Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Selebgram Malaysia Hilang di Hutan Bandung

(Tangkap layar)

Bandung, IDN Times - Kabar hilangnya pemengaruh atau influencer media sosial asal Malaysia ramai di dunia maya. Ekyaa atau Nur Syafiqah dikabarkan hilang di hutan Bandung selepas membuat konten para normal bersama dengan rekannya.

Bahkan, kabar ini sudah banyak diberitakan oleh media siber di Negeri Jiran itu. Kabar kehilangan influencer ini juga disebutkan sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian. Hanya saja, setalah dikonfirmasi berita ini tidak benar adanya.

"Maksud tujuan pembuatan konten tersebut dalam rangka menaikkan rating dan pengikut akun TikTok dan YouTube miliknya, dengan skenario seolah-olah WNA Malaysia Tiktoker bernama Eykaa hilang di hutan Bandung," ujar Kapolsek Panyileukan, Kompol Kurnia, Kamis (6/2/2025).

1. Kegiatan ini tidak melalui izin ke kepolisian

(Tangkap layar)

Kurnia menurutkan, kronologi peristiwa ini bermula pada Minggu, 2 Februari 2025, pukul 19.00 WIB, ketika Ammar dan Aras melakukan siaran langsung di kawasan Embah Garut, Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Mereka membuat skenario seolah-olah seorang TikToker bernama Eykaa menghilang setelah melakukan aktivitas paranormal di hutan. Adapun kegiatan ini mendapat izin dari Ketua RT, RW, dan Sekretaris Kelurahan Cisurupan, Drs. Ariv Riva Arviana.

Hanya saja, tak satu pun pihak kepolisian dilibatkan dalam pengawasan acara tersebut. 

"Kegiatan tersebut tidak dilaporkan ke Polsek Panyileukan dan kegiatan tersebut tanpa rekomendasi dari Polsek Panyileukan dan Polrestabes Bandung," ujarnya. 

2. Influencer hanya meminta maaf

(Tangkap layar)

Lebih lanjut, Kurnia mengatakan, para kreator mengaku tidak menyangka kontennya ini akan menjadi perbincangan luas, bahkan menimbulkan keresahan di masyarakat. Ketika polisi turun tangan, Ammar dan Aras akhirnya mengakui bahwa konten tersebut hanya rekayasa demi popularitas.

Mereka meneken surat pernyataan di atas materai yang menyatakan tidak akan mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari.

"Sekitar pukul 23.30 WIB, telah dibuat surat pernyataan diatas materai tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan dibuatkan video klarifikasi," ujar Kapolsek.

3. Klaim tidak tahu aturan di Indonesia

Ilustrasi borgol. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast membenarkan bahwa hal ini merupakan dari skenario untuk tujuan menambah pengikut di media sosial. Para pembuat konten juga mengakui tidak tahu jika hal ini dapat membuat kegaduhan.

"Yang bersangkutan berdalih tidak mengetahui kalau membuat konten hoaks dapat dikenai pidana kalo di Indonesia," ucapnya.

"Dan mereka tadi malam (5 Februari 2025) saat dimintai keterangan oleh petugas gabungan dari TNI-Polri mengaku bersalah dan meminta maaf serta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us