Pengamat: AKB Kota Bandung Tidak Maksimal Jalankan Protokol Kesehatan

Pernyataan Wali Kota dan Wakilnya berbeda-beda

Bandung, IDN Times - Pelaksanaan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Diperketat yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung di nilai tidak berjalan maksimal. Terutama dalam penengakan hukum dan sanksi terhadap pelanggar protokol kesehatan di lapangan.

Kritikan ini diungkapkan Pengamat kebijakan publik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan. Menurut dia, ketidaktegasan evaluasi AKB yang diperketat Pemkot Bandung terlihat dari pengawasan penindakan protokol kesehatan.

1. Kebijakan Pemkot Bandung masih kurang greget

Pengamat: AKB Kota Bandung Tidak Maksimal Jalankan Protokol KesehatanIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, protokol kesehatan harusnya bisa lebih dimaksimalkan untuk menahan kerumunan warga di pusat perkotaan. Selain itu, sanksi tegas juga selayaknya benar diterapkan.

"Saya lihat kebijakan Pemkot Bandung ini masih kurang greget yah, kayak kurang tegas," ujar Cecep saat dihubungi, Selasa (17/11/2020).

2. Wali kota dan wakilnya jangan buat bingung masyarakat

Pengamat: AKB Kota Bandung Tidak Maksimal Jalankan Protokol KesehatanIlustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Saat disinggung soal adanya perbedaan pernyataan antara Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana perihal pemberian relaksasi, Cecep menyebut hal itu sangat membingungkan dan terlihat kurang koordinasi.

Adapun perbedaan pendapat ini terlihat sehari setelah evaluasi AKB yang diperketat oleh Wali Kota Bandung dan Gugus Tugas COVID-19 pada 15 November 2020. Saat itu Oded menyebutkan untuk meminimalisir adanya kasus-kasus baru. Sejumlah relaksasi akan dikurangi.

Namun, sehari setelah itu, Wakil Wali Kota Yana Mulyana mengatakan akan membuka sejumlah relaksasi baru untuk pemulihan sektor ekonomi. Karena, menurutnya, hal ini harus berjalan secara bersamaan.

"Ini sangat membingungkan, masyarakat juga bingung, ini harusnya bisa dirembuk kembali bersama legislatif juga," ungkap Cecep.

3. Cecep minta tokoh masyarakat dilibatkan dalam evaluasi

Pengamat: AKB Kota Bandung Tidak Maksimal Jalankan Protokol KesehatanIDN Times/Humas Bandung

Ia berpesan, ada baiknya dalam setiap evaluasi AKB yang diperketat oleh Pemkot Bandung harap turut menyertakan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat. Meskipun, saat ini dirasakannya ada beberapa masyarakat yang dilibatkan dalam setiap rapat.

"Beberapa tokoh masyarakat penting untuk dilibatkan, kemudian pengusaha juga penting dilibatkan, jadi enak nanti hasilnya," katanya.

4. Cecep minta Pemkot Bandung tiru daerah lain

Pengamat: AKB Kota Bandung Tidak Maksimal Jalankan Protokol KesehatanIDN Times/Galih Persiana

Ia menegaskan, Pemkot Bandung harusnya sudah melakukan penganan virus corona dengan mencontoh beberapa kabupaten/kota lainnya yang sudah dinilai berhasil lebih dulu. Hal ini dirasakannya perlu dipertimbangkan pada evaluasi ke depan.

"Sebelumnya sudah diingatkan untuk menurunkan kebijakan beberapa daerah lain, ini penting," kata dia.

Baca Juga: Kasus Corona Belum Reda, 59 Anak-anak di Kota Bandung Positif COVID-19

Baca Juga: Dicopot Kapolri, Ini Sepak Terjang Rudy Sufahriadi di Jabar

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya