Rekomendasi Uni Lubis untuk Menjaga Relevansi Spirit Bandung

Spirit Bandung masih relevan untuk menjawab tantangan global

Bandung, IDN Times - Jelang peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) mengumpulkan lembaga pemikir Think Tank, akademisi hingga jurnalis untuk membahas relevansi Semangat Bandung atau Spirit Bandung dalam menjawab tantangan global saat ini.

Kegiatan ini berjudul "Diskusi Kebijakan Luar Negeri terkait Warisan Abadi Bandung Spirit (Semangat Bandung): Signifikansi di Masa Kini dan Relevansi Di Masa Depan" Yang digelar di Hotel Mercure Kota Bandung, Selasa (7/5/2024).

Beberapa para pembicara yang hadir diantaranya ada akademisi luar negeri, Christopher J. Lee, serta pimpinan redaksi dari IDN Times, Uni Zulfiani Lubis.

1. Kondisi global membutuhkan kerja sama sosial dan ekonomi

Rekomendasi Uni Lubis untuk Menjaga Relevansi Spirit BandungPimpinan redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dalam paparannya, pimpinan redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis turut memberikan beberapa catatan tetang relevansi Spirit Bandung. Menurutnya, Konferensi Bandung tahun 1955 menandai momen penting dalam sejarah, ketika negara-negara Asia dan Afrika bersatu untuk menegaskan kemerdekaan, kedaulatan, dan solidaritas.

Semangat Bandung, yang dikemas dalam prinsip saling menghormati, dikatakannya, tidak ada campur tangan, dan hidup berdampingan secara damai yang terus bergema hingga saat ini. Apalagi, kondisi global saat ini, membutuhkan kerja sama sosial dan ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan.

"Maka sangat penting untuk memanfaatkan Semangat Bandung untuk mendorong kolaborasi antara Asia dan Afrika," kata Uni Lubis.

2. Ada enam poin rekomendasi untuk kemajuan sosial ekonomi Asia dan Afrika

Rekomendasi Uni Lubis untuk Menjaga Relevansi Spirit Bandung(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Lebih lanjut, Uni mengungkapkan, negara dari dua benua ini kini memerlukan kebijakan yang bertujuan untuk membina kerja sama sosial-ekonomi. Dia merekomendasikan enam hal yang bisa menguntungkan kedua negara melalui Semangat Bandung.

Enam poin ini yaitu; pembentukan zona ekonomi bersama, peningkatan infrastruktur konektivitas, promosi program pertukaran antar masyarakat, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dan kerja sama multilateral dan kemitraan selatan-selatan.

Uni menurutkan, pembentukan zona ekonomi bersama ini dimaksudkan untuk merangsang kolaborasi ekonomi, pemerintah negara-negara Asia dan Afrika. Adapun zona-zona ini akan berfungsi sebagai platform untuk investasi lintas batas, perdagangan, dan pertukaran teknologi.

Kemudian, Insentif khusus, seperti keringanan pajak dan penyederhanaan peraturan, dirasakannya dapat ditawarkan untuk menarik dunia usaha dan investor melalui zona ini.

"Selain itu, zona-zona ini dapat dirancang untuk fokus pada sektor-sektor tertentu di mana kedua benua memiliki keunggulan komparatif, sehingga mendorong sinergi dan pertumbuhan bersama," jelasnya.

Untuk peningkatan konektivitas infrastruktur juga sangat penting untuk memfasilitasi arus perdagangan dan investasi antara Asia dan Afrika. Adapun Inisiatif kebijakan harus memprioritaskan pengembangan jaringan transportasi, termasuk jalan raya, kereta api, pelabuhan, dan bandara, untuk mengurangi hambatan logistik dan meningkatkan konektivitas.

"Selain itu, investasi pada infrastruktur digital, seperti jaringan broadband dan platform e-commerce, dapat lebih mengintegrasikan pasar dan memfasilitasi transaksi ekonomi lintas negara," katanya.

3. Banyak kerja sama yang bisa dilakukan antara Asia dan Afrika

Rekomendasi Uni Lubis untuk Menjaga Relevansi Spirit BandungPimpinan redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara, promosi program pertukaran antar masyarakat dimaksudkannya agar kerja sama sosial-ekonomi tumbuh subur berdasarkan hubungan antarpribadi dan pemahaman budaya. Oleh karena itu, dikatakannya, pemerintah dan organisasi non-pemerintah harus mendorong program pertukaran antar masyarakat antara Asia dan Afrika.

Menurutnya, program-program itu dapat mencakup pertukaran pendidikan, acara budaya, dan inisiatif pelatihan profesional. Dengan memupuk saling pengertian dan kolaborasi di tingkat akar rumput, inisiatif-inisiatif itu akan berkontribusi terhadap keberlanjutan kerja sama sosial-ekonomi dalam jangka panjang.

Untuk investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, Uni mengatakan, sumber daya manusia merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Kerangka kebijakan harus memprioritaskan investasi di bidang pendidikan, pelatihan keterampilan, dan layanan kesehatan untuk memberdayakan masyarakat Asia dan Afrika.

Penekanannya juga harus diberikan pada pengembangan kewirausahaan, literasi teknologi, dan ekosistem inovasi. Dengan berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia, menurut Uni, pemerintah dapat membuka potensi warganya dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan sosiol-ekonomi yang berkelanjutan.

Selanjutnya, untuk dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), Uni menjelaskan, UKM merupakan tulang punggung banyak perekonomian di Asia dan Afrika, namun para pelaku sering menghadapi tantangan dalam mengakses keuangan, pasar, dan teknologi.

"Intervensi kebijakan harus fokus pada pemberian dukungan yang ditargetkan kepada UKM, termasuk akses terhadap fasilitas kredit, informasi pasar, dan program transfer teknologi," katanya.

"Pemerintah dapat memfasilitasi peluang jaringan dan layanan inkubasi bisnis untuk membantu UKM meningkatkan skala dan berintegrasi ke dalam rantai nilai regional dan global," lanjutnya.

4. Keterlibatan anak muda penting

Rekomendasi Uni Lubis untuk Menjaga Relevansi Spirit BandungPimpinan redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Uni menambahkan, untuk kerja sama multilateral dan kemitraan Selatan-Selatan, pemerintah harus memprioritaskan kerangka kerja sama multilateral dan kemitraan Selatan-Selatan untuk mendorong kerja sama sosial-ekonomi antara Asia dan Afrika.

Adapun platform yang ada, seperti Koridor Pertumbuhan Asia-Afrika (AAGC) dan Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC). Menurutnya, hal itu harus dimanfaatkan untuk memfasilitasi dialog, mobilisasi sumber daya, dan implementasi proyek bersama.

"Dengan menyatukan sumber daya dan keahlian mereka, negara-negara dapat mengatasi tantangan bersama dan memanfaatkan peluang pembangunan bersama," kata Uni.

Untuk membina kerja sama sosiol-ekonomi antara Asia dan Afrika, kata Uni, memerlukan upaya bersama untuk menganut prinsip-prinsip solidaritas, saling menguntungkan, dan kesejahteraan bersama yang diwujudkan dalam Semangat Bandung.

Rekomendasi kebijakan yang disampaikannya juga tidak lain bertujuan untuk memberikan peta jalan bagi para pembuat kebijakan untuk mendorong kolaborasi antara kedua benua, memanfaatkan kekuatan dan aspirasi masing-masing negara untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan bekerja sama, menurutnya, Asia dan Afrika dapat membuka jalan baru menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, memajukan aspirasi masyarakat mereka dan berkontribusi terhadap dunia yang lebih sejahtera.

"Kita bisa memulai prosesnya dengan melibatkan generasi muda, masa depan kedua benua. Kalau kita menengok ke belakang, bahkan judul pidato Presiden Sukarno pada pembukaan KTT Asia-Afrika, di Bandung, 69 tahun lalu, masih relevan: Let a New Asia and Africa Be Born. Semangat Bandung Terlahir Kembali," kata dia.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Kukuhkan Kepala Perwakilan BPKP Jabar yang Baru

Baca Juga: 7 Potret Sandra Lubis Umumkan Kehamilan, Sudah Berjalan 5 Bulan 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya