Masa Liburan, Wisata Berkuda di Kota Bandung Sepi Kunjungan

Para penjaja hanya bisa gigit jari

Bandung, IDN Times - Jasa wisata menunggang kuda di Taman Cilaki Kota Bandung sepi dikunjungi warga. Kejadian ini sudah dirasakan penjaja kuda sejak sebelum adanya larangan libur mudik Idul Fitri 2021 oleh Pemerintah Kota Bandung.

Itang Sopian (28 tahun), seorang penjaja kuda di Taman Cilaki mengatakan bahwa pengunjung yang menyewa jasanya sebelum dan sesudah Idul Fitri 2021 tidak banyak seperti yang terjadi pada dua tahun sebelumnya.

1. Pemasukan tidak sampai Rp100.000 per-hari

Masa Liburan, Wisata Berkuda di Kota Bandung Sepi KunjunganWisata Berkuda di Taman Cilaki (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Akhir-akhir ini per harinya Itang mendapatkan konsumen hanya dua sampai tiga orang saja. Sedangkan, pada 2019 sebelum pandemik COVID-19, pengunjung bisa mencapai lebih dari tiga orang dalam satu hari.

"Pemasukan sehari kalau saat ini cuma Rp50.000, itu buat makan saja sudah cukup, enggak lebih," ujar Itang pada IDN Times di lokasi wisata berkuda, Jumat (14/5/2021).

2. Tahun ini penjaja belum mendapatkan laba

Masa Liburan, Wisata Berkuda di Kota Bandung Sepi KunjunganWisata Berkuda di Taman Cilaki (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Itang yang sudah menjadi penjaja Kuda di Taman Cilaki hampir 12 tahun ini merasakan dampak pandemik corona yang luar biasa. Bahkan, terkadang ia harus mengeluarkan uang lebih untuk memberikan pakan kudanya.

Itang menamai kudanya Barokah. Nama ini disematkan agar mendapat banyak berkah untuk dirinya dan keluarga. Sayangnya, pada tahun ini Itang justru belum banyak mendapatkan berkah.

"Barokah belum sesuai namanya, tahun ini pemasukan sedikit sekali. Pandemik sudah terasa dampaknya," ungkapnya.

3. Penjaja sampai menurunkan harga jasa

Masa Liburan, Wisata Berkuda di Kota Bandung Sepi KunjunganWisata Berkuda di Taman Cilaki (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Saking sepinya kunjungan, Itang menuturkan, harga jasa berkeliling kuda di Taman Cilaki yang biasanya Rp20.000, saat ini dikorting jadi Rp15.000. Ditambah penjaja saling mencari konsumen sendiri tanpa koordinasi yang leas.

"Kita biasanya beroperasi setiap hari Sabtu-Minggu saja, selebihnya saya di Lembang. Karena gak ada sampingan, kalau sepi ya gak ada pemasukan. Kadang buat makan saja harus pinjam (uang) sama temen," ujar dia, mengeluh.

4. Berharap pandemik COVID-19 cepat selesai

Masa Liburan, Wisata Berkuda di Kota Bandung Sepi KunjunganWisata Berkuda di Taman Cilaki (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Itang menambahkan, kondisi pandemik ini tidak hanya melumpuhkan sektor pariwisata besar. Menurutnya, usaha pariwisata kecil seperti jasa penyewaan menunggang kuda sepertinya tak kalah mendapatkan dampaknya.

"Kalau bisa kayak dahulu lagi, gak ada corona, usaha lancar dan makan enak," kata dia.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Puluhan Buruh di Bandung Barat Kena PHK Sepihak

Baca Juga: 11.776 Narapida di Jabar Dapat Remisi Khusus Idul Fitri 2021

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya