PPKM Terbukti Ampuh Turunkan BOR dan Zona Merah COVID-19 di Jabar

Penurunan BOR capai 29 persen dari 90,91 persen

Bandung, IDN Times - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan berlevel terbukti efektif menurunkan keterisian kamar tidur pasien COVID-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Jawa Barat (Jabar).

Selain itu, PPKM yang diterapkan sejak sejak 3 Juli 2021 di Jabar ini, dapat menurunkan level kewaspadaan dari zona merah ke zona oranye. Ridwan Kamil alias Emil, Gubernur Jabar mengatakan, saat ini kabupaten kota di Jabar sudah berstatus zona oranye.

"Berita baik: minggu ini 100 persen wilayah Jawa Barat sudah resiko sedang (zona oranye), tidak ada lagi wilayah kota kabupaten yang zona merah," ujar Emil dalam keterangan resmi, Kamis (19/8/2021).

1. Vaksinasi per hari di Jabar juga mendapat predikat terbanyak

PPKM Terbukti Ampuh Turunkan BOR dan Zona Merah COVID-19 di JabarRidwan Kamil (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Soal BOR, Emil bilang, Pemprov Jabar sempat menyentuh angka 90,91 persen pada 2 Juli 2021 lalu. Angka itu merupakan angka tertinggi selama PPKM darurat dan berlevel diterapkan di Jabar. Namun, saat ini, BOR di Jabar turun di angka 29 persen.

"Penurunan BOR tidak lepas dari upaya semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten kota, rumah sakit, TNI, Polri, sampai masyarakat, dalam memperkuat fasyankes selama PPKM," ungkapnya.

2. Pernyataan itu berbeda dengan cuitan Emil dalam twitter

PPKM Terbukti Ampuh Turunkan BOR dan Zona Merah COVID-19 di JabarIDN Times

Namun, pernyataan itu berbeda dari tautan Emil dalam akun Twitter pribadinya. Dalam ciutannya, Emil mengatakan bahwa penurunan BOR tidak sampai 29 persen. Penurunan justru di bawah angka itu.

"BOR 28,5 persen. Keterisian Rumah Sakit untuk covid berada pada rekor terendah di 28,5 persen dari puncaknya bulan lalu 91 persen," kata dia.

3. Penurunan terjadi tidak secara drastis

PPKM Terbukti Ampuh Turunkan BOR dan Zona Merah COVID-19 di Jabar ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Meski begitu, penurunan BOR ini terjadi tidak secara drastis. Emil mengatakan, BOR di Jabar turun secara bertahap setelah menerapkan PPKM darurat dan berlevel. Adapun penurunan itu, dibarengi dengan capaian vaksinasi yang tinggi.

"Hari ini Jabar sudah 200.000 vaksinasi per hari. Tertinggi se-Indonesia. Target kami 400 ribu per hari agar Desember beres dengan catatan jatah vaksin untuk kami 15 juta per bulan bisa dipenuhi oleh Kemenkes," katanya.

4. Kasus aktif COVID-19 di Indonesia turun 53 persen

PPKM Terbukti Ampuh Turunkan BOR dan Zona Merah COVID-19 di JabarMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sedangkan, Ketua penanganan COVID-19 pemerintah pusat sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penurunan BOR dan level kewaspadaan di Jabar terjadi selama PPKM diterapkan.

"Saya kira kondisi di Jawa-Bali terus mengalami perbaikan, kasus terkonfirmasi turun 76 persen dan kasus aktif turun 53 persen dari puncaknya. Namun kita harus tetap waspada," kata Luhut.

5. Kasus varian delta di Indonesia masih tergolong tinggi

PPKM Terbukti Ampuh Turunkan BOR dan Zona Merah COVID-19 di JabarMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Luhut menambahkan, yang perlu diperhatikan seluruh provinsi yang menerapkan PPKM berlevel adalah perawatan pasien COVID-19 di tempat isolasi terpusat (isoter). Sebab, hal itu penting agar pasien bisa ditangani dengan maksimal.

Selain itu, kasus kematian COVID-19 di Indonesia masih terbilang tinggi dibandingkan sebelumnya. Saat ini kasusnya sudah sampai ibu hamil.

"Terdapat kecenderungan kematian ibu hamil akibat varian delta, kemarin Pak Presiden sudah berikan arahan agar ada isoter sendiri untuk ibu hamil," kata dia.

Baca Juga: 5 Fakta Revitalisasi Situ Bagendit, Calon Ekowisata Unggulan Jabar

Baca Juga: Demi Jabatan, 11 Kepala Dinas KBB Setor Uang ke Aa Umbara

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya