Tiga Catatan Penting KPID Jabar ke Kominfo Tentang ASO

Masih banyak blankspot di kabupaten dan kota di Jabar

Bandung, IDN Times - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat (KPID Jabar) memberi tiga catatan penting soal pemadaman TV analog ke siaran digital (Analog Switch Off alias ASO) yang sudah dilakukan di beberapa daerah.

Siaran analog secara menyeluruh sendiri dilakukan pada terakhir 2 November 2022, dan merupakan amanat Undang-Undang 11 Tahun 2020 Pasal 60 A. Sejumlah langkah ditempuh, mulai dari sosialisasi ASO, pendataan warga yang berhak menerima set top box (STB), hingga distribusi STB ke rumah-rumah warga.

1. Sosialisasi belum masif

Tiga Catatan Penting KPID Jabar ke Kominfo Tentang ASOIDN Times/Galih Persiana

Namun, sebagai pihak yang membantu sosialisasi ASO, Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian dari Fikom Unpad, seluruh wilayah Jabar sudah cukup siap dalam menerapkan ASO. Namun, ada tiga catatan penting yang harus diketahui Kominfo.

"Tiga catatan penting ini pertama soal sosialisasi yang belum masif. Kami sudah melakukan inisiatif. Pertanyaanya ke mana pemegang multi flexing, sosialisasinya apakah cukup di TV?" ujar Adiyana pada IDN Times, Kamis (10/11/2022).

2. Pemahaman soal ASO juga belum maksimal

Tiga Catatan Penting KPID Jabar ke Kominfo Tentang ASOKetua Komisi KPID Jabar, Adiyana Slamet (Humas KPID Jabar)

Pemegang multi flexing sendiri merupakan pihak ketiga yang akan membagikan STB untuk keluarga pra-sejahtera versi Kominfo. Selain soal sosialisasi, Adiyana juga mengatakan masyarakat banyak yang belum memahami tentang TV digital.

"Soal pemahaman masyarakat juga jadi catatan. Hampir semua ketika kami turun dan hasil penelitian masyarakat pahamnya digitalisasi terkait internet," ucapnya.

3. Masih banyak blankspot di Jabar

Tiga Catatan Penting KPID Jabar ke Kominfo Tentang ASOIlustrasi blank spot. Dok.Yuli

Catatan paling penting yang terakhir adalah soal wilayah blankspot. Menurut dia, hal ini sangat penting dan sangat mendasar yang harus diperhatikan oleh Kominfo. Sebab, dengan infrastruktur yang belum mumpuni, ASO sangat sulit diterapkan.

"Blankspot di Jabar masih banyak, itu ditemukan di Jabar selatan, Tasikmalaya selatan, Sukabumi, Cianjur selatan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Adiyana menambahkan, semua catatan itu sudah disampaikan kepada Kominfo. Sehingga, hal ini harusnya menjadi catatan penting agar penyelenggaraan ASO bisa lebih maksimal.

"Pemegang multi flexing sendiri belum menyalakan power 100 persen dan kami cek itu di akhir 2021 dan awal 2022 sampai Garut Selatan. Kami sudah sosialisasi langsung juga," katanya.

4. Kominfo juga membenarkan banyak wilayah yang masih blankspot

Tiga Catatan Penting KPID Jabar ke Kominfo Tentang ASODok. Yuli Yuliawati

Gayung bersambut, Direktur Pengembangan Pita Lebar Kominfo, Marvel P. Situmorang sebelumnya mengatakan, ada beberapa parameter untuk menjalankan ASO, seperti kesiapan infrastruktur, program siaran harus dipastikan pindah ke digital, hingga sosialisasi.

Selain itu, dia juga membenarkan bahwa masih banyak wilayah yang termasuk dalam kategori blankspot. Ia menjelaskan hal tersebut pada Talkshow Role Model Sosialisasi ASO dan Penyerahan Bantuan STB yang dilaksanakan secara hybrid di Kabupaten Pangandaran, Jumat (15/7/2022).

Dari 514 kota/kabupaten di Indonesia, hanya 341 kota/kabupaten yang terdampak ASO. Kota/kabupaten lainnya tidak terdampak karena tidak memenuhi kriteria ASO.

"Di antaranya wilayahnya tidak ter-cover siaran analog, banyak yang tidak memiliki televisi, masih banyak blankspot dan memanfaatkan televisi berlangganan," kata dia.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Sulsel Masih Dapat Siaran TV Analog usai Tenggat ASO

Baca Juga: Jelang Kiamat TV Analog, Kominfo Buka Pusat Informasi Penerapan ASO

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya