Penuh Dinamika, Ini Lika-liku Pemberangkatan Ibadah Haji Jabar 2023

Calon jemaah haji banyak yang belum bayar BPIH 2023

Bandung, IDN Times - Pemberangkatan ibadah haji Jawa Barat (Jabar) tahun 2023 mengalami lika-liku. Mulai dari banyaknya calon jemaah yang belum lunas membayar Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH) dan mengundurkan diri karena berbagai alasan.

Kuota Haji Jabar 2023 sendiri saat ini ada 38.783 orang yang terdiri dari calon jamaah haji, petugas, hingga pembimbing ibadah haji. Dalam perjalannya, ada jamaah yang belum membayar BPIH.

Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam mengatakan, dengan banyaknya jumlah calon jemaah haji yang belum melunasi biaya haji, maka ada perpanjangan waktu.

"Pelunasan biaya haji itu diperpanjangan sampai tanggal 19 Mei 2023, progres sampai saat ini ada penambahan 200 orang yang melunasi. Total yang belum melunasi ada 4.460 orang, jemaah haji cadang belum lunas ada 8.778 orang," ujar Ajam di Kota Bandung, Selasa (16/5/2023).

1. Jemaah yang belum bayar BPIH ditakutkan akan berdampak pada kuota haji Jabar ke depan

Penuh Dinamika, Ini Lika-liku Pemberangkatan Ibadah Haji Jabar 2023Ilustrasi jemaah haji di Asrama Haji. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Berdasarkan data Kemenag Jabar, dari total kuota 38.296 orang, cadangan calon jamah haji asal Jawa Barat ada 11.617 orang. Saat ini total calon jamaah haji murni/regular yang sudah melunasi ialah sebanyak 33.866 orang.

Dengan masih banyaknya calon jemaah haji yang belum melunasi total biaya pemberangkatan, Kemenag Jabar memiliki kekhawatiran nantinya bisa berdampak ke kuota pemberangkatan haji tahun berikutnya.

"Kalau nanti banyak calon jamaah haji regular yang tidak bisa melunasi biaya haji, kami malah khawatir akan berdampak pada penentuan kuota selanjutnya," ungkapnya.

2. Persoalan telah ditangani namun menunggu tambahan kuota dari pusat

Penuh Dinamika, Ini Lika-liku Pemberangkatan Ibadah Haji Jabar 2023Ilustrasi jemaah haji. (dok. Angkasa Pura I)

Yang teranyar, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Jabar Boy Hari Novian mengatakan, dari masa perpanjangan itu, ada 4.353 calon jamaah haji di Jabar yang gagal berangkat ke Tanah Suci karena belum melunasi BPIH.

"Yang tidak melunasi Sampai tanggal 19 Mei 2023 itu 4.353 orang, sedangkan cadangan yang melunasi 5.134 orang, surplus 781 jemaah," ujar Boy, saat dihubungi, Senin (22/5/2023).

Kemenag Jabar pun akhirnya langsung menggantikan mereka dengan kuota cadangan yang harusnya berangkat pada tahun 2024. Mekanisme ini pun dipilih untuk menutupi calon jemaah yang belum membayar BPIH.

"Cadangan berdasarkan nomor urut berikutnya yang naik menggantikan nomor urut yang tidak melunasi, tidak berangkat," ucapnya.

3. Alasan jemaah tidak bayar BPIH karena sakit

Penuh Dinamika, Ini Lika-liku Pemberangkatan Ibadah Haji Jabar 2023Ilustrasi jemaah haji (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Boy memastikan, untuk 781 calon jamaah haji cadangan, saat ini tengah menunggu kuota tambahan dari pemerintah pusat.

"Yang surplus akan diberangkatkan mudah-mudahan kita dapat tambahan kuota karena tambahan 8.000 jemaah itu akan dialokasikan buat seluruh provinsi, mudah-mudahan kita dapat dan 781 jamaah itu kami berangkatkan walaupun cadangan," katanya.

Disinggung soal alasan dari calon jemaah haji yang belum melunasi biaya, ada beberapa yang menyatakan persoalan kondisi keuangan, dan ada juga yang belum siap karena sakit.

"Alasannya karena keuangan, sakit hingga ditunda (pemberangkatan)," ucapnya.

4. Jemaah kurang diberikan informasi

Penuh Dinamika, Ini Lika-liku Pemberangkatan Ibadah Haji Jabar 2023Suasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Sementara, Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar, Dedi Supandi menjelaskan, Jabar mendapatkan kuota haji sebanyak 36.538 orang.

Jumlah ini ia nilai lebih besar dibandingkan daerah lainnya. Adapun dari jumlah itu, hampir 40 persennya berusia di atas 65 tahun.

Menurut Dedi, soal jemaah haji yang belum melakukan pelunasan ini bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurutnya, bisa jadi soal sosialisasi penerbangan jemaah dari dua bandara yang masih belum banyak diketahui masyarakat.

"Kalau belum bayar kemarin saya ketemu mereka bingung belum tersosialisasi, jadi anggapannya jemah haji asal Majalengka bilang bolakqbalik dari Majalengka ke Bekasi nanti berangkat dari Kertajati artinya belum tersosialasikan. Yang Majalengka kan harus lewat Kertajati," kata dia.

5. Gubernur minta jemaah memanfaatkan kesempatan beribadah haji 2023

Penuh Dinamika, Ini Lika-liku Pemberangkatan Ibadah Haji Jabar 2023Ilustrasi jemaah haji (dok. Angkasa Pura I)

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan berangkat haji yang sudah diberikan oleh Kemenag. Peluang untuk berangkat ke Tanah Suci sendiri tergolong tidak mudah karena harus mengantre.

"Tapi jangan sampai kuotanya yang sudah susah-susah orang menunggu sampai belasan tahun tidak termanfaatkan. Saya kira kita akan sangat menyesali itu," ucap Emil.

Mantan Wali Kota Bandung itu menegaskan, berangkat haji sendiri diberikan untuk yang mampu, artinya jika ada yang belum mampu maka kuota sementara diberikan terlebih dahulu pada yang mampu.

"Kami akan mediasi, tapi saran saya sama dengan yang tadi ditanyakan, kalau yang belum (lunas) karena syarat haji itu kan mampu. Jadi kalau belum mampu jangan dipaksakan. Maka berikan jatahnya kepada yang sudah mampu alias yang sudah melunasi," kata dia.

Untuk diketahui, pemberangkatan haji di Jabar bakal dimulai pada 23 Mei 2024 dari Bandara Soekarno Hatta dan 27 Mei 2024 dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Soal keberangkatan ibadah haji via Kertajati, jemaah masih dikhususkan untuk Ciayumajakuning. Sedangkan Bandara Soekarno Hatta bisa dimanfaatkan untuk jemaah di luar wilayah tersebut.

Baca Juga: Pemprov Jabar Gelontorkan Rp27 M untuk Pendamping Haji 2023

Baca Juga: Mau Haji dan Umroh? Arrum Haji Pegadaian Jadi Solusi Wujudkan Impianmu

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya