Kasus Kematian DBD di Jabar Didominasi Usia Muda

Total kasus kematian DBD di Jabar mencapai 193 orang

Bandung, IDN Times - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat periode Januari sampai awal pekan Mei 2024, berjumlah 23.255 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menyatakan ada 193 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa mengatakan, penyakit DBD di Jawa Barat menyerang semua golongan, dari balita hingga usia lanjut.

"Angka terbanyak kasus itu di usia golongan 15-44 tahun jadi golongan usia ini memiliki mobilitas tinggi, angkanya mencapai 9.870 kasus, kematian ada 36 kasus," ujar Rochady, Rabu (8/5/2024).

1. Kematian usia balita sangat kecil

Kasus Kematian DBD di Jabar Didominasi Usia MudaPembuatan pribadi

Meski begitu, Rochady memastikan, angka kematian terbesar berasal dari kelompok usia muda. Sedangkan untuk balita dan usia lanjut tergolong sedikit. Meski begitu, angka kasus DBD di kelompok usia muda sangat kecil dibandingkan lainnya.

"Kalau kita lihat, angka kematian itu justru banyak golongan umur 5-14 tahun, tapi angka pasien yang terkena DBD ada 7.644 kasus. Untuk di bawah satu tahun angka kasusnya sedikit," katanya.

2. Penyebaran DBD tidak hanya terjadi di lingkungan rumah

Kasus Kematian DBD di Jabar Didominasi Usia Mudailustrasi nyamuk malaria (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Rochady menuturkan, berdasarkan keterangan dari tenaga kesehatan di kabupaten dan kota, penyebaran DBD sendiri kini tidak hanya terjadi di lingkungan rumah, melainkan sudah sampai tempat kerja dan lingkungan pendidikan.

"Kalau kita lihat memang mungkin penyebaran tidak saja di rumah tapi di kantor atau lingkungan sekolah yang sanitasi atau kamar mandi dan toilet atau ember tidak rutin di kuras, sehingga mungkin berpotensi jadi penyebaran nyamuk," kata dia.

3. Kasus DBD di Jabar mengalami peningkatan

Kasus Kematian DBD di Jabar Didominasi Usia MudaDok. Istimewa/IDN Times

Sebelumnya, Rochady menuturkan, ada beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat yang tercatat paling tinggi sebaran kasusnya, mulai dari Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan kasus kematian paling banyak ada di Kabupaten Bandung.

"Kasus terbanyak di Kota Bandung ada sekitar 3.468 kasus, kemudian Kota Bogor, 1.942 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1.331 kasus. Untuk kasus kematian terbanyak ada di Kabupaten Bandung 29 kasus, Kota Bekasi 19 kasus, Kabupaten Subang tercatat 19 kasus," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri sudah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus dengan mengeluarkan Surat Edaran waspada terhadap DBD ke seluruh kabupaten dan kota.

"Kami sudah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan peningkatan DBD di Jawa Barat. Penanganan DBD tidak hanya Dinkes, tapi dinas lain dan masyarakat juga diminta untuk sama-sama mengendalikan peningkatan kasus DBD di Jabar," kata dia.

Baca Juga: Ada Sengketa, KPU Jabar Belum Bisa Tetapkan Anggota DPRD Terpilih

Baca Juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Jabar Triwulan I Capai 4,93 Persen

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya