MUI Minta Bencana Gempa Cianjur Tidak Dikaitkan dengan Azab

Peristiwa gempa bumi Cianjur jangan dikaitkan dengan azab

Bandung, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) menegaskan bahwa gempa bumi Cianjur bukanlah azab. Masyarakat juga diminta tidak berlebihan menilai peristiwa maut yang menewaskan ratusan korban jiwa ini.

Sekertaris Umum MUI Jabar, Rafani Achyar mengatakan, gempa bumi Cianjur merupakan musibah kebencanaan yang disebabkan oleh alam. Sehingga, masyarakat jangan membuat pendapat bahwa hal ini disebabkan karena azab.

"Jangan sekali-kali menyebutkan mereka ini adalah kelompok masyarakat yang sedang diazab oleh Allah SWT," ujar Rafani, dalam Acara Diskusi Gaspol Edisi II bertajuk “Jabar Gaspol Tanggap Bencana, Cianjur Pulih,” yang digelar di Hotel Citarum, Kota Bandung, Selasa (6/12/2022).

1. Jangan membuat opini liar dari peristiwa ini

MUI Minta Bencana Gempa Cianjur Tidak Dikaitkan dengan AzabAcara Diskusi Gaspol Edisi II bertajuk “Jabar Gaspol Tanggap Bencana, Cianjur Pulih,” (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Rafani menjelaskan, peristiwa gempa Cianjur sendiri menimbulkan banyak korban jiwa termasuk orang-orang saleh. Sehingga, tidak bisa diartikan bencana alam ini adalah sebuah azab.

"Nanti kami akan memberikan bahan ini juga ya untuk counter opini, hikmah yang harus kita ambil. Memang ini bencana datang dari Allah SWT, tapi jangan menyimpulkannya sebagai azab," katanya.

2. MUI Jabar akan buat surat edaran

MUI Minta Bencana Gempa Cianjur Tidak Dikaitkan dengan Azab(Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Akhyar) IDN Times/Galih Persiana

Agar opini di masyarakat tidak bergulir liar, dan pandangan serupa tidak terjadi pada peristiwa kebencanaan lainnya, Rafani menambahkan, MUI Jabar akan membuat surat ederan yang disebarkan melalui MUI yang ada di kabupaten dan kota di Jabar.

"Nantinya tema-tema pengajian atau khutbah mengangkat tentang pentingnya memberi pertolongan bantuan kepada saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah itu intinya," kata dia.

3. Pemulihan diharapkan bisa membuat semua pihak lebih tanggap

MUI Minta Bencana Gempa Cianjur Tidak Dikaitkan dengan AzabSituasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Sedangkan, Manajer Operasional JQR Nizar Ilyasa mengatakan, penanganan gempa Cianjur saat ini masih dilakukan hingga statusnya sudah pulih. Dia juga menyatakan agar pemerintah daerah bisa tanggap selama masa pemulihan.

"Proses pemulihan kalau saya pribadi sama halnya dengan peristiwa di Lumajang, membuat bupati OPD terkait menjadi tanggap. Strategi ke depan sambil berjalan menuntut masyarakat cepat bangkit," kata dia.

4. Dinsos tunggu daftar kebutuhan pemulihan dari Bupati Cianjur

MUI Minta Bencana Gempa Cianjur Tidak Dikaitkan dengan AzabSituasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Sementara itu Kepala Dinsos Jabar Dodo Suhendar mengatakan, dapur umum dan tenda yang ditangani oleh Pemprov Jabar untuk korban gempa Cianjur masih beroperasi. Masa pemulihan juga akan dilakukan hingga masyarakat bangkit.

"Kami sedang tunggu Sekda Cianjur sekiranya apa aja yang dibutuhkan. Tentu saja menyangkut kebutuhan pokok, di antaranya logistik, sarana prasarana lingkungan, pemberdayaan perlu," kata dia.

Baca Juga: KPK: Penyalahgunaan Dana Bantuan Gempa Cianjur Bisa Dihukum Mati

Baca Juga: SAR Kesulitan Temukan 8 Korban Gempa Cianjur Akibat Hujan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya