Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Gulung Tikar

Sudah satu bulan harga kedelai import alami kenaikan

Bandung, IDN Times - Para pengrajin tahu dan tempe di Jawa Barat (Jabar) satu per satu berguguran, menutup operasional bisnisnya. Hal ini disebabkan karena harga kedelai importir yang mengalami kenaikan sejak beberapa waktu kemarin.

Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat, M. Zamaludin mengatakan kenaikan harga kedelai sudah berlangsung hampir satu bulan. Kenaikan harga ini kata dia, langsung dari importir.

"Sudah enggak aman (kondisinya). Kenaikannya bukan karena harga BBM, kalau BBM biasanya naik Rp100 atau Rp200, itu kan sudah lebih dari Rp1.000 jadi bukan karena BBM," ujar Zamaludin, Senin (3/10/2022).

1. Importir bilang ada kelangkaan kedelai

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Gulung TikarANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Zamaludin menegaskan, terjadinya kenaikan harga kedelai bukan karena saat ini pemerintah menaikan harga BBM subsidi. Menurutnya, kedelai pembuatan tahu dan tempe di Jabar banyak dari importir.

"Alasannya sih importir ngomongnya ada kelangkaan lagi, tetapi gak tau sih yang pastinya. Malah katanya juga di luar ini lagi turun harganya, tetapi di sini malah naik terus," ungkapnya.

2. Banyak pengrajin tahu dan tempe di Jabar tutup lapak

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Gulung TikarProdusen tahu - tempe di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/6/2021). IDN Times/Sahrul Ramadan

Sebagai imbas dari kenaikan harga ini, Zamaludin mengungkapkan, para pengrajin tahu dan tempe di Jabar gelisah dan tidak jarang ada yang memilih untuk gulung tikar alias tutup produksi karena biaya operasional yang terlalu tinggi dengan harga jual rendah.

"Sudah banyak juga laporan-laporan yang perajin tutup dari Sukabumi, Purwakarta, Garut, Bandung juga," katanya.

3. Subsidi pemerintah belum sampai

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Gulung TikarProdusen tahu - tempe di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/6/2021). IDN Times/Sahrul Ramadan

Selain itu, Zamaludin menambahkan, para pengrajin saat ini menunggu cairnya bantuan dari pemerintah pusat dan daerah. Sebab, janji pemberian bantuan sudah dilakukan sejak beberapa bulan kemarin.

"Kalau pemerintah ngomongnya mau ada subsidi, tetapi ya enggak tau juga kapan. Bicaranya seperti kemarin, kami enggak merata yang dapat subsidinya, enggak semua dapat jadi ya pemerintah harus membenahi juga," katanya.

4. Berharap dapat bantuan langsung dari Bulog

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Gulung Tikar

Dia berharap pemerintah pusat melalui Bulog juga bisa menjadi distributor kedelai langsung. Hal ini sebelumnya pernah dilakukan dan berhasil menahan harga dari importir kedelai yang saat ini terjadi di Jabar.

"Harapannya, Bulog jualan kedelai lagi seperti dulu. Jadi Bulog ada, importir juga ada. Soalnya kalau Bulog jualkan kan lebih murah," kata dia.

Baca Juga: Petani Kedelai Minta Pengendalian Impor dan Jamin Harga Kedelai Lokal

Baca Juga: Harga Kedelai Impor Naik, Komisi VI DPR RI Panggil Kemendag

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya