Ganjil Genap Kota Bandung Dilanjutkan Hingga Dua Pekan ke Depan

Ganjil genap dilakukan agar mengurangi kerumunan massa

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim pemberlakuan penyekatan mobilisasi kendaraan dengan metode pelat ganjil genap cukup efektif. Sehingga, aturan itu diputuskan diberlakukan dalam dua pekan ke depan.

Oded M. Danial, Wali Kota sekaligus Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 Kota Bandung mengatakan, kebijakan pengaturan lalu lintas juga akan tetap diberlakukan di Kota Bandung.

"Dari hasil laporan dari kepolisian, penerapan ganjil genap cukup mampu menekan volume kendaraan yang masuk ke Kota Bandung," ujar Oded melalui keterangan resminya, Sabtu (2/9/2021).

1. Ganjil genap efektif untuk menekan kerumunan massa

Ganjil Genap Kota Bandung Dilanjutkan Hingga Dua Pekan ke DepanPemberlakukan aturan ganjil genap di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dari kebijakan ganjil genap ini, Oded merasa mobilitas massa di wilayah perkotaan jauh berkurang. Kasus COVID-19 yang sudah melandai saat ini, kata dia, jangan sampai kembali memuncak hanya karena pelonggaran pariwisata. 

"Kelanjutan ganjil genap ini diputuskan, dalam dua pekan ke depan tetap dilaksanakan. Karena kita tidak mau euforia dan menjaga kehati-hatian," katanya.

2. Volume kendaraan menurun saat diberlakukan ganjil genap

Ganjil Genap Kota Bandung Dilanjutkan Hingga Dua Pekan ke DepanAparat melakukan penindakan pada kendaraan saat penerapan aturan ganjil genap di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk diketahui, Penerapan ganjil genap dilakukan Pemkot Bandung bekerja sama dengan Porlestabes Bandung sejak 20-23 Agustus 2021. Berdasarkan hasil evaluasi di sejumlah ruas jalan, pemerintah mengklaim berhasil menurunkan volume kendaraan cukup signifikan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi menuturkan, sebagai gambaran, volume kendaraan di Jalan Asia Afrika pada hari-hari biasa mencapai 3.047 kendaraan per jam.

Kini, jumlah itu turun menjadi 2.111 kendaraan per jam, bahkan sempat mencapai 710 kendaraan per-jam.

Begitupun di Jalan Ir. H. Djuanda yang biasa dilewati 2.070 kendaraan per jam, menunjukkan pengurangan menjadi 1.075 kendaraaan per jam. Dengan volume terendah mencapai 542 kendaraan per jam.

"Artinya diberlakukannya ganjil genap ini terjadi penurunan sekitar 50 persen. Lalu lintas menjadi lancar dan volumenya berkurang, kecepatan meningkat. Artinya efektif dan berhasil," ucap Ricky beberapa waktu lalu.

3. Berdasarkan survei ganjil genap mampu meminimalisir mobilitas kendaran

Ganjil Genap Kota Bandung Dilanjutkan Hingga Dua Pekan ke DepanPolisi berjaga saat uji coba penerapan sistem ganjil genap di Jalan Raya Puncak, Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Selain menghitung penurunan mobilitas lewat rasio volume kendaraan, Dishub Kota Bandung juga turut menyurvei masyarakat selaku objek pengguna jalan selama pemberlakuan ganjil genap.

Survei dilakukan terhadap pengendara mobil dan sepeda motor, lalu para ojek online, sopir angkutan penumpang dan angkutan barang, serta para wisatawan. Survei dilakukan pada kurang lebih 100 pengendara dari masing-masing lokasi pemberlakuan ganjil genap, baik di Jalan Asia Afrika maupun Jalan Ir. H. Djuanda.

Di Jalan Asia Afrika, persentase terbesar jawaban responden memilih kebijakan pemberlakuan ganjil genap di waktu tertentu sebanyak 38 persen. Sebanyak 32 persen sepakat dengan penutupan jalan di waktu tertentu, dan 30 persen sisanya lebih memilih penyekatan dengan pemeriksaan dokumen.

Untuk Jalan Ir. H. Djuanda, sebanyak 58 persen responden juga sepakat dengan pemberlakuan ganjil genap di waktu tertentu. Dan 16 persen di antaranya memilih penyekatan dengan pemeriksaan dokumen. Sedangkan 14 persen responden setuju penutupan jalan di waktu tertentu dan terdapat 12 persen yang memilih penutupan ruas jalan total.

"Kalau kita simpulkan keseluruhannya bahwa memang sebanyak 48 persen memilih pemberlakuan ganjil genap. Kemudian penutupan total 6 persen, penutupan jalan di waktu tertentu 23 persen, penyekatan dengan pemeriksaan dokumen perjalanan 23 persen," katanya.

4. Polrestabes Bandung sebut pemberlakuan ganjil genap tidak mengganggu

Ganjil Genap Kota Bandung Dilanjutkan Hingga Dua Pekan ke DepanIlustrasi ganjil-genap (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Sementara itu, Kepala Unit Dikyasa Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Asep Kusmana mengatakan, Polrestabes Bandung turut memantau langsung respon masyarakat di lapangan ketika diberlakukan ganjil genap. Hasilnya justru banyak yang memberikan tanggapan positif.

"Jadi seandainya pemberlakuan yang sebelumnya bisa mengganggu, mungkin dalam hal ini pemberlakuan ganjil genap tidak mengganggu aktivitas masyarakat," katanya.

Asep mengungkapkan, pada pelaksanaannya di lapangan masih ada pengendara yang memaksakan melintas meski tak sesuai aturan. Namun, petugas selalu mengedepankan edukasi terhadap pemberlakuan aturan ganjil genap ini.

"Ini sifatnya edukasi kepada masyarakat. Apabila ada pengendara yang menerobos yang tidak masuk pengecualian, kita hentikan dan diberi imbauan secara humanis. Diberikan edukasi. Supaya masyarakat paham maksud dan tujuan pemberlakuan ganjil genap ini," katanya.

Baca Juga: COVID-19 Terkendali, Pemkot Bandung Belum Izinkan Konser Musik 

Baca Juga: Wali Kota Bilang Jumlah ASN Pemkot Bandung Belum Ideal

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya