Tiga Kota yang Jadi Penyebab Lambatnya Vaksinasi Lansia di Jabar

Akibat tiga daerah ini Jabar juga mendapatkan nilai buruk

Bandung, IDN Times - Vaksinasi penduduk kategori lanjut usia (lansia) di Jawa Barat (Jabar) masih rendah. Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau Emil mengatakan bahwa hal ini terjadi akibat tiga daerah yang belum melaksanakan vaksinasi dengan maksimal.

"Kabupaten Majalengka, Subang dan Garut. Vaksinasi paling rendah dan mengakibatkan akumulasi vaksinasi di Jabar tidak baik," ujar Emil melalui keterangan resminya, Selasa (1/5/2021).

1. Ada tiga daerah yang ditemukan masih rendah vaksinasi secara umum

Tiga Kota yang Jadi Penyebab Lambatnya Vaksinasi Lansia di JabarRidwan Kamil (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Dari kurangnya vaksinasi bagi lansia ini, Emil bilang, Jabar akhirnya menjadi perhatian khusus oleh pemerintah pusat. Selain itu, ditemukan juga tiga daerah lainnya yang lambat melakukan proses vaksinasi secara umum.

"Vaksinasi secara umum yang rendah itu Kabupaten Sukabumi, Kuningan, Indramayu. Tiga daerah ini tidak maksimal dan akhirnya Jabar terbawa rendah," katanya.

2. Jabar saat ini tengah siaga satu COVID-19

Tiga Kota yang Jadi Penyebab Lambatnya Vaksinasi Lansia di Jabar ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Sebelumnya Emil mengatakan, bahwa level kewaspadaan COVID-19 di Jabar sedang tidak baik-baik saja. Ia mengumumkan bahwa level kewaspadaan Jabar pada level tertinggi.

"(Jabar) Sedang siaga satu, kenaikan ukuran Bed Occupancy Rate (BOR) kalau sampai 10 persen itu ada lonjakan," ujar Emil.

Emil mengatakan, naiknya BOR merupakan imbas dari libur dan mudik lebaran 2021 yang bocor dalam penjagaan. Menurutnya, kejadian ini mesti dijadikan pembelajaran untuk penanganan ke depannya.

"Keterisian rumah sakit atau BOR pekan ini sebanyak 38,6 persen dari pekan sebelumnya yang hanya 30,6 persen," katanya.

3. Keterisian pasien COVID-19 di RS sudah diatas 70 persen

Tiga Kota yang Jadi Penyebab Lambatnya Vaksinasi Lansia di JabarDok. Humas Jabar

Berdasarkan data yang Emil miliki, ada rumah sakit (RS) di beberapa daerah yang tingkat keterisiannya sudah melebihi ambang batas dari 70 persen hingga 90 persen. Di antaranya ialah RS Al-Ihsan, RS Immanuel, dan RS Santosa.

"Rumah sakit yang tingkat keterisiannya sudah di atas 70 persen, segera mengalokasikan kamar perawatan penyakit umum diubah untuk pasien COVID-19," kata dia.

Baca Juga: Tingkat Kesembuhan COVID-19 Rendah, Ridwan Kamil Sentil Tiga Daerah

Baca Juga: Pakai Syal dan Jaket Persebaya, Ridwan Kamil Ketemu Bonek

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya