Redam Penyebaran COVID-19, Pemkot Bandung Gelar Tes Acak di Kafe

Tes acak dilakukan juga di restoran dan tempat hiburan malam

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mengakui bahwa angka penyebaran virus corona (COVID-19) masih tinggi. Maka itu, langkah tes acak di sektor pariwisata seperti kafe, restoran, dan tempat hiburan malam akan dilakukan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, konsep tes acak akan dilakukan di sektor pariwisata karena sampai saat ini masih banyak ditemukan kerumunan massa.

"Ini akan coba kita lakukan supaya kita bisa lebih optimal di dalam pemetaan dan mendapatkan data-data secara lebih jauh dan lebih akurat dari situasi juga kondisi saat ini," kata Ema di Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Jumat (5/2/2021).

1. Kafe, restoran, dan tempat hiburan malam diminta tidak mendadak tutup

Redam Penyebaran COVID-19, Pemkot Bandung Gelar Tes Acak di KafeIlustrasi Tempat Hiburan Malam (Dok. IDN Times/istimewa)

Untuk waktu tes acak, saat ini masih dalam proses koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Kebudayaan Pariwisata. Sehingga, dalam waktu dekat ini Ema meminta kafe, restoran, dan tempat hiburan malam bersiap-siap.

"Tempat pengambilan sampelnya nanti jangan diumumkan, biarkan saja, tetapi jangan sampai nanti tempatnya tutup," ungkapnya.

2. Sektor pariwisata dinilai masih membiarkan kerumunan

Redam Penyebaran COVID-19, Pemkot Bandung Gelar Tes Acak di KafeIlustrasi. Pemeriksaan protokol kesehatan di tempat hiburan malam. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Menurut Ema, untuk ruang publik sendiri saat malam hari sudah minim ditemukan kerumunan massa. Hal ini dirasakannya karena penutupan jalan di pusat kota yang masih berjalan dengan maksimal.

"Sejauh ini tempat-tempat tersebut masih berpotensi terjadi kerumunan. Karena sektor-sektor lainnya sudah jarang kerumunan," tuturnya.

3. Dinkes Bandung dan Disbudpar tengah berkoordinasi menyiapkan aturan teknis

Redam Penyebaran COVID-19, Pemkot Bandung Gelar Tes Acak di KafeDok. Pribadi

Ema memaklumi jika masih banyak warga yang keluar rumah dan menongkrong di kafe dan restoran meski sudah diberikan pembatasan jam operasional. Menurutnya, menongkrong memang menjadi budaya masyarakat Kota Bandung.

"Kita nunggu kesiapannya. Barusan baru dibicarakan saat rapat terbatas, saya yakin Kepala Dinas Kesehatan sekarang sedang mempersiapakan," kata Ema.

Baca Juga: Warga Garut Temukan Jasad Perempuan Tertancap Kayu pada Organ Vitalnya

Baca Juga: Pedagang Pasar di Kota Bandung Akan Disuntik Vaksin di Kiosnya

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya