Nikah Lintas Ekonomi, MUI Jabar: Jodoh Urusan Tuhan, Jangan Intervensi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar kurang menyetujui wacana pernikahan lintas ekonomi yang diusulkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, kepada Menteri Agama Fachrul Razi, beberapa waktu lalu.
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar mengatakan, wacana soal menikah lintas ekonomi sama dengan melawan kehendak Tuhan. Menurutnya, dalam perspektif agama, jodoh merupakan kehendak Tuhan yang tidak bisa diintervensi oleh manusia apalagi negara.
"Jodoh perspektif agama itu soal tuhan ya, itu manusia gak bisa mengintervensi. Berusaha bisa, tetapi pada hakikatnya itu urusan Tuhan, seperti halnya rezeki, dan maut," ujar Rafani saat dihubungi, Jumat (21/2).
Baca Juga: Jadi Tersangka, Rangga Tetap Buka Pendaftaran Ulang Negara Sunda Empire
1. Wacana menikah lintas ekonomi dinilai keluar jalur
Rafani menuturkan, wacana tersebut juga bisa dinilai keluar jalur, sebab negara tidak bisa ikut campur masalah pribadi. Ia mengatakan, wajar saja jika saat ini pemerintah banyak mendapat penolakan atas wacana tersebut.
"Tidak bisa seperti itu, nikah itu kan suka sama suka, cinta sama cinta, makanya dalam Al-Quran itu 'litasqunu ilaiha' untuk saling menimbulkan rasa cinta kasih. Jelas akan ada penolakan soal perkawinan itu," tuturnya.
Baca Juga: Bikin Gaduh, Majelis Adat Samakan Ridwan Saidi dengan Sunda Empire
2. Tidak menjamin keluarga akan lebih sejahtera
Disinggung soal tujuan baik daripada wacana tersebut, yakni sebagai penyetaraan ekonomi dan bisa lebih mensejahterakan rakyat, Rafani mengatakan tidak ada jaminan akan sejahtera. Baginya hal tersebut bukan sebagai solusi.
"Soal kesejahteraan itu juga belum bisa menjamin. Saya kira gak akan menjadi solusi yang tepat," jelasnya
Baca Juga: Takut Berulah Kembali, Polda Jabar Tolak Keinginan Rangga Sunda Empire
3. Rencana itu bisa saja menjadi bumerang
Rafani menambahkan, menikah dengan skema lintas ekonomi bukan berarti hidup rumah tangga akan semakin bahagia. Menurutnya, bisa saja nantinya akan menjadi bumerang dan justru menimbulkan banyak masalah.
"Bukan berarti nanti otomatis hidupnya bisa sejahtera, malah akan menimbulkan masalah baru," kata dia.
Baca Juga: Di Balik Penjara Polda Jabar, Rangga Sunda Empire Susun Gagasan Baru
4. Lintas ekonomi dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan
Sebagaimana diketahui, Menko PMK, Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu sempat menyampaikan bahwa menikah lintas ekonomi dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Hal tersebut disampaikan Muhadjir kepada Menteri Agama Fachrul Razi.
Soal pendapatnya tersebut, Muhadjir mengacu juga pada tafsir agama soal pernikahan yang harus dilakukan antara dua orang yang setara atau kufu.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini.