Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Ancam Mogok Produksi

Para pengrajin juga berencana menaikkan harga jual

Bandung, IDN Times - Paguyuban produsen tahu dan tempe di Jawa Barat (Jabar) mengancam mogok produksi selama 28-30 Mei 2021. Sikap ini mereka lakukan untuk memprotes kenaikkan harga kedelai usai hari raya Lebaran 2021.

Ancaman ini mereka keluarkan dalam selembar surat pernyataan yang ditandatangani oleh ketua paguyuban, Zamaludin, dan sekretaris Deden. Selain mogok produksi, mereka menyepakati harga penjualan tahu dan tempe naik sebesar 15 persen sampai 25 persen, atau di kisaran harga tahu cetak Rp45 ribu - Rp50 ribu.

1. Pengrajin tahu dan tempe di Jabar minta diberi solusi oleh pemerintah

Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Ancam Mogok ProduksiPekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dari Rp.6.750 menjadi Rp.9.100 per kilogram (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Kemudian, pengrajin tahu di Jabar juga meminta pemerintah bisa memperhatikan dan memberikan kebijakan terhadap kenaikkan bahan baku tahu dan tempe yang sudah terjadi selama satu pekan kemarin.

"Surat edaran ini kami buat dan kami sampaikan agar diperhatikan, dan dilaksanakan demi kebaikan bersama," ujar Zamaludin melalui keterangan resminya, Kamis (27/5/2021).

2. Kenaikkan harga jual merupakan solusi yang tepat

Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Ancam Mogok Produksieatingbirdfood.com

Dihubungi terpisah, Ujang Barnas, Sekretaris Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe Indonesia Kota Bandung mengatakan, harga kedelai saat ini menembus Rp10.700 per kilogram. Harga itu sangat memberatkan pengrajin tahu dan tempe.

Soal mogok produksi, ia tidak menyarankan dan melarang para pedagang untuk menghentikan aktivitasnya selama satu pekan ke depan. Menurutnya, menaikkan harga jual merupakan solusi yang lebih tepat.

"Jika kenaikan harga tempe dan tahu dinaikkan, maka harga satu papan tahu dan tempe di kisaran Rp45 ribu hingga Rp50 ribu," kata Ujang.

3. Mogok produksi tidak akan turunkan harga kedelai

Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Ancam Mogok Produksiid.wikipedia.org/Wibowo Djatmiko

Sejauh ini, Ujang bilang, para pedagang mematok harga jual yang bervariasi untuk satu papan tahu dan tempe. Menurutnya, mogok beroperasi tidak memberikan manfaat atas kenaikan harga kedelai ini.

"Kalaupun mau mogok, harga kedelai tetap naik. Kalau bagi pengrajin kelas besar gak akan terasa mogok tiga hari, tapi pengrajin kecil akan terasa. Bagaimana pun akan jadi beban," ujarnya.

4. Kenaikan harga kedelai sudah dirasakan sejak awal tahun 2021

Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Ancam Mogok Produksifimela.com

Kenaikan harga kedelai mulai dirasakan oleh produsen tahu dan tempe sejak awal Januari 2021. Saat itu, harganya mencapai Rp9 ribu. Sedangkan, usai lebaran 2021, harga naik kembali menjadi Rp10 ribu.

"Ada pihak yang mau berhenti produksi, kami gak melarang, mau kelompok atau individu," kata dia.

Baca Juga: Praktis! Resep Telur Dadar Tempe yang Sederhana dan Lezat untuk Sahur

Baca Juga: Resep Tumis Tempe Manis ala Yummy App yang Praktis dan Ekonomis 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya