponpes.

"Pesantren yang punya bisnis di Jabar lebih dari 3.000 dan 17 persen sudah menggunakan sistem digital. Kasih makan ikan dan ayam pake HP, semua pake internet," katanya.

Menurutnya, kondisi pertanian digital merupakan masa depan Jabar. Sehingga, Emil meminta masyarakat harus melek dan melihat langsung perputaran ekonomi pertanian di ponpes.

"Jangan anggap remeh ekonomi pesantren, sudah jelas ini masuk pasar dunia seperti Jepang dan Belanda. Ini diselenggarakan oleh sendiri, dan Insya Allah seluruh pesantren diharapkan memiliki bisnis," kata dia.

Baca Juga: Produk UMKM Sulsel Bikin Wapres Ma'ruf Amin Terkesan

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Sulsel Perbanyak Mal Pelayanan Publik

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya