Pemprov Jabar Siap Jadi Inisiator Integrasi Perpajakan Nasional

Pemprov Jabar telah membuat kesepakatan bersama Kemenkeu

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Pendapatan (Bapenda) menyepakati pembangunan sistem Layanan Pajak Nasional yang terintegrasi. Kesepakatan itu terjadi dalam Forum Kolaborasi Pendapatan Tahun 2024 akhir pekan lalu.

Selain Bapenda dari kabupaten kota di Jabar, acara itu pun dihadiri pemangku kepentingan prioritas dalam Integrasi Layanan Pajak Nasional, di antaranya perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Turut hadir pula perwakilan dari Bank Indonesia dan Perbankan di Jawa Barat, Polda Jabar dan Polda Metro Jaya, Cabang PT Jasa Raharja Jawa Barat, Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat dan para peserta dari perangkat daerah seperti Komisi III DPRD Jawa Barat, OJK Jawa Barat, Gaikindo dan AISI hingga akademisi.

Hasil pembahasan, mereka sepakat memulai rencana integrasi layanan pajak nasional termasuk menyinergikan dengan layanan informasi kesehatan dan BPJS serta pemanfaatan data informasi pajak dan layanan kesehatan.

1. Integrasi ini hasil dari kolaborasi

Pemprov Jabar Siap Jadi Inisiator Integrasi Perpajakan Nasional(Istimewa)

Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik menjelaskan semua pihak yang terlibat sepakat menindaklanjuti UU HKPD tentang hubungan keuangan pusat dan daerah. Apa yang dibahas pun merespon PP 35 2023 tentang ketentuan umum pajak daerah retribusi daerah, termasuk Pepres nomer 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital.

"Untuk itu melalui kolabrasi, dan komitmen bersama, integrasi data ini bagian dari intensifikasi untuk pendapatan daerah dan negara. Jabar akan dijadikan percontohan dan menginisiasi membangun sistem pajak nasional, mengintegrasikan antara pajak provinsi, kabupaten kota dan pusat," ujar Dedi melalui keterangan resmi, Selasa (12/3/2024).

2. Forum Kolaborasi Pendapatan merupakan pengembangan dan perluasan kerja sama

Pemprov Jabar Siap Jadi Inisiator Integrasi Perpajakan NasionalIlustrasi petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melayani wajib pajak saat melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (29/2/2024). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Dedi menjelaskan, Jawa Barat sudah menjadi percontohan dalam berbagai sektor layanan yang memanfaatkan teknologi digital. Apa yang disepakati pada Forum Kolaborasi Pendapatan merupakan pengembangan dan perluasan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Kementerian Keuangan melalui Ditjen Pajak dan Ditjen Perimbangan Keuangan pada tahun 2020 lalu.

"Tahun 2020 lalu, kami Pemprov Jabar telah melakukan perjanjian kerja sama dalam upaya optimalisasi pemungutan pajak pusat dan pajak daerah di Provinsi Jawa Barat melalui pertukaran dan pemanfaatan data atau informasi perpajakan secara elektronik maupun non elektronik," tuturnya.

3. Diharapakan awal tahun depan sudah diterapkan

Pemprov Jabar Siap Jadi Inisiator Integrasi Perpajakan NasionalIlustrasi pembayaran pajak kendaraan bermotor (dok.BRI)

Dedi bersyukur semua pihak yang terlibat dalam Forum Kolaborasi Pendapatan 2024 memiliki kesepahaman yang sama hingga berbuah kesepakatan berkaitan dengan penerapan opsen atau penerapan role sharing dan cost sharing.

Tindak lanjut berikutnya untuk mewujudkan sistem ini adalah membentuk tim kecil. Tim ini akan merumuskan cara integrasi tiga jenis pajak di level pemerintah yang berbeda plus layanan Kesehatan.

"Sistem yang akan dijadikan acuan, adalah sistem inti dari kemenkeu (core tax yang sedang dikembangkan," terang dia.

Ia menargetkan sistem ini bisa berjalan pada Januari 2025 dengan memanfaatkan momentum opsen pajak bermotor. "Januari 2025 sistem ini harus sudah berjalan," katanya.

Baca Juga: Kejutan di Pileg 2024 DPR Dapil Jabar I, Fathi Melenggang ke Senanyan

Baca Juga: MUI Jabar Minta Tak Ada Sweeping Selama Ramadan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya