Pemanasan Global Kikis 192 Hektare Daratan Pantai Pondok Bali Subang

Di Kabupaten Bekasi ada 400 hektare berubah menjadi laut

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil menyatakan bahwa dampak pemanasan global kini sudah terjadi di wilayah Pantura Jabar. Dampak paling terasa adanya peristiwa ini tampak di Pantai Pondok Bali, Kabupaten Subang.

"Di sini (Pantai Pondok Bali) 192 hektare lahan yang dulunya daratan sudah jadi laut. Di Kabupaten Bekasi juga 400 hektare dengan berbagai sebab seperti proyek maupun pemanasan global," ujar Emil melalui keterangan resmi, Kamis (30/6/2022).

1. Pemprov akan petakan penanganan mangrove

Pemanasan Global Kikis 192 Hektare Daratan Pantai Pondok Bali SubangPenanaman Pohon Mangrove di Pantai Pondok Bali, Subang (Humas Pemprov Jabar)

Dengan sudah adanya dampak dari pemanasan global ini, Emil menjelaskan bahwa Pemprov Jabar saat ini memilih menggelar program penanaman pohon mangrove agar dapat menahan dampak global warming itu.

Kemudian, kata dia, Pemprov Jabar sedang memetakan pantai mana saja yang berpotensi terkikis air laut untuk segera ditanami mangrove.

"Kalau panjang pantai itu sekitar 300-400 kilometer, kita akan petakan mana yang urgent untuk ditanami mangrove secepat-cepatnya," ungkapnya.

2. Penanaman pohon mangrove difokuskan di utara Jabar

Pemanasan Global Kikis 192 Hektare Daratan Pantai Pondok Bali SubangPenanaman Pohon Mangrove di Pantai Pondok Bali, Subang (Humas Pemprov Jabar)

Emil menjelaskan, wilayah di Jabar berbeda-beda. Untuk pesisir selatan Jabar kontur daratannya cenderung curam, sementara di pesisir utara lebih rendah yang memudahkan air laut naik ke darat. Sehingga, menurutnya, hal ini menjadi alasan penanaman mangrove gencar dilakukan di pesisir utara.

"Selatan tipenya lebih curam sehingga tidak menyebabkan hilangnya tanah. Maka penanaman jutaan mangrove fokus di utara terlebih di momen hari lingkungan hidup," kata dia.

3. Hutan mangrove di pantura banyak yang rusak

Pemanasan Global Kikis 192 Hektare Daratan Pantai Pondok Bali SubangIDN Times/Asrhawi Muin

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat (Jabar) menyebut bahwa 90 persen hutan mangrove di wilayah Pantura sudah rusak. Dampak dari tidak adanya mangrove ini bisa mengancam abrasi di sejumlah wilayah Pantura Jabar.

Kadis LH Jabar, Prima Mayaningtyas mengatakan, berdasarkan catatannya ada sekitar 43.000 hektar hutan mangrove di wilayah Pantura yang sudah rusak. Menurutnya, hal itu harus lekas diberikan penanganan khusus.

"Pantai Utara Jabar saja, itu 90 persen sudah rusak. Itu di luas (total) 43 ribu hektare itu 90 persennya sudah rusak. Itu ada wilayah Indramayu, Subang, Karawang dan Cirebon," ujar Prima di Forum Group Discussion Restorasi Mangrove di Pesisir Utara, di Kantor DLH Jabar, Bandung, Selasa (21/6/2022).

4. Perubahan iklim di Jabar sudah terjadi

Pemanasan Global Kikis 192 Hektare Daratan Pantai Pondok Bali SubangIlustrasi kawasan mangrove ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Prima menjelaskan, mangrove yang menimpa mayoritas kawasan Pantura Jabar ini merupakan sebuah tanda bahwa perubahan iklim sudah terjadi. Bahkan, kata dia, saat ini daerah pesisir Kabupaten Indramayu sudah banyak terkena abrasi.

Dengan begitu, tak ada lain hutan mangrove harus dipertahankan.

"Efek dari gas rumah kaca yang membuat permukaan air menjadi tinggi dan 'pumping' yang kita ambil dari air bawah tanah semakin tinggi. Sehingga green belt mangrove tak lagi bisa menahan akar, di samping ekspolitasi juga terjadi di wilayah mangrove," kata dia.

Baca Juga: DLH Jabar Pastikan Pencemaran Sungai Cimeta Tidak Berdampak ke Manusia

Baca Juga: DLH Jabar: Air Sungai Cimeta Berubah Merah Darah Ulah Perseorangan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya