Walhi Jabar: KBU Bukan Lagi Sabuk Hijau Bencana Alam Bandung! 

Pemerintah daerah dinilai tak perhatian Perda KBU

Bandung, IDN Times - Bencana alam yang terjadi dalam beberapa waktu kemarin di wilayah Bandung Raya, turut dipicu oleh alih fungsi lahan di wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU). Wilayah yang seharusnya menjadi sumber resapan kini semakin habis karena alih fungsi lahan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat (Jabar), Wahyudin Iwang, Selasa (16/1/2024). Dia mengatakan KBU kini tidak lagi bisa dijadikan sebagai sabuk bencana alam Bandung Raya.

"KBU sebagai fungsi tangkapan air sudah tidak dapat lagi statusnya sebagai sabuk hijau bagi kota bandung yang semestinya dapat di jaga dengan baik oleh semua pihak," ujar Wahyudin.

1. Perda KBU seperti tidak dijalankan oleh pemerintah daerah

Walhi Jabar: KBU Bukan Lagi Sabuk Hijau Bencana Alam Bandung! ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)

Wahyudin mengungkapkan, wilayah KBU kini sudah kehilangan fungsi sebagai sumber resapan air. Menurutnya, wilayah itu kini sudah tergerus oleh pembangunan properti dan ijin wisata alam. Perda KBU pun dirasakannya telah diabaikan Pemkot Bandung.

"Seakan Perda KBU dalam upaya memulihkan dan melesatarikan kawasan tidak di jalankan sesuai mestinya oleh pemerintahan kota Bandung, Kabupaten Banudng serta Pemerintah Provinsi," katanya.

2. Pemerintah tak bisa tertibkan bangunan liar

Walhi Jabar: KBU Bukan Lagi Sabuk Hijau Bencana Alam Bandung! ilustrasi banjir (IDN Times/Nathan Manaloe)

Selain itu, sistem drainase dan tata ruang yang buruk di wilayah Kota Bandung, dikatakannya turut membuat terjadinya genangan di beberapa tititk. Menurutnya, hal itu menandakan pemerintah daerah tidak serius dalam menyelesaikan persoalan banjir.

"Tata ruang yang buruk mencerminkan ketidak seriusan pemerintah menertibkan bangunan liar yang berada di sepadan sungai Cikapundung beserta mikro Das yang terdapat di hamparan KBU," jelasnya.

3. KBU harusnya tidak ada lahan pertanian

Walhi Jabar: KBU Bukan Lagi Sabuk Hijau Bencana Alam Bandung! ilustrasi banjir (IDN Times/Nathan Manaloe)

Wahyudin juga turut mengkritisi alih fungsi lahan di kawasan KBU menjadi pertanian. Menurutnya, hal itu seharusnya tidak dilakukan untuk tetap menjaga resapan air di wilayah hulu.

"Dan terkahir tidak lepas dari alih fungsi kawasan oleh pertanian yang tidak menyertasi pohon-pohon tegakan ikut serta memberikan dampak buruk terhadap keberlangsungan lingkungan," kata dia.

Baca Juga: Lahan Pertanian KBU Kritis, Waspada Banjir Lumpur Terjang Kota Bandung

Baca Juga: Lahan Kritis di KBU dan Konsistensi Heni Smith Jaga Lingkungan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya