Wacana Depok Gabung Jakarta Jadi Perdebatan di DPRD Jabar

Anggota Komisi I DPRD Jabar ada yang setuju dan menolak

Bandung, IDN Times - Wacana Wali Kota Depok bergabung dengan Jakarta kini menjadi perdebatan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar). Angota komisi satu di lembaga legislatif itu saling berbeda pendapat, ada yang mendukung dan ada yang menganggap angin lalu.

Seperti Anggota DPRD Jabar Komisi I, Asep Wahyuwijaya. Dia mengatakan bahwa wacana Kota Depok gabung Jakarta bukan kali pertama muncul di publik. Sebelumnya, ada juga wacana Bogor dan Bekasi gabung ke Jakarta.

Sebab, menurutnya, daerah-daerah penyangga ibu kota itu lebih dekat aksesnya ke Jakarta. Penduduk di daerah itu pun kini banyak dari Ibu Kota Indonesia ini.

"Jadi saya secara pribadi make sense (lebih masuk akal) akses Bekasi, Depok dan Bogor itu lebih mudah ke Jakarta begitu juga warganya," ujar Asep, Rabu (20/7/2022).

1. Masyarakat Depok lebih dekat dengan Jakarta

Wacana Depok Gabung Jakarta Jadi Perdebatan di DPRD JabarAnggota DPRD Jabar Komisi I, Asep Wahyuwijaya (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, Asep juga berpandangan bahwa masyarakat Depok kini sudah merasa lebih dekat dengan Jakarta. Hal itu juga dihadirkan adanya fenomena komunitas Komunitas Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok (SCBD).

"Sesungguhnya pada tingkat itu saja mereka lebih akrab dengan Jakarta. Di Depok sendiri banyak orang-orang Betawi yang dulunya tinggal di Jakarta. Barangkali ini secara kultural Depok tidak asing karena dekat sekali dengan Jakarta," ungkapnya.

Kemudian, Asep berujar bahwa wacana ini bisa saja menjadi pemantik untuk persiapan perpindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

"Satu wacana antisipasi, kalau besok lusa IKN jadi DKI bukan lagi daerah khusus ibu kota kan nantinya bisa setara. Bisa ini kita anggap menjadi suatu statement visioner," ucapnya.

2. Usulan Wali Kota Depok sangat logis

Wacana Depok Gabung Jakarta Jadi Perdebatan di DPRD JabarWali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengenakan pakaian simbol adat Depok. (Istimewa)

Menurutnya, wacana Wali Kota Depok itu sangat logis sebab, Kota Depok, Bekasi, secara kultural sudah mirip dengan Jakarta. Sehingga, dirinya tidak mempermasalahkan jika Depok gabung dengan Jakarta.

"Barangkali orang yang memiliki budaya Betawi kuat seperti di Depok, atau bahkan Bekasi masyarakat lebih nyambung secara chemistry. Apalagi secara keseharian mereka lebih akrab dengan Jakarta," katanya.

Asep juga tidak mempermasalahkan jika dibukakan wacana kajian nasib Kota Depok apakah gabung dengan DKI Jakarta atau tetap bersama Jabar. Menurutnya, hal itu lumrah adanya.

"Saya kira untuk dibuka suatu wacana itu sah-sah saja, ketika chemistry dan keseharin nyambung kita juga perlu kaji. Soal warga tidak setuju itu hal yang lain, tetapi akan ada kemanafaatan dari sisi anggran misalnya, secara konsekuensi logis," kata dia.

3. Anggota DPRD Jabar Komisi I lainnya tidak sependapat dengan Asep

Wacana Depok Gabung Jakarta Jadi Perdebatan di DPRD JabarWali Kota Depok , Mohammad Idris bersama Forkopimda Kota Depok di Balai Kota Depok. (IDN Times/Dicky)

Beda dengan Asep, anggota Komisi I lainnya, Muhamad Sidkon meminta pada pemerintah pusat atau Pemprov Jabar agar mengabaikan usulan Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad itu.

"Ya saya kira wali kota itukan berwacana, namanya wacana antep lah (abaikan). Jangan diladeni, mau alasannya terkait IKN lah, mau masalah sosial lah, masalah banjir di DKI Jakarta lah," ujar Sidkon, Rabu (20/7/2022).

Sidkon mengungkapkan, apa yang disampaikan Wali Kota Depok soal gabung dengan Jakarta menandakan bahwa Idris tidak memiliki semangat membangun Jabar. Padahal saat ini eksekutif dan legislatif tengah memikirkan pemerataan di Jabar.

"Tetapi kita bisa menilai bahwa Pak wali Kota (Depok) tidak memiliki semangat Jawa Barat untuk memekarkan kabupaten kota yang selama ini sedang kita usung. Termasuk di antaranya bagaimana Kabupaten Bogor di mekarkan, ada Bogor Barat, Bogor Timur," katanya.

Sidkon juga menyarankan agar Idris fokus dalam bekerja daripada mengeluarkan statement yang bikin gaduh. Dia juga meminta agar Walkot Depok mendukung upaya Pemprov Jabar dalam memekarkan kabupaten dan kota.

"Apalagi Jawa Barat sangat serius untuk pemekaran kabupaten kota tetapi bukan berarti melepaskan. Misalnya Pangandaran ke Cilacap, Jateng, atau Cirebon jadi provinsi sendiri," kata dia.

4. Emil sindir Wali Kota Depok agar fokus bekerja

Wacana Depok Gabung Jakarta Jadi Perdebatan di DPRD JabarGubernur Jabar Ridwan Kamil (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau Emil juga turut memberikan tanggapan soal Idris yang ingin daerahnya gabung ke Jakarta Raya. Emil juga meminta, dibanding memunculkan wacana, ada baiknya Idris mengurus daerahnya sendiri.

"Jadi, setiap hal tersebut bisa dimaklumi tapi proses menuju saja kan, panjang kali lebar kali tinggi. Masih jauh. Yang penting mah, jangan dikit-dikit mencari solusi yang terlalu jauh. Selesaikan permasalahan di wilayah masing-masing secara maksimal," katanya.

Baca Juga: Fenomena SCBD, Wali Kota Depok: Itu Bukan Warga Kami!

Baca Juga: Ditegur Wagub Jawa Barat Soal Depok Gabung Jakarta, Idris: Hampura

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya