Masjid Al Jabbar  Dibongkar, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Ridwan Kamil klaim pembangunan Masjid Al Jabbar sudah lunas

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil memberikan hak jawab soal adanya pengusaha yang akan membongkar kubah Masjid Al Jabbar karena diduga belum melunasi utang proyek pembangunan.

Menurut Emil, seluruh pembangunan masjid sudah sesuai aturan. Pembayaran pengerjaan masjid juga sudah dilunasi usai masjid diresmikan. Bahkan, semuanya juga sudah melalui audit dari BPK Jabar.

"Pemprov Jabar sudah melunasi semua kewajiban pembayaran kepada kontraktor. Sudah diaudit resmi oleh BPK. Sudah lunas, nas, nas, nas," ujar Emil melalui keterangan resmi, Senin (6/2/2023).

1. Pemprov Jabar sudah bayar ke kontraktor

Masjid Al Jabbar  Dibongkar, Ini Jawaban Ridwan KamilPotret Masjid Al Jabbar (dok. Humas Jabar)

Persoalan sub kontraktor dan para vendor, Emil menjelaskan, semua kewenangan sudah bukan ranah Pemprov Jabar. Sebab, pelunasan untuk pembangunan sudah dilakukan pada kontraktor sampai akhirnya diresmikan pada Januari 2023.

"Bahwa pihak kontraktor memiliki cara dan metode berbisnis kepada mitra vendor, suplier, sub kon, itu sepenuhnya secara hukum menjadi ranah tanggung jawab kontraktor," katanya.

2. Ridwan Kamil berharap masalah ini segera selesai

Masjid Al Jabbar  Dibongkar, Ini Jawaban Ridwan Kamilhumas pemprov Jawa Barat

Menurut dia persoalan ini bisa diselesaikan dari vendor dan sub kontraktor ke kontraktor. Meningat, semua pembayaran sudah dilakukan oleh Pemprov Jabar, sehingga tanggung jawab ada pada kontraktor.

"Jika ada permasalahan di antara pihak mitra kontraktor, semoga segera diselesaikan dengan baik sesuai norma dan hukum yang berlaku. Hatur nuhun," kata dia.

3. Subkontraktor mengaku belum dibayar kontraktor

Masjid Al Jabbar  Dibongkar, Ini Jawaban Ridwan KamilPotret Masjid Al Jabbar (dok. Humas Jabar)

Untuk diketahui, seorang pengusaha asal Batam, Simson Sitinjak mengklaim merasa dirugikan dari pengerjaan Masjid Al Jabbar. Dia harus membayar utang kepada sejumlah vendor yang sebenarnya belum dibayarkan kontraktor.

Dia juga mendapat telepon dari pimpinan perusahaan konstruksi BUMN ini pada Februari 2022 yang mengajak bergabung dalam pengerjaan konstruksi kubah utama Masjid Al Jabbar.

Dia pun menyetujui tawaran tersebut, dan mengajukan kontak senilai kurang lebih Rp30 miliar untuk selama delapan bulan pengerjaan berlangsung dengan jumlah manpower sekira 220-240 orang atau sampai pekerjaan selesai.

"Namun sampai saat ini kontraknya belum dikeluarkan, hanya dijanjikan saja. Saya selalu melaporkan ke pihak manajemen apa yang belum dibayarkan. Jawabannya katanya menunggu termin dari dinas," kata Simson kepada awak media, Jumat (3/2/2023).

Baca Juga: Masjid Al Jabbar Bikin Macet, Ini Saran Ridwan Kamil

Baca Juga: Urai Kemacetan Masjid Al Jabbar, Pemerintah Akui Kewalahan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya