RS Muhamadiyah Bandung Stop BPJS Dinkes: Tak Pengaruhi Pelayanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung memastikan pemberhentian pelayanan BPJS Kesehatan oleh RS Muhamadiyah Bandung tidak berdampak pada rumah sakit lainnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyebut jumlah pasien yang nantinya akan dipindahkan dipastikan tidak akan terlantar.
RS Muhamadiyah Bandung sendiri akan memberhentikan layanan umum pserta BPJS Kesehatan mulai dari 1 Agustus. Sedangkan untuk pasien cuci darah dimulai 31 Agustus mendatang.
"Sebanyak 80 persen pasien RS Muhammadiyah, pasien BPJS. Tapi ini tidak menjadi masalah karena pasien-pasiennya bisa dipindahkan ke rumah sakit yang lain," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, melalui keterangan resmi, Senin (29/7/2024).
1. 32 Rumah Sakit di Bandung kerja sama dengan BPJS
Berdasarkan data, dari 42 Rumah Sakit yang ada di Kota jumlah tempat tidurnya mencapai 7.057. Sementara yang telah bekerja sama dengan BPJS mencapai 32 Rumah Sakit dengan jumlah tempat tidur mencapai 6.227 tempat tidur.
Sedangkan jumlah tempat tidur di RS Muhammadiyah Kota Bandung mencapai 159 tempat tidur. Anhar menyebut saat ini jumlah keterisian rumah sakit di Kota Bandung mencapai 60 persen atau 3.766 tempat tidur.
"Dengan data tersebut masih terdapat 2.511 tempat tidur yang kosong di rumah sakit yang menerima BPJS. Sehingga kita masih punya cadangan dalam tanda kutip ya tempat tidur yang kosong itu kurang lebih 2500an tempat tidur," katanya.
"Sedangkan tempat tidur Muhammadiyah hanya ada 159 TT. Jadi sebenarnya pengalihan ini di atas kertas tentu saja tidak terlalu menjadi masalah. Karena pasien-pasiennya bisa dipindahkan ke rumah lain," lanjutnya.
2. Dinkes pastikan pasien dirujuk ke RS terdekat
Anhar mengatakan, yang menjadi tantangan adalah aspek psikologis, karena pasien yang sudah biasa di Rumah Sakit Muhammadiyah dipindahkan ke rumah sakit lain.
Untuk itu, Dinkes akan terus melakukan edukasi terutama dari pihak rumah sakit yang akan menerima pemindahan pasien BPJS.
"Kita akan sampaikan agar mereka juga mendapatkan pelayanan ya prima," ucapnya.
Lebih lanjut, Anhar menginstruksikan kepada Puskesmas untuk merujuk pasien ke beberapa RS lain yang dekat dengan domisili pasien BPJS.
"Kita akan arahkan pasien ke RS terdekat. Prinsipnya yang terdekat. Sekarang Muhammadiyah ditutup, jadi rumah sakit terdekat lainnya akan terbuka," kata dia.
3. RS Muhamadiyah Bandung stop pelayanan BPJS
Sebelumnya, Kepala Humas RS Muhammadiyah, Awan Setiawan mengatakan, keputusan pemberhentian ini berdasarkan kesepakatan bersama dengan BPJS Kesehatan. Sehingga, pihaknya resmi memberhentikan sementara layanan jaminan kesehatan milik negara itu.
"Jadi kesepakatan antara dua belah pihak antara Rumah Sakit Muhammadiyah dengan BPJS Kesehatan di Kota Bandung. Memang kita menghentikan kerja sama untuk sementara sudah sepakat kedua belah pihak," ujar Awan pada awak media, Senin (29/7/2024).
Awan memastikan, rumah sakit tengah fokus melayani pasien termasuk mendistribusikan pasien ke rumah sakit lain agar tetap menggunakan BPJS Kesehatan. Apalagi khusus untuk pasien cuci darah yang relatif rumit.
"Biasanya dirujuk ke faskes yang lain, itu dalam kondisi normal rujukan berlaku dan saat ini memang kami distribusikan ke faskes lain," jelasnya.
Baca Juga: Rumah Sakit Muhamadiyah Bandung Stop Sementara Layanan BPJS Kesehatan
Baca Juga: Dewas BPJS Kesehatan Ajak Pemkot Banjarmasin Kawal Program PESIAR