Kasus COVID-19 Sekolah di Kota Bandung karena Klaster Keluarga?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sebanyak 14 sekolah di Kota Bandung menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas karena kasus COVID-19. Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) memastikan kondisi itu disebabkan karena klaster keluarga.
"Mayoritas berasal dari klaster keluarga. Sehingga, harus kembali melaksanakan pembelajaran secara daring," ujar Dedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) melalui keterangan resminya, Rabu (27/10/2021).
1. Perlu peran semua pihak agar kondisi ini tidak terulang
Dari kasus ini, Dedi bilang, perlindungan tidak hanya soal kesehatan dan keselamatan siswa saat berada di lingkungan sekolah. Saat ini, keselamatan dan kesehatan siswa pada saat menempuh jarak antara rumah ke sekolah ataupun dari sekolah pulang ke rumah harus terlindungi.
"Diperlukan peran dari semua pihak, mulai dari cabang dinas, satuan tugas, pihak keamanan, maupun pemerintah kota dan kabupaten," ungkapnya.
2. Ada 2.922 sekolah yang saat ini sudah menggelar PTM terbatas
Dari 5.033 sekolah yang berada di Jabar, terdapat 2.922 sekolah yang saat ini sudah menggelar PTM terbatas dengan AKD. Adapun pelaksanaan PTM terbatas dilakukan secara bertahap, dimulai pada tanggal 8 September 2021.
"Untuk Bogor dan Depok PTM terbatas dilaksanakan pada awal Oktober kemarin," ucapnya.
3. Semakin lama PTM terbatas akan semakin baik
Dedi menambahkan, ada sekitar 1.600 sekolah yang telah mengajukan untuk melaksanakan PTM terbatas. Sebelum terjadi kasus ini, Disdik Jabar telah meminta satuan pendidik agar menyiapkan semua layanan bagi siswa, baik itu untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun PTM terbatas.
"Semakin lama PTM akan semakin maksimal yang akan dilakukan di kabupaten kota," katanya.
4. Disdik Bandung hentikan PTM terbatas di 14 sekolah
Untuk diketahui, Dinas Pendidikan Kota Bandung menghentikan PTM terbatas di 14 sekolah setelah ada siswa dan guru yang terpapar virus corona. Penghentian ini guna memimalisir penyebaran virus yang lebih masif di sekolah tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, 14 sekolah yang harus kembali menjalakan pembelajaran jarak jauh (PPJ) yaitu lima sekolah dasar (SD), dua sekolah menengah pertama (SMP), dua sekolah menengah atas (SMA), empat sekolah menengah kejuruan (SMK) dan satu sekolah luar biasa (SLB).
Hasil surveillance tahap satu, per 22 Oktober 2021, terdapat 80 Siswa dan empat Guru Positif. Sementara 2.511 sample negatif, dan 864 sampel masih menunggu hasil.
“Sesuai dengan ketentuan tindaklanjut surveillance, 14 sekolah tersebut harus kembali melaksanakan PJJ karena jumlah siswa/guru yang terpapar berada pada persentasel lebih dari 5 persen,” kata Cucu melalui siaran pers dikutip IDN Times, Senin (25/10/2021).
Baca Juga: Siswa-Guru Positif COVID, 11 Sekolah di Bandung Hentikan PTM
Baca Juga: 117 Siswa-Guru Positif COVID-19, PTM Bandung Masih Dianggap Baik