Polda Jabar Buru Pelaku Perusak Sekolah SMA 10 dan SMKN 2 di Bandung

Bentrok keduanya dimulai dari liga Futsal

Bandung, IDN Times - Polda Jawa Barat telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari kasus bentrok siswa SMAN 10 Cikutra dengan sekolah SMKN 2 Bandung pada Minggu (27/10).

Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, polisi telah melakukan olah TKP dan menganalisis CCTV untuk mengungkap identitas terduga pelaku aksi penyerangan sekelompok orang ke SMAN 10 Bandung.

Ia menuturkan, kedua murid dari sekolah tersebut, sebelumnya memang sempat terjadi selisih paham setelah pertandingan persahabatan sepak bola antar pelajar di Lapangan Sidolig pada Jumat (25/10). Perselisihan keduanya konon dipicu dari permasalahan logo yang digunakan oleh kedua kesebelasan.

1. Perselisihan berlanjut hingga media sosial

Polda Jabar Buru Pelaku Perusak Sekolah SMA 10 dan SMKN 2 di BandungIDN Times/Azzis Zulkhairil

Pria yang akrab dengan sapaan Truno tersebut menjelaskan, tidak hanya terjadi saat pertandingan. Perselisihan kedua sekolah tersebut berbuntut panjang hingga media sosial dengan saling melontarkan komentar tidak mengenakan.

"Dari saling ejek melalui medsos itu berlanjut pada Minggu (27/10) dini hari sekira pukul 03.09 WIB terjadi pengrusakan di sekolah SMKN 2, Jalan Ciliwung, Bandung,"ujar Truno kepada IDN Times, Selasa (29/10).

2. Polisi akan menangani masalah tersebut sesuai hukum berlaku

Polda Jabar Buru Pelaku Perusak Sekolah SMA 10 dan SMKN 2 di BandungIDN Times/Galih Persiana

Truno menambahkan, dari seluruh rangkaian keributan tersebut, polisi telah memintai keterangan saksi dari dua sekolah yang dilakukan oleh Satreskrim Polrestabes Bandung. Dia memastikan, polisi akan menangani perkara tersebut melalui prosedur hukum yang berlaku.

"Polda Jawa Barat akan ungkap terhadap kasus kejadian tersebut secara proses hukum, perbuatan tersebut murni kriminal,"katanya.

3. Guru dituntut untuk mengawasi siswa pascabentrok

Polda Jabar Buru Pelaku Perusak Sekolah SMA 10 dan SMKN 2 di BandungHumas Polda Jabar

Truno mengimbau, pasca dari kejadian bentrok tersebut siswa tidak terprovokasi oleh ujaran yang menyulut tindakan anarkis di media sosial. Kemudian untuk guru dan orang tua juga harus senantiasa mengawasi murid-muridnya dengan baik.

"Masing-masing orang tua dan guru harus lakukan pembinaan dan pengawasan kepada siswa atau murid," jelasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya