Wali Kota Bandung: Recofusing Anggaran Bikin Pusing

Oded Berbagi Kisah di Salam Ramadan, Cerita Indonesia

Bandung, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia, khususnya di Kota Bandung sejak setahun lalu, membuat pemerintah daerah memutar otak dalam mengelola anggaran. Sejumlah program pembangunan daerah terpaksa terhenti akibat adanya recofusing anggaran.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengakui, recofusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selama pandemik COVID-19 bikin pusing. Menurut dia, dari recofusing itu banyak progam-program prioritas Pemkot Bandung yang akhirnya tertunda karena adanya pengalihan anggaran tersebut. 

Menurut Oded, sejak 2020 hingga 2021, Pemkot Bandung telah melakukan recofusing anggaran lebih dari Rp400 miliar. Sementara, pendapatan anggaran daerah (PAD) yang diperoleh menurun lebih dari Rp800 miliar.

"Recofusing bikin pusing," kata Oded sambil tertawa dalam program Salam Ramadan Cerita Indonesia bersama IDN Times, Selasa (27/4/2021).

1. Banyak program utama terdampak akibat recofusing anggaran

Wali Kota Bandung: Recofusing Anggaran Bikin PusingSatpol PP Kota Bandung tengah mengeksekusi lahan warga Tamansari. (IDN Times/Galih Persiana)

Oded menyebutkan, recofusing anggaran itu tentunya berdampak terhadap sejumlah program pembangunan salah satunya adalah proyek Rumah Deret Taman Sari. Program ini bahkan terpaksa harus dihentikan terlebih dahulu karena adanya pengalihan anggaran. Pemkot Bandung juga harus nombok membayarkan sewa pengungsi yang sebelumnya tinggal di Tamansari.

"Kebijakan ini, kami memang dituntut pemerintah pusat sudah harus menyadari seperti itu," ujar Oded.

2. Pengeluaran banyak tapi PAD berkurang

Wali Kota Bandung: Recofusing Anggaran Bikin PusingIlustrasi Hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Pandemik COVID-19 tidak hanya dirasakan Pemkot Bandung. Hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami hal serupa. Bagi Pemkot Bandung, recofusing anggaran berdampak  terhadap pergeseran anggaran SKPD sebesar 50 persen. Dampaknya, banyak program yang sampai 2021 mengalami kendala.

"Pandemik membuat pengeluaran lebih besar. Sementara, PAD Kota Bandung hilang sekitar Rp800 miliar," ungkap Oded.

3. Oded Optimistis perekonomian di Kota Bandung perlahan bangkit kembali

Wali Kota Bandung: Recofusing Anggaran Bikin PusingIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Oded menyebutkan, meski Pemkot Bandung masih melakukan recofusing anggaran pada 2021 dalam penanganan COVID-19. Namun, dia optimistis, perekonomian akan kembali membaik pada tahun ini.

Menurut dia, pemkot terus melakukan berbagai strategi untuk mengembalikan perekonomian masyarakat dengan menjalankan kebijakan dan skema dalam penanganan COVID-19. 

"Kami yakin 2021 ini, perekonomian juga sudah berjalan kembali," ucapnya.

4. Pemkot Bandung terus kendalikan aspek kesehatan dan ekonomi

Wali Kota Bandung: Recofusing Anggaran Bikin PusingWali Kota Oded M. Danial (IDN Times/Istimewa)

Oded menyebutkan, dalam pengendalian pandemik COVID-19, Pemkot Bandung memiliki dua strategi yakni dengan menjaga kutub kesehatan dan ekonomi. Dua sektor ini akan terus dijaga keseimbangannya agar kondisi bisa terkendali.

"Prinsipnya, kami menangani COVID-19 ini dengan mengendalikan kutub kesehatan dan ekonomi. Kesehatan dan ekonomi harus dikendalikan dengan baik," ujar Oded.

Oded juga mengungkapkan, Pemkot Bandung juga terus menggenjot program vaksinasi COVID-19 yang diberikan kepada masyarakat. Mulai dari pelayanan publik, tenaga kesehatan, lansia, dan tenaga pengajar.

"Saat ini, vaksinasi COVID-19 sedang dilakukan untuk kelompok tenaga pengajar. Hal ini untuk mempersiapkan kegiatan belajar tatap muka. Mudah-mudahan, Mei selesai," kata Oded.

Baca Juga: Hari Kebencanaan, Pemkot Bandung Ingatkan Adanya Potensi Sesar Lembang

Baca Juga: Cegah Pemudik Masuk, Ini Tujuh Wilayah yang Disekat Pemkot Bandung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya