Harga BBM Subsidi Naik, Ridwan Kamil Dorong Pertamina Perbaiki Sistem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil mendorong Pertamina membuat skema tepat sasaran untuk penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada masyarakat yang membutuhkan.
Tanggapan ini disampaikan oleh Emil setelah pemerintah pusat resmi menaikkan harga BBM subsidi beberapa hari kemarin. Menurut Emil, jika alasan pemerintah menaikan harga karena subsidi yang tinggi, maka alokasi harus dipastikan tepat sasaran.
"Saya titip kalau betul soal sasaran untuk BBM subsidi., saya mohon Pertamina khususnya bisa punya cara bahwa yang membeli BBM subsidi betul-betul yang membutuhkan," ujar Emil, Senin (5/9/2022).
1. Sistem SPBU masih belum pro pada rakyat kecil
Alokasi BBM subsidi saat ini dinilainya masih belum sesuai dengan masyarakat yang membutuhkan. Menurutnya, skema ini harus diperbaiki dan masyarakat kecil harus mendapatkan hak yang sudah diberikan pemerintah ini.
"Selama ini di SPBU kan begitu saja, yang penting beli kan tidak ada screening. Jadi menurut saya tolong ada upaya untuk pastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini bisa sesuai kenyataan di lapangan," ungkapnya.
2. Pemprov Jabar bakal beri bantuan sesuai aturan pemerintah
Pemprov Jabar sendiri akan memberikan bantuan dari pemerintah daerah. Namun, Emil menjelaskan bahwa hal ini akan menunggu terlebih dahulu dari pemerintah pusat. Sebab, kewenangan saat ini masih dari pemerintah pusat.
"Kami dari pemerintah daerah akan membantu memastikan bantuan langsung tunai tidak ada ekses karena akan disalurkan langsung oleh pemerintah melalui pos," ucapnya.
3. Bantuan diberikan sesuai data dari COVID-19
Bantuan pengawasan juga akan dilakukan oleh Pemprov Jabar, salah satunya pengawasan data dari penerima bantuan itu sendiri. Kata Emil, soal pemberian data, sudah dilakukan sejak era pandemik COVID-19.
"Kita dapat pengalaman dari COVID-19 membersihkan data sampai 23 tahap untuk pastikan penerima Bansos dan pemberian BLT benar tepat sasaran," katanya.
4. Pemerintah pusat menaikkan harga BBM subsidi
Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan BBM yang mengalami kenaikan harga adalah Pertalite, Solar dan Pertamax.
Harga Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Sedangkan Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. "Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).
Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjelaskan bahwa pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit, dalam hal ini adalah menaikkan harga BBM.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Baca Juga: Survei Poltracking: Ridwan Kamil Ungguli Erick Thohir dan Puan
Baca Juga: Kecelakaan Maut Bekasi, Ridwan Kamil Minta Gerbang Sekolah Dipindah