Kunjungi Rumah Batik Komar, YBI Bawa Kampanye Batik Beneran 

Ingat, harus batik beneran ya, bukan printing

Bandung, IDN Times - Yayasan Batik Indonesia (YBI) baru saja menyambangi Rumah Batik Komar di Jalan Cigadung Raya Timur, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Selasa (25/2). Kedatangan rombongan tersebut bertujuan untuk melihat langsung pembuatan batik, sekaligus menggalakan kampanye #BatikBeneran.

Ketua umum YBI, Yanti Airlangga mengatakan, dengan kehangatan anggota baru YBI yang baru saja terbentuk. Menurutnya, kegiatan itu bertujuan menggalakkan kampanye #BatikBeneran sekaligus ajang penambahan wawasan para anggota agar memahami lebih dalam seluk-beluk batik.

"Kunjungan ini bersama kepengurusan baru kita dan ke sini untuk mendapat pengetahuan pembelajaran mengenai batik indonesia dengan membawa kampanye #BatikBeneran," ujar Yanti, saat ditemui di lokasi.

Baca Juga: Bikin Gaduh, Majelis Adat Samakan Ridwan Saidi dengan Sunda Empire

1. Kampanye #BatikBeneran bukan hanya untuk millennial saja

Kunjungi Rumah Batik Komar, YBI Bawa Kampanye Batik Beneran IDN Times/Azzis Zulkhairil

Yanti menjelaskan, kampanye #BatikBeneran bertujuan untuk menyadarkan masyarakat, baik millennial ataupun generasi sebelumnya, agar bisa mengerti tentang batik yang sesungguhnya. Ia mengatakan, saat ini masyarakat masih banyak belum mengetahui batik beneran itu seperti apa.

"#BatikBeneran untuk millennial dan semuanya, karena batik beneran bukan hanya millennial, banyak masyarakat juga belum tahu batik beneran dan bohongan," ungkapnya.

Baca Juga: Gara-gara Proyek Masjid Rp3,9 M, Wagub Jabar Dilaporkan ke Polda Jabar

2. #BatikBeneran juga bisa membantu pengusaha batik tulis tetap diminati

Kunjungi Rumah Batik Komar, YBI Bawa Kampanye Batik Beneran IDN Times/Azzis Zulkhairil

Yanti menambahkan, selain menjadi penyadaran masyarakat secara umum, #BatikBeneran juga bisa membantu pengusaha batik bisa terus berjalan dan berkembang. Menurutnya, ada dua jenis batik beneran yang saat ini masih banyak diproduksi para pengrajin.

"Dengan batik beneran kita bantu para pengrajin termotivasi membuat batik-batik baik karyanya cap maupun tulis. Batik indonesia indah dan sulit ditiru," jelasnya.

Istri dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto itu berharap, ke depan dengan keanggotaan baru sekaligus kampanye #BatikBeneran bisa turut memberi dampak baik kepada masyarakat luas.

"Kami setiap hari dan meningkatkan kebanggaan bahwa batik itu punya keanggunan dengan print bedanya sangat canggih kadang susah ngenalinnya, kami ingatkan rasa bangga kepada batik karena pembuatannya rumit," kata dia.

Baca Juga: BNN: Sindikat Jabar Merancang Rumah Produksi Pil Sejak Lama

3. YBI berikan banyak kontribusi kepada perajin batik

Kunjungi Rumah Batik Komar, YBI Bawa Kampanye Batik Beneran IDN Times/Azzis Zulkhairil

Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia, sekaligus pemilik Rumah Batik Komar, Komarudin Kudiya mengatakan, sampai saat ini YBI selalu mendukung para pelaku usaha batik agar tetap eksis di setiap zamannya. Menurutnya, YBI juga selalu memberikan semangat kepada pelaku usaha batik Indonesia.

"YBI memberikan semangat untuk pengrajin seperti kami, Unesco sudah bilang batik ini warisan dunia, jadi jangan sampai dicabut oleh dunia.Sampai kapan pun batik untuk Indonesia," ujar Komar.

4. Masih banyak masyarakat salah faham soal batik beneran dan printing

Kunjungi Rumah Batik Komar, YBI Bawa Kampanye Batik Beneran IDN Times/Azzis Zulkhairil

Komar menambahkan, selama ini masyarakat ada yang salah memahami batik, bahkan menurutnya, tidak jarang masyarakat justru salah dalam membeli produk batik beneran yang tergolong lebih murah dibandingkan batik print.

"Batik beneran itu tidak mahal, justru printing lebih mahal harganya. Jadi batik print itu belakangnya putih aja gitu, material yang digunakan polyester dan dibakar menggumpal. Kalau batik dibuat dari serat alam dan kalau dibakar akan jadi abu," tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya