Presidium 98 Jabar Usul 21 Mei Jadi Hari Reformasi

Presidium 98 Jabar juga usul 21 Mei jadi hari libur

Bandung, IDN Times - Sejumlah eks-aktivis Gerakan Mahasiswa 1998 yang tergabung dalam Presidium 98 Jawa Barat (Jabar), mengusulkan tanggal 21 Mei sebagai Hari Reformasi dan Hari Libur Nasional. Usulan ini disampaikan kepada Jokowi dan K.H. Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Jubir Presedium 98 Jabar, Lukman Nurhakim mengatakan, peringatan ini menjadi sangat penting untuk menyegarkan daya ingat dan pendidikan moral bagi generasi bangsa selanjutnya agar mereka tetap terus mendorong perwujudan reformasi seutuhnya.

"Reformasi adalah satu proses berkelanjutan yang diupayakan terus menerus oleh setiap generasi ke depan sehingga perwujudan reformasi semakin ideal bagi rakyat," ujar Lukman saat dihubungi via telepon, Senin (22/5/2023).

1. Reformasi masih belum maksimal

Presidium 98 Jabar Usul 21 Mei Jadi Hari ReformasiANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Menurutnya, usulan ini sangat penting untuk memeberikan pandangan reformasi pada generasi masyarakat yang akan datang. Reformasi juga turut menghasilkan pembangunan di segala bidang mulai dari transformasi politik, transparansi, dan bebas korupsi.

"Korupsi saat ini semakin berkarat. Itu berarti reformasi belum ideal. Reformasi baru terjadi di beberapa bidang saja, belum total," ucapnya.

2. Tanggal 21 Mei merupakan hari besar untuk bangsa Indonesia

Presidium 98 Jabar Usul 21 Mei Jadi Hari ReformasiFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Marisa Safitri)

Lebih lanjut, Lukman menjelaskan, tanggal 21 Mei merupakan Peristiwa Besar bangsa Indonesia yang menandai berakhirnya kekuasaan despotisme Rezim Orde Baru di bawah Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun.

Setelah perjuangan panjang Mahasiswa dan Gerakan Pro-Demokrasi melawan pembungkaman rakyat, pembubaran berkumpul, penangkapan, pemenjaraan, penculikan hingga terjadi korban jiwa empat orang mahasiswa oleh aparat keamanan rezim saat itu dalam Tragedi Trisakti

"Dan pada akhirnya tuntutan reformasi terwujud dan Presiden Soeharto menyatakan mundur dari jabatan presiden," katanya.

3. Tanggal 21 Mei harus menjadi pengingat generasi ke depan

Presidium 98 Jabar Usul 21 Mei Jadi Hari ReformasiANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dalam kesempatan ini, eks-aktivis yang tergabung dari berbagai alumni Perguruan Tinggi Jawa Barat itu, merasa terpanggil untuk terus merawat ingatan dan idealisme perjuangan Gerakan Reformasi Mahasiswa dan Pro Demokrasi untuk diingat selamanya akan kelamnya masa-masa kekuasaan Presiden Soeharto.

"Kami ingin mengingatkan kembali generasi masa lalu baik itu saksi, pelaku, bahkan generasi muda milenial dan generasi Z bahwa kebebasan berekspresi, berkumpul, dan berserikat saat ini merupakan buah dari hasil perjuangan gerakan mahasiswa 25 tahun yang lalu," kata dia.

Baca Juga: Aktivis 98 Serukan Reformasi Jilid II Lewat Penegakan Hukum

Baca Juga: Aktivis 98 Dorong Pemerintah Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya