Terminal Leuwipanjang Sediakan 700 Alat Rapid Antigen untuk Penumpang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Terminal Leuwipanjang sediakan 700 alat Rapid Test Antigen bagi calon penumpang. Hal ini dilakukan sebagai langkah mitigasi penyebaran virus corona (COVID-19) di wilayah Kota Bandung selama Natal dan tahun baru (Nataru) 2021.
"Ini bekerja sama dengan Kemenhub, dan Dinkes Kota Bandung dengan terget 70 orang per hari. Ini akan berjalan selama 10 hari dengan total 700 alat rapid antigen," ujar Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat saat dihubungi, Kamis (24/12/2020).
1. Penumpang diwajibkan menggunakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu
Ia menjelaskan, selama Nataru 2021 Terminal Leuwipanjang akan fokus terhadap protokol kesehatan (Prokes) calon penumpang dari Kota Bandung yang hendak melakukan perjalanan ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Setiap orang wajib menggunakan masker, cuci tangan, cek suhu tubuh, dan menyiapkan petugas kesehatan dari Dinkes dengan ruang isolasinya," ungkap Asep.
2. Ada penurunan jumlah penumpang
Asep mengatakan, berdasarkan peraturan dari Wali Kota Bandung ada 50 persen pembatasan untuk penumpang di setiap armada. Namun, menurutnya, keadaan di lapangan saat ini hanya 20 persen.
"Penurunan mungkin karena sejumlah pembatasan di Jakarta atau di wilayah tujuan yang harus pakai antigen, dan sejumlah penutupan jalan di Kota Bandung sangat berpengaruh di Leuwipanjang," tuturnya.
3. 300 armada bus disiapkan di Terminal Leuwipanjang
Sebelumnya Terminal Leuwipanjang menargetkan akan menyiapkan 353 armada bus. Namun, katanya, saat ini ada pengurangan sekitar 250 hingga 300 bus saja.
"Itu untuk kawasan antar kota dan provinsi, Bandung-merak, Bandung-Lebak Bulus, Bandung-Cililita, Bandung-Kampung Rambutan, Badung-Kali Deres dan Bandung-Pandeglang," jelasnya.
"Untuk antar kota dalam provinsi, Bandung-Bekasi, Bandung-Cikarang, Bandung-Depok, Bandung-Bogor dan Bandung-Sukabmi," tambahnya.
4. Sanksi pelanggaran akan dikoordinasikan dengan Pemkot Bandung
Ia mengimbau, warga Kota Bandung yang hendak melakukan perjalanan menggunakan jalur darat ada baiknya tetap menerapkan protokol kesehatan selama dalam perjalanan. Selain itu, Ia meminta, masyarakat dapat duduk berdasarkan tempat yang sudah diatur oleh manajemen armada bus.
"Pelanggaran dari penumpang itu tidak ada, tetapi tidak menutup kemungkinan ada pelanggaran dari bus, nanti kami koordinasi dengan gugus tugas," kata dia.
Baca Juga: Jangan Bingung! Ini Bedanya Rapid Test Antibodi dan Rapid Test Antigen
Baca Juga: Rapid Test Antigen Sedikit Lebih Efektif Dibanding Rapid Test Antibodi