Vaksinasi di Jabar Belum Maksimal, Ombudsman Ingatkan Maladministrasi

Ada ketimpangan vaksinasi di kota dan di pedesaan Jabar

Bandung, IDN Times - Vaksinasi di wilayah Jawa Barat (Jabar) masih belum maksimal. Ombudsman Perwakilan Jabar menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar hanya fokus pada daerah perkotaan, namun tidak dengan pedesaan.

Dengan adanya fenomena itu, jangan heran jika ketimpangan proses vaksinasi masih terjadi hingga saat ini.

Dan Satriana, Kepala Ombudsman perwakilan Jabar mengatakan, tidak meratanya vaksinasi akan mengakibatkan munculnya pelanggaran aturan, dan berpotensi menjadi maladministrasi.

"Satu, kami melihat ketimpangan pencapaian vaksinasi di kota dan kabupaten di Jabar. Ini berdasarkan temuan kami, ini proaktif dan kami pantau media massa dan media sosial," ujar Dan saat dihubungi, Senin (22/11/2021).

1. Pemprov Jabar diminta membuat instruktursi pada kabupaten dan kota

Vaksinasi di Jabar Belum Maksimal, Ombudsman Ingatkan MaladministrasiGubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi (8/7/2020). (IDN Times/ Dok. Humas Jabar)

Berdasarkan pengamatan Ombudsman, ada 11 wilayah di Jabar yang sangat jelas terlihat ketimpangan capaian vaksinasi. Dan bilang, capaian vaksinasi yang sudah tinggi ada di Bekasi, Depok, Karawang, Bandung Raya.

"Data resmi pencapaian baik hanya di kota besar saja, daerah lain seperti Majalengka masih rendah dan wilayah pedesaan kebanyakan ketimpangan. Ini kami tangkap dan saran kami memeratakan vaksin dan kerja sama dan genjot vaksin dengan baik," ucapnya.

Selain itu, Ombudsman perwakilan Jabar juga meminta pada Pemprov Jabar mulai menyiapkan rencana aksi untuk pencapaian percepatan vaksinasi dengan kolaborasi. Sehingga, vaksinasi bisa merata dan sesuai target.

"Pemprov juga segera menyusun instruksi pada kabupaten dan kota agar membuat perencanaan aksi tentang pemenuhan sarana dan prasarana vaksinasi yang tidak memenuhi standar di luar fasilitas kesehatan," katanya.

2. Fasilitas penunjang vaksinasi di luar fasilitas kesehatan harus didukung

Vaksinasi di Jabar Belum Maksimal, Ombudsman Ingatkan MaladministrasiWarga antre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 saat Vaksinasi Massal COVID-19 dalam rangka HUT ke-75 Bhayangkara di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu, 26 JWarga antre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 saat Vaksinasi Massal COVID-19 dalam rangka HUT ke-75 Bhayangkara di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu, 26 Juni 2021 (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Dan melihat, vaksinasi di luar tempat kesehatan masih banyak yang belum sesuai aturan. Hal itu menurutnya sangat membahayakan dan harus diselaraskan dengan standar aturan vaksinasi.

"Penyelenggara vaksin nonreguler di luar fasilitas kesehatan belum memenuhi standar. Saya kira Anda juga tahu, misalnya ada kegiatan vaksinasi mengundang kerumunan,"

"Kami memang mendorong partisipasi kegiatan masyarakat, tetapi harus perhatikan wilayah jangkauan agar tidak menumpuk, dan pengawasan diawasi sesuai standar," kata dia.

3. Pemprov Jabar buat program Merdeka COVID-19

Vaksinasi di Jabar Belum Maksimal, Ombudsman Ingatkan MaladministrasiIlustrasi antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Untuk diketahui, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Provinsi Jawa Barat melakukan vaksinasi secara masif di sejumlah desa melalui Gebyar Vaksinasi Jabar Juara bertajuk "MERDEKA COVID-19".

Kepala DPMDes Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, melalui Gebyar Vaksinasi Jabar Juara, ia mengklaim bahwa pemerintah telah melakukan vaksinasi secara masif kepada 52.778 orang di 174 desa.

"Jumlah itu belum termasuk 364 desa yang waiting list, dengan target sasaran 228.282 orang," ucap Bambang, ketika dihubungi, Kamis (23/9/2021).

Dengan begitum, daerah yang sudah terjangkau vaksin sejauh ini adalah 538 desa dengan total potensi orang tervaksin di desa sebanyak 281.060.

4. Target vaksinasi tertulis masih banyak dicapai wilayah perkotaan

Vaksinasi di Jabar Belum Maksimal, Ombudsman Ingatkan MaladministrasiIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Menurut Bambang, untuk memberikan pelayanan vaksinasi secara keliling kepada masyarakat, DPMDes memanfaatkan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) yang memiliki desain unik.

Dengan Maskara, warga yang tinggal di desa-desa terpencil dengan mudah memperoleh layanan vaksinasi. "Di samping mobil Maskara, Pendamping Posyandu Juara (PPJ) dan Patriot Desa juga ikut digerakkan untuk menyukseskan menuju 37 juta warga Jabar yang divaksin," katanya.

"Setiap kegiatan vaksinasi massal, PPJ dan Patriot Desa akan hadir memobilisasi warga ke sentra-sentra vaksinasi," ujar Bambang.

Per 23 September 2021, total warga Jabar yang sudah divaksin dosis pertama 14.124.624 orang dan dosis kedua 7.119.642 orang. Sementara target akhir yang harus divaksin 37.907.814 dan harus selesai akhir Desember 2021.

Diketahui, lima daerah tertinggi cakupan vaksinasi Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Sukabumi. Sementara lima daerah terendah yakni Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, Kab Bogor, Kab Cirebon.

Baca Juga: 3 Mobil Vaksinasi Bakal Keliling Jabar Masuk Pedesaaan Selama 10 Hari 

Baca Juga: Gebyar Vaksinasi, Baznas Jabar Genjot Vaksinasi di Pesantren

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya