Peluang Caleg Muda Menangi Pileg 2024 Besar Selama Kuasai Isu Dapil

Program yang ditawarkan harus selesaikan persoalan anak muda

Bandung, IDN Times - Kans kemenangan calon legislatif (caleg) dari golongan anak muda sangat besar di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Kemenangan itu sendiri bisa diraih jika para caleg muda punya visi misi dan menawarkan solusi dari isu di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Pengamat Politik Unpad, Firman Manan mengatakan, potensi kemenangan kaum muda untuk pemilu tahun mendatang cukup tergolong besar. Salah satu yang mendorong banyaknya keterwakilan caleg muda menjadi legislator di pemilu tahun depan ialah karena suara dari kalangan milenial dan gen z cukup besar.

"Bagaimanapun pemilih muda itu punya potensi untuk dipengaruhi pilihannya. Itu satu, karena faktor kedekatan diri agar kemudian dikenal oleh para pemilih muda," ujar Firman, Kamis (25/5/2023).

1. Caleg muda harus memahami betul anak muda di dapil

Peluang Caleg Muda Menangi Pileg 2024 Besar Selama Kuasai Isu DapilIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, para caleg muda biasanya memiliki solusi atas isu yang tengah dihadapi para anak, di daerah pemilihannya. Hal itu ia pikir sangat penting dan bisa menjadi cara untuk menambah peluang keterpilihan pada Pileg 2024.

"Jadi calon-calon muda ini harus juga punya isu yang terkait dengan kepentingan anak-anak muda itu. Kan biasanya yang terkait dengan apa lapangan kerja lalu kemudian juga yang sering muncul isu lingkungan," jelasnya.

Dengan isu yang sangat menarik, bukan tidak mungkin para caleg muda bisa merebut suara yang di luar golongannya. Pemahaman isu dan solusi menyelesaikan persoalan di dapil itu adalah kunci menarik perhatian pemilih.

"Saya pikir caleg muda kalau menawarkan program dan isu terkait, karena itu juga menjadi menarik walaupun tidak menutup kemungkinan meraih suara pemilihan yang juga bukan pemilih muda ya," ucapnya.

2. Program harus sesuai kebutuhan anak muda

Peluang Caleg Muda Menangi Pileg 2024 Besar Selama Kuasai Isu DapilIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada Pileg tahun kemarin sendiri ada beberapa keterwakilan usia muda yang turut duduk di Parlemen dari salah satu Dapil di Jabar. Firman mencontohkan, salah satu legislator yang berhasil mewakili daerah di Jabar ke DPR RI ini yaitu Puteri Anetta Komarudin anak dari Politisi Partai Golkar sekaligus mantan Ketua DPRD RI, Ade Komarudin alias Adkom.

Firman mengatakan, kemenangan Puteri Komarudin merupakan contoh bahwa usia muda bisa duduk di parlemen jika menguasai isu daerah dan mempunyai program yang menarik untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Kalau Dapil terkait Jabar selatan mereka bisa bicara isu ketimpangan pembangunan. Jadi tergantung mereka di dapil mana , hingga bisa memetakan isu prioritas di dapil yang mereka masukan itu potensinya terbuka. Dulu anaknya pak Adkom itu menggunakan isu bank emok dan hasilnya cukup signifikan," katanya.

3. Pemilih muda tertarik dengan program yang spesifik

Peluang Caleg Muda Menangi Pileg 2024 Besar Selama Kuasai Isu DapilIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Firman menegaskan, peluang caleg muda untuk menangi Pileg 2024 kembali lagi pada sejauh mana visi misi dan program yang ditawarkan untuk pemilih di Dapil masing-masing. Tanpa ada progam yang menarik, ia pikir, sangat sulit mendapatkan suara golongan muda.

"Bisa prioritaskan pada pemilih muda atau bisa menggunakan isu spesifik, itu menurut saya membuka potensi mereka mendapatkan suara yang signifikan dan bisa terpili menjadi legislatif," katanya.

4. Parpol harus dukung caleg muda

Peluang Caleg Muda Menangi Pileg 2024 Besar Selama Kuasai Isu DapilIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Beberapa problematika saat ini yang dihadapi yaitu soal keterlibatan anak muda itu sendiri dalam berpolitik. Menurutnya, anak muda saat ini tidak semuanya yang mendedikasikan untuk berperan aktif dalam politik.

"Kelihatan memang kecil ketertarikan anak muda sendiri, jangankan untuk anggota legislatif, untuk kemudian memilih sering kali jadi problema ini sebetulnya bukan soal partai politik tidak berikan ruang," katanya.

Sepengetahuan Firman, partai politik juga masih belum berikan kesempatan yang besar untuk para anggota partai yang usia muda bertarung di ajang pemilihan legislatif. Sebab, pemilih muda ini bisa menjadi opsi menggaet suara banyak.

"Kalau saya sih partai politik seharusnya memberikan ruang untuk anak muda apalagi tadi segmen pemilih muda besar sekarang di atas 50 persen. Dua hal itu kata saya satu memang soal, ketertarikan anak muda berpolitik, kedua memang untuk partai dan sejauh ini belum optimal," kata dia.

Baca Juga: Aldi Taher Mengundurkan Diri, PBB Proses Pembatalan Status Caleg

Baca Juga: PAN Percaya Diri Elektabilitas Tetap Meningkat Saat Caleg Mulai Gerak

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya