Sepekan di Jepang, Oded dan DPRD Bandung Belajar Soal Sampah

Pemkot Bandung belajar banyak tentang sampah di Jepang

Bandung, IDN Times - Sejak sepekan lalu yakni mulai Minggu(2/2) hingga Sabtu(8/2), Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama Ketua DPRD Bandung Teddy Rusmawan berkunjung ke negeri Sakura, Jepang.

Rombongan Pemkot Bandung ini mendatangi sejumlah tempat di Jepang untuk mempelajari persoalan pengelolaan sampah di negara tersebut.

Kira-kira apa saja yang diperoleh rombongan Pemkot Bandung saat di Jepang?

Baca Juga: Hakim: Gugatan PD Pasar dan Pemkot Bandung kepada PT APJ Cacat Formil

1. Hari pertama rombongan Pemkot Bandung kunjungi Ukishima Incineration Plant

Sepekan di Jepang, Oded dan DPRD Bandung Belajar Soal SampahIDN Times/Doc Humas Pemkot Bandung

Pada hari pertama, Wali Kota Bandung Oded M Danial beserta rombongan mendatangi salah satu tempat pengelolaan sampah kertas dan plastik milik Pemerintah Kota Kawasaki yakni Ukishima Incineration Plant.

Pada pertmuan tersebut, Pemkot Kawasaki memaparkan tentang tahapan pengelolaan sampah dan plastik dari mulai pemilahan, pengempresan, pembakaran hingga menjadi sesuatu yang bernilai (energi, barang daur ulang).

Setelah itu, mereka juga mengunjungi Kawasaki Environment Research Institute (KERI) sebagai pusat penelitian tentang lingkungan di Kawasaki.

"Di sini Mang Oded bersama Pak Teddy dan jajaran belajar betul tentang bagaimana pengelolaan lingkungan yang berhasil di Jepang yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan kita bisa mengimplementasikannya di Bandung setelah ini," kata Oded berdasarkan siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (10/2).

Baca Juga: Kekaisaran Sunda Empire Runtuh di Tangan Polda Jabar

2. Rombongan Pemkot Bandung sambangi perusahaan swasta pengelola sampah di Jepang

Sepekan di Jepang, Oded dan DPRD Bandung Belajar Soal SampahIDN Times/Doc Humas Pemkot Bandung

Keesokan harinya, rombongan mengunjungi perusahaan pengelolaan sampah organik yaitu, J Bio Food Recycle. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2018 ini mengolah sampah organik sebanyak 80 ton per hari, dan mampu menghasilkan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan sekitar 3000 rumah.

"Teknologi yang dipakai adalah teknologi ramah lingkungan.Sampah organik dihasilkan dari makanan kadaluarsa yang berasal dari stasiun, supermarket, restoran dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Gandeng Yayasan IRL Jabar, Pemkot Bandung Resmikan Sekolah Lansia ke-2

3. Dilanjutkan dengan diskusi pengelolaan sampah bersama pemerintah Jepang

Sepekan di Jepang, Oded dan DPRD Bandung Belajar Soal SampahIDN Times/Doc Humas Pemkot Bandung

Sepulang dari J Bio Food Recycle Corporation, Oded dan jajaran melakukan diskusi terpumpun lanjutan dengan KERI. Diskusi ini membahas tentang teknologi yang cocok untuk diterapkan di Kota Bandung dan menghasilkan beberapa rencana aksi.

"Hasil dari studi sementara adalah membangun TPA Cicabe sebagai pilot project yang dapat mengolah sampah sampah sebanyak 40 ton per hari. Lalu kita juga diberi beberapa solusi untuk business plan dari pembangunan TPA dengan bantuan dari Jepang," tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Larang Gedung Menggunaan Asbes, Begini Dampak Kesehatannya

4. Rangkaian kegiatan ditutup dengan penandatangan kerja sama

Sepekan di Jepang, Oded dan DPRD Bandung Belajar Soal SampahIDN Times/Doc Humas Pemkot Bandung

Puncak dari kunjungan itu adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkot Bandung dan Pemkot Kawasaki. Kerja sama yang telah dijajaki selama setahun terakhir itu akan fokus pada penataan lingkungan dan kerja sama teknologi di bidang pengelolaan sampah.

"Kami sangat berharap kerja sama ini betul-betul bisa memberikan dampak positif ke Kota Bandung. Hadirnya jajaran DPRD Kota Bandung juga menunjukkan ada komunikasi, kerja sama, dan komitmen yang kuat dari eksekutif dan legislatif soal isu lingkungan ini," kata dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya