Tiga Pekan PSBB Proporsional Bandung dan Ancaman Klaster Keluarga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional di Kota Bandung sudah berjalan tiga pekan. Namun, angka penyebaran kasus COVID-19 masih tinggi, salah satunya karena klaster keluarga juga masih banyak ditemukan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna, usai melaksanakan rapat terbatas PSBB proporsional di Balai Kota Bandung, Jumat (5/2/2021).
1. Klaster keluarga menjadi ancaman penanganan COVID-19 Kota Bandung
Klaster keluarga di Kota Bandung hingga saat ini tidak bisa dianggap enteng. Menurut Ema, sejumlah usaha untuk menangani masalah ini sudah dilakukan secara maksimal.
"Kota Bandung masih terdapat klaster keluarga dan ini bisa menjadi ancaman kalau tidak cepat dikendalikan," ujar Ema.
2. Pemkot Bandung klaim tidak ada warga kesulitan lakukan isolasi
Disinggung soal ada penanganan warga yang terinfeksi COVID-19 di salah satu kecamatan di Kota Bandung tidak ditangani dengan maksimal, Ema membantah. Menurutnya, penanganan sudah dilaksanakan dengan baik oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.
"Tidak ada yang kesulitan isolasi, standarnya pasti ada rujukan. Saya tahu, kalau ada masalah itu saya langsung minta Dinkes Bandung untuk diselesaikan," kata dia.
3. Ada penambahan kasus positif selama dua pekan terakhir
Untuk status kewaspadaan di Kota Bandung sendiri saat ini masih dalam zona risiko sedang dengan total konfirmasi sebesar 9.757 kasus. Ema mengatakan, ada penambahan sekitar 1.943 kasus dari 22 Januari 2021 hingga 4 Februari 2021.
"Tetapi ini terjadi penurunan kasus positif aktif dengan total temuan sebesar 1.103 kasus, dan berkurang 297 kasus," ucapnya.
4. Banyak pasien tanpa gejala sembuh di Kota Bandung
Di waktu yang sama, untuk angka kesembuhan COVID-19 di Kota Bandung bertambah 2.206 pasien dari 8.452 dengan persentase sebesar 86.62 persen. Ema bilang, angka ini menjadi angka yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
"Persentase kesembuhan di Kota Bandung naik dikarenakan tingginya jumlah konfirmasi positif yang tidak bergejala atau bergejala ringan, sehingga waktu penyembuhan dan isolasi tidak lebih dari 14 hari," kata dia.
Baca Juga: Atasi Kemacetan, Pemkot Bandung Siap Bangun Flyover Buahbatu
Baca Juga: Warga Garut Temukan Jasad Perempuan Tertancap Kayu pada Organ Vitalnya