Poligami Bukan Solusi ODHA, MUI Jabar Tegur Uu Ruzhanul Ulum

Poligami tidak menjamin bisa menekan kasus ODHA di Jabar

Bandung, IDN Times - Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum soal nikah dan poligami merupakan solusi untuk menekan angka Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) berpolemik. Salah satu yang turut mengkritik pernyataan ini ialah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar.

Ketua MUI Jabar, Rahmat Syafei mengatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa HIV/AIDS bisa teratasi dengan poligami. Meski demikian, Rahmat mengakui memang agama tidak melarang praktik poligami.

"HIV/AIDS itu kan diduga keras dari hubungan yang bebas, jadi mungkin salah satu pemikirannya ada seperti itu. Tapi belum bisa jadi jaminan solusinya (poligami)," ujar Rahmat saat dihubungi, Selasa (30/8/2022).

1. ODHA diakibatkan karena berbagai faktor

Poligami Bukan Solusi ODHA, MUI Jabar Tegur Uu Ruzhanul UlumIlustrasi: Petugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Faktor seseorang terjangkit HIV/AIDS sendiri beraneka ragam, salah satunya ialah hubungan seksa yang bebas. Sehingga Wagub Jabar berpikir poligami merupakan solusi. Padahal, kata MUI Jabar, hal itu bukan jaminan.

"Itu hanya mungkin salah satu pemikiran, toh adalah hubungan bebas maka harus diatasi dengan hubungan yang sah. Tapi itu kan tidak bisa begitu saja," ucapnya.

2. Poligami bukan solusi dari ODHA

Poligami Bukan Solusi ODHA, MUI Jabar Tegur Uu Ruzhanul Ulumilustrasi pita HIV (freepik.com/jcomp)

Dengan banyaknya faktor yang menyebabkan seseorang menjadi ODHA, lanjut Rahmat, maka praktik poligami tidak akan membereskan masalah. Seseorang bisa terkena HIV/AIDS dari persoalan lainnya, seperti misalnya penggunaan jarum suntik yang tak steril.

"Dari dulu juga kan dalam Islam tuh poligami dibolehkan, tapi apakah itu sebagai solusi untuk mengatasi AIDS? Kan belum tentu, banyak faktornya. Jadi poligami bukan sebuah solusi yang tepat," katanya.

Dibanding mengusulkan poligami, MUI Jabar mendorong pendampingan dari ODHA itu sendiri. Pemerintah juga ada baiknya lebih bijak dalam memberikan solusi dari kasus ini.

"Pak Wagub dari satu sisi Islam membolehkan itu, tapi kan bukan membolehkan hubungan setubuhnya atau poligami. Yang kita harus cari solusinya adalah bagaimana mengatasi penyakitnya itu," kata dia.

3. UU sebut poligami merupakan solusi menekan angka ODHA

Poligami Bukan Solusi ODHA, MUI Jabar Tegur Uu Ruzhanul UlumIDN Times/Humas Jabar

Sebelumya Uu Ruzhanul Ulum menanggapi hebohnya data ratusan mahasiswa dan ibu rumah tangga di Kota Bandung positif berstatus ODHA. Adapun data itu dibukukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung sejak 1991-2021.

Uu menjelaskan, dalam agama, khusunya Islam, perzinahan memang sangat dilarang. Sehingga, pernikahan menjadi solusi untuk memelihara sesorang dari perbuatan zina. Namun, selain itu ada juga upaya lainnya yang dapat dilakukan.

Hal ini bisa melalui, sosialisasi, penyuluhan, sex education, atau pendidikan terkait seks harus lebih serius diberikan kepada generasi muda agar terhindar dari perbuatan terlarang itu.

"Allah SWT tidak akan mengimbau melaksanakan sesuatu apakah itu ibadah sunnah, wajib, kecuali kalau dilaksanakan ada manfaat, mashlahat, kebarokahan, juga kebaikan, termasuk menikah. Tujuannya ibadah dan berpoligami itu juga ibadah," ujar Uu melalui keterangan resminya, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: Bandung Kasus Terbanyak ODHA, Wagub Jabar: Nikah-Poligami Solusinya

Baca Juga: Bandung dan Bogor Jadi Kota dengan Kasus ODHA Tertinggi di Jabar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya