Jurus Bey Selamatkan Pertanian Jabar dari Ancaman Kekeringan

Pemprov Jabar keluarkan berbagai program jitu

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah melakukan berbagai cara untuk mengenjot target produksi gabah kering giling (GKG) di tengah ancaman kekeringan dampak dari El Nino. Beberapa program turut diberikan ke para petani secara langsung.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan, target capaian komoditas tanaman pangan tahun 2024 di Jawa Barat cukup tinggi. Berdasarkan MoU dengan pemerintah pusat, target produksi tanaman padi Jawa Barat mencapai 11.084.635 ton GKG.

"Peningkatan produksi dapat dicapai dengan cara meningkatkan luas tanam melalui dua strategi, yaitu peningkatan indeks pertanaman (PIP) dan perluasan areal tanam (PAT) yang dilakukan di antaranya melalui optimasi lahan dan pompanisasi," ujar Bey saat pemaparan di hadapan Wakil Menteri Pertanian RI di Kota Bandung, Rabu (7/8/2024).

1. Pemprov Jabar keluarkan program asuransi pertanian

Jurus Bey Selamatkan Pertanian Jabar dari Ancaman Kekeringan(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu guna peningkatan kualitas SDM di sektor pertanian, Bey menuturkan, pemerintah akan menawarkan program penyuluhan pertanian secara intensif dengan adanya tambahan biaya operasional bagi penyuluh lapang dan penambahan tenaga pendamping petani.

"Kami juga telah menganggarkan program asuransi usaha tani seluas 40.000 hektare dan asuransi perlindungan petani yang bertujuan untuk melindungi petani dari risiko gagal panen," katanya.

2. Pompanisasi sudah mencapai 100.488 hektar

Jurus Bey Selamatkan Pertanian Jabar dari Ancaman KekeringanPj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Bey menyadari tantangan di sektor pertanian sangat kompleks, mulai dari perubahan iklim, keterbatasan lahan, hingga masalah distribusi dan pemasaran hasil pertanian. Adapun Pemprov Jabar juga turut menindaklanjuti program pompanisasi dari Kementan.

Pompanisasi ini merupakan program pemberian alat pompa di beberapa daerah yang lahan sawahnya masuk indeks pertanaman (IP) satu, namun memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun.

"Berdasarkan laporan harian perluasan areal tanam per 5 Agustus 2024, bahwa dari target pompanisasi dan padi Gogo Jawa Barat sebesar 117.852 hektare terealisasi sebesar 100.488 hektare. Capaian ini menempatkan Jawa Barat di peringkat pertama secara nasional," katanya.

3. Dana tambahan dari kementerian akan digunakan untuk penanganan kekeringan

Jurus Bey Selamatkan Pertanian Jabar dari Ancaman KekeringanPenjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. (dok. Pemprov Jabar)

Untuk saat ini, Bey menjelaskan, progres pompanisasi refocusing di Jawa Barat, telah diserah-terimakan 100 persen atau sebanyak 7.033 unit kepada kelompok tani/brigade dan telah dimanfaatkan sebesar 82,62 persen atau 5.811 unit.

"Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian atas dukungan anggaran belanja tambahan kepada Provinsi Jawa Barat sebanyak 1.110 unit (225 unit provinsi dan 885 unit Kab/Kota) untuk irigasi perpompaan, dan 990 unit untuk irigasi perpipaan," kata dia.

Di luar langkah penanganan, Bey mengatakan, beberapa waktu lalu ia berkunjung ke Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor untuk melihat panen, luasnya 3.000 hektare dan hasil panen rata-rata 5,4 sampai 5,6 ton per hektar GKG. Dia terkejut karena ada penggunaan pompa dengan memanfaatkan Sungai Cihoe.

"Hal menarik yang saya dapatkan, penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk pompa ini terbukti jauh lebih efisien dibandingkan bensin, dengan penghematan biaya produksi yang signifikan dari Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari. Bensin juga menjadi hanya Rp25.000 per hari dengan BBG," ujarnya.

Baca Juga: DBMPR Jabar Ungkap Kendala Flyover Ciroyom Belum Bisa Dioperasikan

Baca Juga: Pemprov Jabar Uji Coba Makan Gratis Siswa SD di Sumedang dan Bogor 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya