Mahasiswa dari 8 Negara Ikut BISFF 2023, Tampilkan 153 Film

Banyakk kegiatan terkait perfilman yang digelar

Bandung, IDN Times - Bandung International Student Film Festival (BISFF) kembali digelar di tahun 2023. Festival film ini turut diikuti oleh mahasiswa dari delapan negara dengan menampilkan 153 film dari empat kategori.

Founder daripada BISFF Festival, Harry Tjahtjodiningrat mengatakan, sebagai ruang budaya, kegiatan festival film juga membentuk ruang diskusi, mengadakan workshop berupa kelas dan seminar hingga presentasi di pasar film yang mempertemukan para praktisi film dan industri.

"BISFF tahun ini tidak hanya memberikan apresiasi pada pelajar pembuat film, namun kami juga berupaya menciptakan ekosistem perfilman yang nantinya dapat menjadi wadah apresiasi bagi setiap pembuat film dan apresiator, khususnya di tingkat pelajar," kata Harry melalui keterangan resmi, Kamis (21/9/2023).

1. Melibatkan banyak pelaku perfilman luar negeri

Mahasiswa dari 8 Negara Ikut BISFF 2023, Tampilkan 153 Film(Istimewa)

Festival Director BISFF, Nala Nandana mengatakan, 153 film dari empat kategori yang dilibatkan di antaranya film cerita pendek, film dokumenter pendek, film animasi pendek dan film eksperimental. Adapun delapan mahasiswa dari negara yang dilibatkan ada dari Australia, Polandia, Jerman, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, Kanada dan Indonesia.

"Kemudahan akses melalui jejaring teknologi Internet juga mempermudah kami menjangkau peserta yang ada di luar Indonesia, hal ini membuat BISFF akhirnya bisa diikuti oleh banyak negara," ujar Nala.

Nala menjelaskan, tahun ini BISFF melakukan kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di luar Indonesia, seperti Victorian College of Art The University of Melbourne di Austrasia dan Uniwersytet Artystyczny im. Magdaleny Abakanowicz w Poznaniu di Polandia.

"Hal ini tentu saja berkaitan dengan rekognisi perguruan tinggi yang pada dasarnya perlu melakukan implementasi kegiatan belajar secara kolaboratif dengan berbagai institusi di luar kampus," katanya.

2. Kegiatan digelar di beberapa titik di Bandung

Mahasiswa dari 8 Negara Ikut BISFF 2023, Tampilkan 153 Film(Istimewa)

Sebagai sebuah kegiatan festival, kata Nala, BISFF juga mengangkat tema besar. Cara pandang ‘Andragogi’ menjadi pendekatan besar yang akan melandasi tema BISFF selama sepuluh tahun ke depan.

Pendekatan ini dianggap mewakili pemahaman praktik penciptaan karya, khususnya karya film yang dilakukan oleh pelajar di tingkat sekolah menengah atas dan pendidikan tinggi seperti universitas.

Rencana kegiatan sepuluh tahun pertama yang dimulai pada tahun 2023 ini bermaksud untuk membuat landasan yang kokoh, khususnya bagi perkembangan ekosistem perfilman di tingkat pelajar.

Rangkaian program kegiatan BISFF dimulai dengan pembukaan pada Jumat (15/9/2023) yang berlangsung di taman Partere UPI Bandung. Pembukaan BISFF digelar dengan pemutaran layar tancap atau open air cinema yang menampilkan film-film dari tahun 80-an.

Pada hari Sabtu (16/9/2023) diadakan pameran film eksperimental yang diselenggarakan di Bosscha Space Jl. Ir. H. Juanda (Dago) Bandung. Setelah itu ada pertunjukan teater dan tari dari Yana Endrayanto dan Dedi Warsana yang diselenggarakan pada Selasa (19/9/2023) di Amphiteater UPI Bandung.

Kegiatan pemutaran film nominasi akan diselenggarakan di Bandung Creative Hub (BCH) pada Rabu dan Kamis (20-21/9/2023). Puncak kegiatan BISFF akan diselenggarakan pada hari Jumat (22/9/2023), di mana pada puncak acara akan diserahkan penghargaan pada pemenang nominasi dari masing-masing kategori.

Pemenang penghargaan dari masing-masing kategori merupakan hasil dari penjurian, yang di dalamnya terdapat beberapa nama diantaranya Gorivana Ageza (Indonesia), Adam Sutardy (Australia), Anna Konik (Polandia), Gan Siong King (Malaysia), Godi Utama (Indonesia), Kasan Kurdi (Indonesia), Dani Rachman (Indonesia) dan beberapa nama lainnya.

3. UPI turut apresiasi gelaran festival film yang melibatkan berbagai macam negara ini

Mahasiswa dari 8 Negara Ikut BISFF 2023, Tampilkan 153 Film(Istimewa)

Sementara, Rektor UPI, M. Solehuddin mengungkapkan, sebagai universitas yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama, ia sangat mendukung kegiatan yang mendorong kreativitas, inovasi, serta dialog budaya.

"Kegiatan festival ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengekspresikan bakat mereka, tetapi juga sebagai ajang pertukaran ide dan pengalaman antar mahasiswa dari berbagai negara," ucap Solehuddin.

Untuk diketahui sejak tahun pertamanya pada 2019, UPI mendirikan Program Studi Film dan Televisi (FTV). Hingga tahun 2023, FTV telah memiliki lebih dari 400 mahasiswa aktif dan meluluskan angkatan pertamanya di tahun 2023 sebanyak 50 mahasiswa.

Festival yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2020 ini bertransformasi menjadi ajang internasional. Hal ini merupakan hasil jerih payah yang dilakukan civitas akademik di Program Studi Film dan Televisi FPSD UPI selama beberapa tahun.

Pandemi COVID-19 yang sempat melanda Indonesia nyatanya tidak mematahkan semangat untuk terus berkolaborasi. Sehingga dalam tiga tahun terakhir, Prodi Film dan Televisi FPSD UPI telah berhasil menjalin kerja sama dalam bentuk yang nyata dengan banyak institusi, baik di dalam dan di luar negeri.

Baca Juga: 5 Film Ini Raih Standing Ovation Terlama di Venice Film Festival 2023

Baca Juga: 12 Film Netflix 2023 Jebolan Festival Film Bergengsi, Layak Ditunggu!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya