Ridwan Kamil Gandeng Hotel untuk Jadi Tempat Recovery Pasien COVID-19
Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil menggandeng sejumlah hotel untuk dimanfaatkan sebagai tempat pemulihan atau recovery pasien COVID-19. Hal ini dilakukan Emil untuk mengurangi keteresisan tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR).
"Ini adalah pengendalian di hilir dari COVID-19 di Jabar, yaitu menyediakan ruang pemulihan COVID-19. Untuk mengurangi keterisian rumah sakit, kita memindahkan pasien yang statusnya hijau," ujar Emil melalui keterangan resminya, Selasa (29/6/2021).
1. Langkah ini akan diterapkan di Bekasi dan Karawang
Ilustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/Jojon)Saat ini, hotel yang sudah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar ada di Kota Bandung yaitu Hotel Grand Asrilia. Kapasitas yang tersedia di hotel ini bisa menampung sebanyak 500 pasien dan jadi rujukan untuk 59 rumah sakit di wilayah Bandung Raya.
"Ini akan diberlakukan di Jabar, di wilayah Bekasi dan Purwakarta yang sudah melaporkan gedung pemulihan COVID-19," katanya.
2. Rumah sakit hanya merawat pasien dengan gejala berat
Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur KaruruEmil mengatakan, keterangan status hijau sendiri berarti pasien yang dirawat di rumah sakit sudah bergejala ringan menuju kesembuhan. Sedangkan, status kuning berarti, pasien bergejala sedang, dan status merah berarti pasien dengan gejala berat.
"Pasien yang statusnya zona hijau di RS dipindahkan tempat pemulihannya. Sedangkan tempat tidurnya bisa diisi oleh pasien di RS yang gejalanya berada di zona kuning atau merah," kata dia.
3. Penanganan BOR bisa lebih terkendali dibandingkan sebelumnya
ilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria WijayaSelain dapat mengurangi BOR, langkah ini diyakini Emil bisa turut meminimalisir kekurangan tenaga kesehatan. Sebab, semuanya terorganisir dengan baik. Tidak ada lagi pasien yang tinggal recovery masih berada di rumah sakit.
"Ini merupakan manajemen transisi pemulihan, saya kira BOR rumah sakit bisa terkendalikan. Itu penanganan COVID-19 di hilir," ujarnya.
Baca Juga: Hotel Grand Asrilia Bandung Sediakan 292 Kamar untuk Isolasi Mandiri
4. Hotel sementara dikhususkan untuk pasien COVID-19 dari rujukan rumah sakit
Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur KaruruHotel yang sudah bekerja sama dengan Pemprov Jabar dipastikan tidak membuka layanaan atau promo isolasi mandiri. Hotel harus dikhususkan untuk menangani perpindahan pasien pemulihan dengan status hijau.
"Diperuntukkan untuk mengurangi BOR rumah sakit. Bukan ditawarkan kepada mereka yang harus isolasi mandiri. Tapi kalau ada kebutuhan itu, itu akan kami pikirkan," kata dia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bilang Kasus Positif COVID-19 Pada Anak Meningkat
Baca Juga: Ridwan Kamil: Kedisiplinan Prokes COVID-19 Masyarakat Jabar Menurun
