Ponpes Al-Zaytun Indramayu Digeruduk Warga, Ada Lima Tuntutan!
Tangkap layar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Massa Forum Indramayu Menggugat menggelar aksi di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, pada Kamis (15/6/2023). Mereka menyampaikan beberapa tuntutan pada pengurus Ponpes Al-Zaytun.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, massa ini menyampaikan lima poin tuntutan. Pertama, massa meminta pihak berwajib turut mengusut tuntas dugaan ajaran sesat Al-Zaytun dengan melibatkan MUI dan Kemenag.
1. Beberapa tuntutan lainnya juga disampaikan massa aksi
Tangkap layarSelain itu, massa aksi juga meminta kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya mengusut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun. Untuk poin tuntutan ke tiga, Forum Indramayu Menggugat meminta penegakkan UUPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah.
Massa Forum Indramayu Menggugat juga meminta diberhentikannya pembuatan dermaga khusus Al-Zaytun. Untuk poin terakhir, massa aksi menilai Al-Zaytun dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
2. Massa mencapai ratusan orang
instagram.com/infolangsakuSementara, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, demonstrasi yang digelar masih berlangsung aman dan kondusif. Tak ada gesekan yang terjadi di antara dua kubu.
"Aman dan kondusif. Massa unjuk rasa masih terpantau sekitar 150 orang dan dari Al-Zaytun sekitar 250 orang," ujar Ibrahim melalui pesan singkat.
3. Polisi melakukan penjagaan di area ponpes
Ilustrasi demonstrasi/gosulsel.comIbrahim menambahkan, koordinasi dengan kepolisian daerah Indramayu terus dilakukan. Sejumlah petugas turut diterjunkan untuk menjaga aksi dari masyarakat tetap berjalan kondusif dan tidak ada gesekan satu sama lainnya.
"PAM oleh Polres Indramayu di-backup personel dan peralatan juga dari Polda (6 SSK)" kata dia.
Baca Juga: Wagub Jabar Uu Nyaleg Dapil Pantura: Ponpes Al-Zaytun Siap Bantu
Baca Juga: Kontroversi Sholat Ied di Al Zaytun, Ridwan Kamil Tunggu Pendapat MUI
