Gak Bisa Vaksin karena Gak Ada NIK, Ini Solusi Ridwan Kamil

Disdukcapil diminta segera berkoordinasi dengan Kemendagri

Bandung, IDN Times - Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk syarat vaksinasi tengah mengalami persoalan. Banyak masyarakat yang tidak dapat mengikuti program vaksinasi karena data dirinya sudah terpakai oleh orang lain.

Menanggapi persoalan itu, Ridwan Kamil alias Emil, Gubernur Jawa Barat mengatakan, untuk wilayah Jabar ditemukan beberapa laporan mengenai persoalan ini. Namun, tercatat jumlah laporannya tidak banyak.

"Sudah kita laporkan ke Kemendagri dan Kemenkes melalui Disdukcapil Jabar supaya bisa dikoordinasikan. Kalau ada hal kayak gini bisa diselesaikan," ujar Emil, Kamis (5/8/2021).

1. NIK jangan jadi persoalan yang membuat masyarakat gagal mendapatkan vaksin

Gak Bisa Vaksin karena Gak Ada NIK, Ini Solusi Ridwan Kamil(Ilustrasi) antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Persoalan NIK juga, kata Emil, jangan membuat hak vaksinasi pada masyarakat dibatasi. Emil bilang, terpenting saat ini masyarakat harus mendapatkan vaksin secara penuh dari pemerintah kabupaten dan kota.

"Jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi viral. Jangan sampai masyarakat sudah mau tapi terkendala. Sudah koordinasi untuk mencari solusi, mudah-mudahan ada kabar baik secepatnya," kata dia.

2. Agustus 2021 ini Pemprov Jabar kekurangan vaksin dosis kedua

Gak Bisa Vaksin karena Gak Ada NIK, Ini Solusi Ridwan Kamililustrasi vaksin Sinovac

Untuk diketahui, Pemprov Jabar masih kekurangan vaksin untuk dosis kedua di Agustus 2021. Jumlah kekurangan ini mencapai 1.090.407 dosis.

Emil mengatakan, sejak 2 Agustus 2021 Pemprov Jabar telah mendistribusikan vaksin sebanyak 11.434.200 dosis untuk 5.717.100 orang. Saat ini realisasi baru 9.189.762 dosis atau 80,37 persen.

"Vaksin terpakai sebanyak 9.032.307 dosis, dengan sisa (distribusi realisasi) 2.244.438 dosis. Itu akan dipakai untuk dosis kedua dengan keubutuhan 3.334.845 dosis. Jadi ada kekurangan untuk dosis kedua yakni sebesar 1.090.407 dosis," kata Emil saat konferensi video, Rabu (4/7/2021).

3. Pemprov Jabar mendapatkan tambahan vaksin Sinovac dan AstaZeneca

Gak Bisa Vaksin karena Gak Ada NIK, Ini Solusi Ridwan KamilVaksin COVID-19 Tahap 3 telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Maya Aulia)

Hingga saat ini, stok vaksin yang tercatat di Pemprov Jabar ada sebanyak 1.805.77 vial, terdiri dari single dose dan multi dose. Adapun untuk tempat penyimpanan vaksin di Jabar masih memadai.

"Setiap penerimaan vaksin di kemenkes, kami langsung distribusikan ke kota dan kabupaten. Kapasitas gudang ada 350 ribu vial," ujar Emil.

Pada Agustus ini, Emil mengatakan, ada tambahan vaksin Sinovac sebanyak 85.510 vial, dan 170 vial vaksin AstraZeneta. Adapun kuota vaksin dari pemerintahan pusat untuk alokasi 1 Agustus ada sebanyak 856.800 dosis.

"Pembagian ke kota dan kabupaten sudah saya sampaikan. Kami menerima daftar distribusi dari kemenkes, yang sedang kami lobi diserahkan ke provinsi metode proporsi distribusinya," ungkapnya.

Baca Juga: Percepat Herd Immunity, BPBD Jabar-Pemkab Bogor Buat Sentra Vaksinasi

Baca Juga: Vaksinasi Pemprov Jabar Masih Rendah, Ridwan Kamil Kasih Alasan

Baca Juga: DPRD Sesalkan Vaksinasi Pondok Pesantren di Jabar Masih Rendah

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya