Pergerakan Tanah di Kabupaten Bekasi Meluas dan Merusak Jalan Raya

BPBD Jawa Barat masih melakukan pemantauan dan penanganan

Bandung, IDN Times - Bencana alam pergerakan tanah di Kampung Legok Cariu, RT 12 RW 06, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, meluas hingga merusak akses utama Jalan Raya Sukamukti-Sukabungah.

Bencana alam yang terjadi pada Minggu (25/2/2024) ini mulanya hanya merusak belasan rumah warga dan tempat ibadah. Sedangkan saat ini peristiwa itu meluas hingga merusak akses jalan utama.

"Pergerakan tanah sudah merusak jalan utama, dan amblesannya tambah dalam. Saat ini sedang ditangani untuk menutup amblesannya oleh dinas teknis. Adapun jalannya milik kabupaten," ujar Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Jadi Rahmat, Kamis (14/3/2024).

1. Ada 16 rumah warga dan satu tempat ibadah terdampak

Pergerakan Tanah di Kabupaten Bekasi Meluas dan Merusak Jalan Rayailustrasi tanah longsor (IDN Times/Aditya Pratama)

BPBD Jawa Barat menduga, peristiwa ini dipicu adanya hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kabupaten Bekasi selama beberapa hari kemarin. Meski begitu, bencana pergerakan tanah ini tidak menimbulkan korban jiwa, hanya berdampak pada rumah warga dan tempat ibadah.

"Total ada tujuh unit rumah warga yang mengalami rusak berat, dan ada sembilan rumah warga rusak ringan, sementara satu unit tempat ibadah rusak ringan. Korban jiwa tidak ada," ungkap Hadi.

2. Pergerakan tanah terjadi di dua kecamatan

Pergerakan Tanah di Kabupaten Bekasi Meluas dan Merusak Jalan RayaIlustrasi alat berat BNPB untuk bencana hidrometeorologi (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa)

Hadi menambahkan, total wilayah yang terdampak pergerakan tanah ini ada di Kecamatan Bojongmanggu dan Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Petugas BPBD Jawa Barat sendiri dipastikan masih melakukan pendataan di lapangan.

"Saat ini BPBD Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Bekasi masih menangani dan memantau. Koordinasi dengan pihak Kecamatan dan desa terkait kejadian tanah longsor ini sudah dilakukan," kata dia.

3. Warga sebut dampak pergerakan tanah semakin dalam setiap kali ada hujan

Pergerakan Tanah di Kabupaten Bekasi Meluas dan Merusak Jalan RayaIlustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu Penjabat Kepala Desa Sukamukti, Samid membenarkan dampak bencana tanah bergerak di wilayahnya semakin parah dan sejauh ini belum ada tindak lanjut maupun kepastian penanganan atas kejadian tersebut.

"Saat ini bantuan yang diberikan kepada warga terdampak hanya berupa logistik, makanan instan, dan tenda darurat dari pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPBD," katanya dikutip dari ANTARA.

Warga terdampak, Arman (44 tahun), mengaku kerusakan pada area permukiman warga semakin bertambah setiap ada hujan dengan intensitas tinggi penyebab pergerakan tanah.

"Tanah terus bergeser setiap hujan deras dan retakannya semakin membesar. Rumah yang awalnya amblas pada bagian pondasi saja, sekarang sudah badannya yang tenggelam ke dalam tanah," katanya.

Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Ruas Jalan Sukamukti-Sukabungah yang semula amblas sedalam 10-20 sentimeter kini sudah mencapai setengah meter lebih. Pipa PDAM dan tiang listrik juga terkena dampak.

"Warga juga sudah mengungsi, ada yang mengontrak, ada pula yang ke rumah sanak saudara," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan terkini terkait fenomena pergerakan tanah berdampak musibah ambles.

"Sambil terus melakukan assesment, kami juga memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. Bantuan logistik terus kami salurkan," kata dia.

Baca Juga: Vinyl Kembali Populer hingga Dongkrak Pergerakan Inflasi di Inggris

Baca Juga: Tiga Kendaraan Terlibat Kecelakaan Maut di KBB, Satu Orang Tewas

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya